Kamis, 23 Juli 2009

GARIS KEBIJAKAN DKR - HASIL MUKERNAS DKR I


GARIS KEBIJAKAN DKR - HASIL MUKERNAS DKR I

TAMAN MINI INDONESIA INDAH JAKARTA 1 JULI 2009


Situasi Kesehatan Nasional
ADU KUAT ANTARA 
PRO RAKYAT VERSUS ANTI RAKYAT 



Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) pertama ini dilakukan dengan latar belakang Pandemi Global Flu Babi dan persolan-persoalan di dalam negeri. Situasi kesehatan nasional saat ini sangat ditentukan oleh tarik menarik antara kepentingan pro-rakyat dan kepentingan anti rakyat. Beberapa faktor utama yaitu pemerintah, rakyat, pemilik modal dan pengaruh situasi kesehatan internasional ikut menentukan dalam tarik menarik kepentingan tersebut. Persoalan-persoalan kesehatan muncul, tergantung dominasi secara bergantian faktor-faktor di atas.

Selama 4 tahun kebelakang, pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan telah lebih banyak mengambil peran mengatur sektor kesehatan, setelah pada dekade-dekade sebelumnya lebih banyak sangat ditentukan oleh pemilik modal.

Dominasi peran Departemen Kesehatan ini tidak terlepas dari bangkitnya kesadaran rakyat terhadap persoalan-persoalan yang berhubungan erat dengan kesehatan, kesakitan dan kematian. Hal yang lain ikut menentukan adalah, kepemimpinan disektor kesehatan yang berhasil menanamkan prinsip keberpihakan pada (pro) rakyat sebagai syarat utama dalam pelayanan kesehatan. Syarat Pro-rakyat tidak hanya sekedar tercantum dalam 5 nilai utama kerja Departemen Kesehatan , namun menjadi penjuru yang kuat menentukan kebenaran dari kebijakan dan pelaksanaannya. Untuk mengukurnya tidaklah sulit, karena program-program departemen ini dapat dirasakan langsung saat ini.

BLU dan RUU Rumah Sakit
Beberapa kebijakan Departemen Kesehatan secara signifikan telah menunjukkan secara jelas orientasi kesehatan Indonesia,-- yaitu pada kepentingan rakyat secara optimal. Penetapan rumah sakit pemerintah sebagai Badan layanan Umum (BLU) telah mematahkan skenario penjualan atau swastanisasi rumah-rumah sakit milik publik tersebut. Rencana swastanisasi yang melibatkan modal luar negeri ini dapat digagalkan dengan kebijakan BLU. Tentu saja hal ini mengganggu kepentingan pemilik modal dan menyebabkan perlawanan. Namun atas dukungan rakyat semua anasir yang masih berkeinginan menjual rumah-rumah sakit secara bertahap dapat dipatahkan. Beberapa yang tersisa hanya tinggal menunggu waktu untuk angkat kaki.

Untuk memperkuat kebijakan rumah sakit BLU, Departemen Kesehatan juga telah menerbitkan RUU RS yang akan menertibkan peran rumah-rumah sakit swasta dan pemerintah agar benar-benar dapat melindungi pasien. Pentingnya Undang-undang ini semakin nyata setelah munculnya kasus Prita Versus Rumah Sakit Omni Internasional belakangan ini. Sehingga DPR yang berusaha untuk menghalang-halangi terbitnya UU ini harus marathon menyelesaikan UU ini sebelum massa jabatan berakhir. 

Kontrol Harga Obat
Penurunan dan kontrol terhadap harga obat menjadi kebijakan dasar di awal 2005 dan 2006. Penurunan harga obat adalah pertama kali dalam sejarah republik ini berdiri . Penurunan harga obat ini dilakukan untuk memastikan keterjangkauan rakyat terhadap akses obat-obatan. 
Upaya pemerintah menurunkan harga obat generik, mendapat tanggapan positif dari Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi. Ini membuktikan bahwa negara mempunyai kekuatan untuk mengatur kepentingan modal, bukan sebaliknya.  
Selanjutnya kemudian diikuti dengan kebijakan obat seribu pada tahun 2007. Produksi dan distribusi obat ini secara masif telah membuat panik perusahaan obat besar. Beberapa kapitalis yang takut bersaing secara curang dengan memborong obat seribu ini. Sehingga obat ini hilang dari masyarakat dalam kurun tertentu

Bersamaan dengan itu Departemen Kesehatan menjalankan program apotik rakyat. Selama ini apotik bermodal besar memonopoli penjualan obat. Dengan kebijakan obat seribu.  

Belakangan adalah penertiban registrasi obat lewat Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 1010/MENKES/ PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat. Permenkes ini mengharuskan semua obat yang dijual di Indonesia diproduksi di dalam negeri. Menkes menyatakan peraturan tersebut dibuat untuk mengembalikan fungsi PBF (pedagang besar farmasi) agar tidak mengimpor obat.

Kebijakan ini memukul pada distributor dan pedagang obat yang selama ini menjadi perantara antara pabrikan dan pasar di dalam negeri, tanpa memberikan kontribusi ekonomi yang berarti.  

Dengan demikian impor obat dibatasi oleh negara.Reaksi berupa tekanan dari industri farmasi asing mengecam kebijakan Menteri Kesehatan RI. Terutama dari datang dari negara-negara yang selama ini memasok obat-obatan ke Indonesia. 

Selain itu Departemen Kesehatan telah berhasil mengembalikan fungsi BPOM yang semula melayani kepentingan bisnis kembali menjadi lembaga yang bertugas memastikan kelayakan obat dan makanan yang berorientasi keamanan rakyat konsumen. Kebijakan pada obat-obatan ini telah secara signifikan menyingkirkan dominasi industri obatan-obatan dan mafia nya yang telah puluhan tahun berkuasa di dunia kesehatan Indonesia. 

Jamkesmas
Untuk pertama kalinya pemerintah Indonesia melaksanakan kewajibannya menjamin kesehatan rakyat, sehingga 76,4 juta rakyat harus mendapatkan pelayanan kesehatan cuma-cuma, untuk segala penyakit, pada ribuan puskesmas dan rumah sakit pemerintah di seluruh Indonesia. Program ini memberikan kepastian pendanaan pada rumah-rumah sakit pemerintah. Hambatan yang signifikan pada program ini justru datang dari pemerintah-pemerintah daerah yang tidak menyelesaikan pendataan orang miskin secara benar dan menterlantarkan orang-orang miskin yang tidak terdata dalam program Jamkesmas. Beberapa pemerintah daerah justru menyerap dana Jamkesmas di rumah sakit sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga mempersulit pelayanan kesehatan rumah sakit.

Sejak awal pendataan orang miskin PT ASKES tidak melakukan pendataan secara benar. Pendataan secara langsung diganti dengan pengumpulan data orang miskin lewat pemanfaatan rantai birokrasi dari bupati dan walikota, camat, lurah dan desa sampai RT/RW. Akibatnya tidak semua orang miskin terdata dan mendapatkan kartu jamkesmas.

Pada perkembangannya setiap pemerintah daerah membuat program Jamkesda dengan alasan untuk melayani orang miskin yang tidak tercover dalam Jamkesmas. Jamkesda tidak lain adalah alat untuk memanipulasi keuangan APBD atas nama orang miskin.

Berbagai penyimpangan secara terang-terangan menentang program Jamkesmas justru dilakukan oleh pemerintah daerah. Bahkan atas nama otonomi daerah, pemerintah dan DPRD DKI Jakarta memastikan menolak pemberlakuan Jamkesmas bagi penduduk miskin di Jakarta. DKI memilih memakai APBD untuk ”mengelola” jaminan kesehatan rakyat miskinya. Di Papua dan Papua Barat, walaupun Menteri Kesehatan telah membebaskan pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat di tanah Papua, pemerintah setempat masih saja mengadakan program Jamkesda dengan alasan untuk menanggung orang miskin yang tidak ditangani Jamkesmas.

Desa Siaga dan DKR
Pemberdayaan masyarakat menjadi penopang utama dibidang kesehatan. Pembangunan 78 ribu desa siaga di seluruh Indonesia muara dari semua pemberdayaan masyarakat. Desa-desa siaga berperan secara aktif memastikan kesehatan lingkungan, kesehatan rakyat, dan menyiapkan masyarakat menghadapi bencana alam dan penyakit. Pembangunan desa-desa siaga ini juga yang mendorong berdirinya sebuah DEWAN KESEHATAN RAKYAT pada bulan Maret 2008 lalu. Keberadaan DEWAN KESEHATAN RAKYAT ini disambut oleh masyarakat luas sebagai alat untuk memastikan pelayanan kesehatan pada dirinya dari tingkat desa, puskesmas, rumah sakit sampai ditingkatan kota kabupaten dan propinsi. Dipihak lain, tentu saja hal ini mengganggu praktek percaloan di rumah sakit dan birokrasi pemerintah, menakutkan bagi para anasir-anasir anti rakyat yang selama ini hidup dari penderitaan rakyat miskin yang sakit. 

Pandemi Global !
Situasi dinamis dari dalam negeri ini belakangan menghadapi tantangan dari luar yaitu wabah flu H1 N1 Baru – Strain Mexican, atau yang dikenal dengan flu babi.
Belum selesai dunia menghadapi ancaman virus H5 N1 (flu burung), kini flu babi menyerang berbagai belahan dunia yang berawal dari Meksiko, Amerika, Eropa, Jepang, Cina dan Australia. “Dunia menghadapi Pandemi Global !” Demikian Direktur General WHO, Margareth Chan mengumumkan pada awal Juni 2009 lalu. Penetapan interasional ini ikut mempengaruhi Indonesia.

Hingga akhir Juni 2009 Jumlah kasus flu H1N1 (flu babi) terus bertambah. 
Menurut data terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (24/6/2009), hingga kini telah tercatat 52.160 kasus flu H1N1 di dunia. Dari jumlah itu telah dilaporkan setidaknya 231 kematian.

Kasus terbanyak di dunia saat ini masih terjadi di Amerika Serikat (AS) dengan 21.449 kasus termasuk 87 kematian. Kasus terbanyak kedua di dunia juga masih terjadi di Meksiko dengan 7.624 kasus termasuk 113 kematian. Diikuti kemudian dengan Kanada yang telah melaporkan setidaknya 5.710 kasus termasuk 20 kematian. Pandemi flu babi ini merupakan yang pertama kali dalam kurun waktu 40-41 tahun. Belum jelas sampai berapa lama pandemi flu ini akan berlangsung. Namun WHO telah mengingatkan bahwa pandemi flu bisa saja berlangsung satu atau dua tahun lamanya.

Bukan suatu kebetulan, flu babi muncul dan menyerang dunia ketika krisis global sedang melanda dunia sejak 2008 lalu. Saat itu media massa masih dipenuhi laporan-laporan krisis keuangan global, kejatuhan industri perbankan, asuransi, perumahan, hingga otomotif. Gambaran suram dan kerusuhan melanda negara sejahterah Amerika dan dan sebagian negara di benua Eropah. Sesuatu yang biasanya hanya terjadi dinegeri-negeri miskin. Tentu saja kemunculan flu babi di Meksiko semakin memperparah krisis ekonomi dunia. 

Sejak awal, flu babi sudah menteror investor, yang khawatir dengan terganggunya mobilitas ekonomi internasional, sehingga membuat harga saham maskapai penerbangan anjlok. Kalangan pengamat pun teringat dengan ambruknya industri penerbangan komersil saat mewabahnya penyakit pernafasan akut (SARS) di Asia dan beberapa di luar kawasan itu, diantaranya Kanada, pada tahun 2003.  

WHO sempat membentuk tim untuk menyelidiki dugaan terhadap virus H1 N1 baru strain meksiko ini dibuat dilaboratorium,--- bukan berasal dari babi. Hingga saat ini seperti halnya flu burung, flu babi tidak memiliki asal usul yang jelas. Kecurigaan sebagai rekayasa virus tinggal menunggu pembuktian yang lebih lengkap. 
 
Sebelumnya Indonesia telah mewanti-wanti tentang kemungkinan H1 N1 ini buatan manusia, karena sampai saat ini tidak ada bukti virologis virus itu berasal dari babi dan tiba-tiba saja ada di tubuh orang meksiko 

Walau demikian Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari tetap mengingatkan agar masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan terhadap pandemi global yang di canangkan oleh WHO, meski demikian rakyat tetap harus waspada. Kenyataannya,-- angka kematian flu babi hanya 0,5%. Angka ini lebih rendah dari kematian akibat flu burung yang mencapai 80%. “Makanya segera dirikan dan aktifkan desa-desa siaga diseluruh Indonesia. Rakyat dan pemerintah harus bergandengan tangan untuk menghadapi ancaman pandemi ini,” tegasnya berkali-kali pada berbagai media massa.
 

Garis Kebijakan Umum
MENJADI SATU MEMBELA BANGSA !

Untuk menjawab Situasi Kesehatan Nasional yang saat ini maka perlulah kiranya Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) mengambil sikap tegas dalam Garis Kebijakan Umum untuk menghadapi berbagai persoalan kesehatan dalam kerja-kerja mendatang.


1. Sebagai lembaga rakyat, DKR dituntut konsisten pada garis kepentingan rakyat dan menentang semua anasir anti rakyat. Tentu saja kepentingan rakyat yang mendesak saat ini adalah keamanan yang menyangkut kesehatan rakyat dari pandemi global flu babi dan ancaman pandemi flu burung. Rakyat sebagai mempunyai kewajiban untuk mempertahankan lingkungannya dari bencana penyakit tersebut, Negara mempunyai kewajiban memfasilitasi kebutuhan rakyat.

2. DKR menolak keberadaan Namru 2 karena tidak hanya digunakan sebagai instalasi kesehatan melainkan melakukan kegiatan intelejen dibidang kesehatan diwilayah hukum Indonesia. 

3. Untuk memastikan kesehatan rakyat maka DKR harus konsisten hanya mengakui program Jamkesmas sebagai satu-satu program yang berlandaskan pada hukum nasional. Bentuk-bentuk lainnya adalah melanggar hukum

4. DKR juga mendukung agar RUU RS segera disahkan oleh DPR, agar pemerintah bisa mengawasi secara aktif semua rumah sakit di Indonesia dan mengontrol muculnya rumah-rumah sakit asing di dalam negeri. 

5. DKR juga mendukung program kontrol harga obat dan perijinannya, agar dapat melindungi rakyat dan mendorong berdirinya industri dalam negeri.

6. DKR mengajak semua pihak untuk bekerja sama untuk melakukan advokasi pasien miskin berjamkesmas atau yang tidak. DKR meminta rumah-rumah sakit, dinas kesehatan, pemerintah daerah agar ikut membantu pelayanan kesehatan rakyat miskin. Di pihak lain DKR juga tidak akan mendiamkan semua usaha anti rakyat yang masih sering dilakukan oleh beberapa rumah sakit dan pemerintah setempat. Semua rumah sakit yang menolak dan melanggar ketentuan menteri kesehatan dan undang-undang di atasnya akan berhadapan dengan hukum. 

7. Namun demikian DKR memperjuangkan pembebasan biaya di kelas III untuk seluruh rakyat Indonesia .

8. DKR mendukung semua upaya perlindungan rakyat konsumen dari makanan dan obat-obatan yang berbahaya.

9. Pemerintah dan rakyat harus bersatu menghadapi bencana alam dan penyakit yang ada saat ini, dengan cara mempercepat pendirian dan pengaktifan desa-desa siaga di seluruh wilayah Indonesia. Semua upaya yang menghalanginya akan berhadapan dengan hukum.

10. Merealisasikan apotik-apotik rakyat dan obat seribu di desa-desa siaga

11. Kembali menghidupkan gerakan minum susu di sekolah-sekolah untuk memerangi gizi buruk.

12. Menentang semua otonomi daerah yang merugikan rakyat secara keseluruhan. Sudah saatnya sektor kesehatan disentralisasikan kembali

13. Mendorong berdirinya dewan-dewan di sektor lain

14. Mengajak kaum prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk terlibat dalam percepatan pembangunan desa-desa siaga diseluruh Indonesia. 



 
Progam Nasional Mendesak
DIRIKAN DAN AKTIFKAN SEMUA DESA SIAGA !


1. Mendirikan dan mengaktifkan semua desa menjadi desa siaga untuk menghadapi pandemi Flu Babi dan Flu burung dan penyakit lainnya.

2. Memperjuangkan Pembebasan Biaya di Kelas 3 bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Mendorong pengesahan RUU Rumah Sakit menjadi undang-undang dan pelaksanaannya secara konsisten.

4. Menentang semua operasi negara asing yang dilakukan secara diam-diam di wilayah Indonesia. 

5. Membangun sistim kerjasama yang lebih efektif dengan departemen kesehatan, dinas kesehatan daerah, rumah sakit dan puskesmas. 

6. Mendirikan Pos-pos Pengawasan di setiap rumah sakit 

7. Mendorong percepatan program Save Papua agar ada perbaikan kesehatan rakyat papua. 

8. Untuk memerangangi gizi buruk maka perlu menghidupkan gerakan Minum Susu Kembali Di sekolah-sekolah taman kanak-kanak dan sekolah dasar 

  




JUAL OBAT KERAS, PERAWAT PUSKESMAS DITANGKAP
Selasa, 20 Januari 2009 | 19:46 WIB
NGAWI, SELASA — EHS (28) hanyalah perawat di Puskesmas Paron di Kabupaten Ngawi. Ia juga tidak punya surat izin praktik (SIP) dan surat izin praktik perawat. Akan tetapi, EHS sering kali mengobati pasien. Bukan hanya itu, ia malah diduga kuat menjual obat-obat yang termasuk keras.
Atas perbuatannya itu, EHS ditangkap dan saat ini ditahan di Kepolisian Resor Ngawi. Kepada wartawan, Selasa (20/1), EHS mengatakan telah mengobati pasien dan menjual obat-obat itu kepada pasien dalam lima tahun terakhir. Dia membuka praktiknya di rumahnya di Desa Jeblogan, Kecamatan Paron, Ngawi.
Dia mengaku, hal itu dilakukannya karena telah mendapatkan izin lisan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi. Selain itu, perawat-perawat lainnya yang tidak memiliki SIP ataupun SIPP pun melakukan hal itu.  
"Hanya karena saya yang apes, saya ditangkap polisi," ujarnya yang mengetahui kalau apa yang dilakukannya sebetulnya melanggar aturan.
EHS juga mengaku, dia terpaksa berperan seperti dokter di desanya karena jumlah dokter di wilayahnya sangat terbatas. "Jadi, sebetulnya niat saya baik, mengobati mereka yang sakit," tambahnya.
Namun, alasan EHS ini tidak bisa diterima oleh polisi. Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Ngawi Ajun Komisaris Sujarwanto, mengobati orang sakit harus ada izinnya terlebih dulu. Izin itu sebagai dasar kalau seseorang memiliki keahlian mengobati orang.  
"Sekarang kalau ternyata ada salah satu pasiennya yang salah diberi obat lalu meninggal, itu kan bisa menjadi masalah besar. Makanya kami menahan EHS sebelum itu terjadi," ujarnya.
Di rumah EHS, polisi menyita ratusan obat keras berlogo 'K' merah, di antaranya Duradryl, Gludepatic 500, Diltiazem, dan Microtina. Obat-obat ini dibelinya dari apotek yang pemiliknya sudah kenal kalau EHS adalah perawat di puskesmas.
EHS dinilai polisi telah melanggar pasal 81 dan pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Dengan begitu, EHS diancam tujuh tahun penjara.
Sujarwanto menambahkan, selama tahun 2008 sampai awal tahun 2009 ini, Polres Ngawi telah menahan sembilan orang yang melakukan kesalahan seperti yang dilakukan EHS.



BMG: NELAYAN HARUS WASPADAI OMBAK TINGGI
Semarang, 10/1 (ANTARA) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Jawa Tengah mengingatkan kepada para nelayan terutama nelayan dengan menggunakan perahu kecil agar berhati-hati terhadap kemungkinan tingginya ombak yang mencapai 2-3 meter. 

Kepala BMG Jateng Chaeran di Semarang, Sabtu, mengatakan, saat ini masih terjadi pertemuan antara dua massa udara dari Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia di laut Jawa. 

Kecepatan angin di laut Jawa, lanjut Chaeran, masih cukup tinggi berkisar antara 15 - 20 knot. Sedangkan untuk ombak di lautan diperkirakan ketinggiannya mencapai 2-3 meter. 

"Daripada nantinya fatal, baiknya para nelayan mulai pantura barat sampai timur agar waspada," katanya. 

Chaeran mengatakan, sebaiknya nelayan perahu kecil atau sampan di sepanjang pantura mulai Brebes hingga Rembang tidak melaut terlebih dahulu. Sedang untuk perahu menengah bisa melaut asalkan tidak melebihi 3 mil dari bibir pantai. 

Ia mengkhawatirkan, jika melebihi batas maksimal tersebut (3 mil dari bibir pantai, red.) nelayan perahu sedang akan tergulung ombak laut. Meskipun begitu, para nelayan perahu atau kapal besar diharapkan tetap berhati-hati. 

"Selain ombak besar, angin besar mulai sore hingga malam hari juga kerap terjadi di laut Jawa," katanya. 

Hingga akhir Februari mendatang, tambah Chaeran, cuaca di seluruh kabupaten/kota se-Jateng diperkirakan terus berawan dan hujan. Umumnya, pada pagi awannya sebagian, tetapi kalau malam hari seluruh Jateng tertutup awan tebal. 

Curah hujan yang turun masih cukup tinggi berkisar antara 500 - 600 mm/bulan. Sifat hujan cenderung bersifat lokal dan diperkirakan akan sering turun pada siang hingga malam hari. Namun hujan yang turun pada Bulan Februari kadang-kadang disertai petir dan angin kencang. 

"Berbagai pihak terkait mewaspadai cuaca ini. Pohon-pohon yang rawan tumbang yang mana harus segera dipotong atau dirampingkan," katanya.***2*** 
 



BANJIR LANDA KSB SATU WARGA BELO MENINGGAL
Mataram, 10/1 (ANTARA) - Bencana banjir akibat hujan deras yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sejak Jumat (9/1) sekitar pukul 12.00 Wita menewaskan seorang warga. 

Ketua DPRD KSB, Dra. H. Manimbang Kahariady yang dihubungi dari Mataram, Sabtu malam, mengatakan, warga Desa Belo, Kecamatan Jereweh, H. Mustafa meninggal ysng diduga karena "shock". 

"Warga Desa Belo itu meninggal dunia bukan karena akibat langsung dari bencana banjir, namun diduga karena shock yang menyebabkan tekanan darahnya naik, sehingga jiwanya tidak bisa diselamatkan," katanya 

Korban dirujuk ke rumah sakit di Mataram, namun meninggal dunia ketika dalam perjalanan, jenazahnya akan dikebumikan besok, Minggun (11/1). 

Hingga Sabtu malam (10/1) sebagian masyarakat di Kabupaten sumbawa Barat (KSB), khususnya di Kota Taliwang (ibukota KSB) khawatir terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan. 

"Hujan di Taliwang mulai reda, namun awan masih kelihatan tebal dan kemungkianan akan turun hujan lagi, sehingga sebagian warga khawatir terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan yang lebih besar," kata Manimbang. 

Karena itu, katanya, warga Taliwang tetap waspada dan mengamankan barang berharga miliknya dan kendaraan roda dua maupun roda empat diparkir di tempat yang aman. 

"Hingga Sabtu malam warga Taliwang tetap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir susulan," katanya. 

Menurut data sementara dari Dinas Sosial, Tenaga dan Transmigrasi, Kepundudukan dan Catatan Sipil KSB banjir yang melanda sejumlah desa di KSB tercatat 160 rumah rusak dan hanyut diterjang banjir 

Di empat desa di Kecamatan Jereweh, yakni Desa Ber tercatat 111 rumah rusak dan 33 lainnya hanyut diterjang banjir, sedangkan di tiga desa di Kecamatan Taliwang 11 rusak lima rumah yang umum rumah panggung berhasil diselamatkan dengan cara dibongkar. 

Warga yang kehilangan tempat tinggal untuk sementara ditampung di lokasi gedung wanita dan rumah keluarganya. 

Untuk membantu para korban Dinas Sosial KSB dan Dinas Sosial Provinsi NTB telah mendirikan dapur umum dan mereka juga mendapat pelayanan kesehatan. 

Hingga kini, listrik di sebagian besar wilayah KSB masih padam mengakibatkan sebagian warga menggunakan lilin untuk penerangan. 

Bantuan untuk para korban banjir terus berdatangan, antara lain dari PT. Newmont Nusa Tenggara, Dinas Sosial dan para dermawan. 

Manimbang mengatakan, kini sedang dilakukan pendataan bangunan yang rusak dan segera disalurkan bantuan dana tanggap darurat sudah disiapkan. ***3*** 
 
WASPADAI GELOMBANG EMPAT METER DI PERAIRAN ENGGANO
Bengkulu, 10/1 (ANTARA) - Analis cuaca pada Stasiun Klimatologi KL II Pulau Baai, Bengkulu, Edi Warsudi meminta masyarakat yang akan berlayar dan nelayan untuk mewaspadai potensi gelombang besar dengan ketinggian mencapai empat meter di wilayah perairan Pulau Enggano. 

"Gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi dalam kurun 24 jam, mulai Minggu (11/1) pukul 07.00 WIB hingga Senin (12/1) pukul 07.00 WIB," katanya di Bengkulu, Sabtu. 

Ia juga menjelaskan, gelombang dengan mencapai empat meter membahayakan bagi semua jenis kapal seperti tugboat, ferry, tongkang dan kapal nelayan. 

Selain di perairan Enggno, kata dia, gelombang dengan ketinggian yang sama juga berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Aceh, perairan Mentawai, perairan Lampung Barat dan Samudera Hindia selatan Enggano. 

Sedangkan ketinggian gelombang di wilayah Samudera Hindia barat daya Bengkulu, menurut dia, berkisar 1,5 meter sampai maksimal 2,5 meter. 

Edi juga menjelaskan, keadaan cuaca di wilayah Samudera Hindia barat daya Bengkulu, diperkirakan hujan dan berpotensi terjadi tiupan angin dari arah barat daya sampai barat laut dengan kecepatan berkisar 10-22 knot per jam. 

Sementara kondisi cuaca di wilayah Provinsi Bengkulu, kata dia, pada umumnya hujan intensitas ringan sampa sedang, dengan suhu udara berkisar antara 23-30 derajat Celcius dan tingkat kelembaban udara 68-95 persen. 

Di wilayah daratan Provinsi Bengkulu, juga berpotensi terjadi tiupan angin dari arah barat daya sampai timur laut dengan kecepatan berkisar antara 3-25 knot per jam.***3*** 



WARGA BIAK MULAI RAMAI KUNJUNGI PANTAI SEGARA INDAH
Biak, 10/1 (ANTARA) - Para warga Kabupaten Biak Numfor, Papua, Sabtu, mulai ramai setiap akhir pekan mengunjungi serta menikmati keindahan pasir putih di pantai Segara Indah Bosnik, Distrik Biak Timur sebagai tempat berlibur bersama keluarga. 

Lamek Dimara, warga Biak, mengatakan, kondisi pasir putih yang dimiliki pantai Segara Indah Bosnik akan lebih bagus dibandingkan dengan Pantai Kuta Bali. 

"Suasana pasir putih dan air jernih yang dimiliki Pantai Segara Indah sangat cocok untuk dijadikan objek wisata andalan," katanya. 

Dia mengakui, penataan kamar tempat duduk pengunjung sepanjang Pantai Segara Indah telah dibuat masyarakat dengan beratapkan daun sagu dan terpal plastik. 

Kedepan, lanjutnya, pembuatan tempat duduk supaya diperindah sehingga akan menjadi lokasi duduk para pengunjung bersama keluarga, kerabat maupun tetangga yang berkunjung ke pantai Segara Indah Bosnik. 

Sementara itu, Y.Rumbarar mengakui, keindahan pantai Segara Indah sudah cukup bersih sehingga pengunjung mulai berdatangan ke lokasi objek wisata pantai di Distrik Biak Timur. 

"Keadaan ombak yang berpasir putih sepanjang pantai Segara Indah Bosnik menjadi salah satu daya tarik objek wisata andalan Biak kedepan," harap Rumbarar saat menyaksikan atraksi budaya "Munara Wampasi", Sabtu. 

Ia mengharapkan, pengelola pantai Segara Indah Bosnik agar menjaga kebersihan serta membuat home stay untuk pengunjung yang alami sehingga mampu menarik kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke lokasi itu. 

Pantai Segara Indah Bosnik, setiap minggu dikunjungi sekitar 250-350 wisatawan lokal yang berdatangan dari berbagai kampung dan distrik di Biak sekitarnya. ***4*** 

GELOMBANG PASANG TERJANG BELASAN RUMAH NELAYAN DI MAMUJU
Mamuju, 10/1 (ANTARA) - Gelombang pasang di Perairan Selat Makassar yang disertai angin kencang menerjang pemukiman nelayan di Desa Taan dan Desa Orobatu Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). 

ANTARA di Mamuju, Sabtu, melaporkan, sekitar 15 unit rumah nelayan di Desa Taan berjarak sekitar 35 kilometer dari Kota Mamuju roboh, setelah diterjang gelombang air setinggi dua meter pada Sabtu sekitar pukul 16.00 Wita. 

Selain di Desa Taan, gelombang pasang juga menghancurkan tiga unit rumah nelayan hingga rata dengan tanah. 

Warga yang rumahnya hancur diterjang gelombang pasang itu hanya berusaha menyelamatkan perabot rumah tangganya yang masih tersisa. 

Masyarakat nelayan yang mendiami pesisir di kedua desa tersebut mengungsi dengan membantu tenda di lokasi pasar yang berjarak sekitar 20 meter dari pantai yang diamuk badai gelombang pasang perairan Selat Makassar itu. Mereka mengungsi karena khawatir terjadi serangan gelombang susulan. 

Salah seorang warga setempat, Sardi mengharapkan perhatian dari pemerintah setempat untuk membanngunkan/memperbaiki fasilitas perumahan mereka karena kondisi tempat tinggal mereka hancur diamuk badai gelombang pasang, selain harapan bantuan pangan dari pihak-pihak yang peduli kepada mereka. ***3*** 


PINTU PENGENDALI BANJIR DI KUDUS BOCOR
Kudus, 10/1 (ANTARA) - Debit air yang semakin meningkat mengakibatkan pintu balok Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus, bocor di sejumlah titik. 

Menurut Ketua Petani Pemakai dan Pengguna Air (P3A) Desa Berugenjang Kecamatan Undaan, Masmin, Sabtu, jumlah kebocoran mencapai 10 titik yang tersebar di tiga pintu, yakni pintu nomor 7, 8, dan 9. 

Untuk menghindari kebocoran yang makin parah, sejumlah petani sekitar bergotong-royong menambal kebocoran tersebut dengan daun pisang kering. 

Kebocoran itu terlihat di sela-sela balok kayu yang sudah keropos. Namun, debit air yang masuk melalui lubang tersebut cukup deras dan dikhawatirkan kebocoran itu semakin melapukkan kayu balok. 

Meskipun sekedar menambal sejumlah lubang kebocoran, dana yang harus keluarkan masyarakat selama satu hari mencapai Rp300 ribu. 

Dana tersebut dinilai tidak seberapa dibandingkan dengan ancaman banjir yang dapat mengancam areal persawahan di Desa Berugenjang, Wonosoco, Kutuk, Kecamatan Undaan, dan Prawoto Kabupaten Pati. 

Penutupan tersebut membuahkan hasil, setelah debit air Sungai Wulan semakin tinggi dan air tidak lagi masuk ke Sungai Juwana secara berlebihan. 

Kekhawatiran petani, mengingat sebagian besar usia tanaman padi mereka tak lama lagi memasuki masa panen. 

Adanya kebocoran tersebut, diakui Penjaga Pintu Air Wilalung, Noor Kholish. "Kebocoran memang sering terjadi dan penambalannya hanya dilakukan secara manual," ujarnya. 

Terlebih lagi, arus air Bendung Klambu menuju pintu tesebut mencapai 270 kubik air. Jumat malam (9/1), debit air di Sungai Wulan mencapai 300 meter kubik.***5*** 



 AIR PASANG JUGA LANDA TOLITOLI BAGIAN UTARA
 Tolitoli, 10/1 (ANTARA) - Air pasang disertai ombak dan angin kencang melanda bagian utara Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, tetapi belum diketahui apakah terjadi kerusakan di sepanjang pesisir wilayah itu. "Tadi ombak besar sekali. Angin juga bertiup kencang. Tapi belum ada informasi rumah ataupun perahu nelayan yang rusak," kata Nasruddin, warga Desa Bajugan, Kecamatan Galang, yang dihubungi melalui telepon seluler dari Tolitoli, Sabtu. Transportasi yang mengubungkan Tolitoli dengan Kabupaten Buol sempat terganggu karena ombak menyeberang hingga ke badan jalan. "Di di wilayah tanjung perbatasan Bajugan dengan Galumpang kendaraan yang lewat basah karena ombak sangat tinggi," kata Nasruddin. Dia memperkirakan ombak juga melanda wilayah Pesisir Kecamatan Dakopemean dan Tolitoli Utara karena wilayah itu berada di pesisir. Beberapa desa di wilayah itu dekat dengan pantai. Sementara itu air pasang disertai ombak besar setinggi dua meter yang terjadi di ibukota Kabupaten Tolitoli diperkirakan mengakibatkan kerugian hingga sekitar Rp100 juta.. Kerugian tersebut berupa rumah yang roboh dan sejumlah kapal yang rusak akibat hantaman ombak. Belum ada keterangan resmi dari pemerintah setempat, namun petugas dari Kantor Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan Politik (Kesbanglinmaspol) tampak turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan. Hingga kini masyarakat yang rumahnya terendam air masih sibuk membersihkannya dari genangan air.(
 
PTT BERHARAP BESARAN INSENTIF SEPERTI 2008
Semarang, 9/1 (ANTARA) - Para pegawai tidak tetap (PTT) Kota Semarang berharap Pemerintah Kota (Pemkot) memberikan uang insentif dengan besaran sama dengan yang diberikan pada 2008, yakni Rp200 ribu per bulan. 

"Kami minta besaran insentif bisa lebih tinggi atau minimal sama dengan 2008 sebesar Rp200 ribu per bulan," kata Koordinator PTT Kota Semarang Aji Angkat saat mengadu ke Komisi D DPRD Kota Semarang, Jumat. 

Dalam kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Semarang 2009, pemkot mengusulkan insentif untuk PTT sebesar Rp30 ribu per bulan. 

Setelah diprotes DPRD, besaran insentif akan dinaikkan menjadi Rp100 ribu per bulan. Namun nilai Rp100 ribu per bulan masih diprotes PTT, karena insentif yang mereka terima pada 2008 sebesar Rp200 ribu per bulan. 

Aji mengatakan insentif bagi PTT diterima mulai 2007 sebesar Rp100 ribu per bulan dan pada 2008 naik dua kali lipat menjadi Rp200 ribu per bulan. 

"Pada 2008 insentif diberikan pada Oktober langsung untuk 12 bulan," katanya. 

Seorang PTT di SMPN 7 Semarang, Tugiran mengatakan insentif dari pemkot membantu mereka karena gaji yang diterima selama ini tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. 

"Gaji saya per bulan hanya Rp700 ribu," kata Tugiran yang sudah menjadi PTT sebagai staf TU selama 23 tahun. 

Menurut dia, beban kerja PTT sangat besar, bahkan tidak jarang lebih besar dari mereka yang sudah berstatus PNS. 

"Kami berharap pemkot bisa tetap memberikan insentif minimal Rp200 ribu per bulan seperti tahun lalu. Selain itu kami juga berharap gaji bisa minimal sama dengan UMK, karena saat ini masih banyak yang di bawah UMK," katanya. 

Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Ahmadi yang menerima perwakilan PTT, mengatakan sudah semestinya para PTT mendapatkan penghargaan yang layak atas kerja mereka selama ini. 

Dia sepakat dengan tuntutan PTT dan berjanji akan memperjuangkannya dalam pembahasan RAPBD 2009.***2*** 


SURPLUS BERAS 2009 DITARGETKAN 3,8 JUTA TON
 Jakarta, 9/1 (ANTARA) - Departemen Pertanian (Deptan) menargetkan pada 2009 terdapat kelebihan atau suplus beras sebanyak 3,8 juta ton lebih tinggi dibanding 2008. 

Dirjen Tanaman Pangan Deptan, Sutarto Alimoeso, di Jakarta, Jumat, mengatakan, produksi padi pada tahun ini ditetapkan sebanyak 63,52 juta ton gabah kering giling (GKG) setara dengan 35,9 juta ton beras. 

"Jika kebutuhan beras dalam negeri tahun ini sebesar 32,1 juta ton, maka diperkirakan masih ada surplus 3,8 juta ton," katanya. 

Menurut dia, kelebihan produksi beras pada 2009 diperkirakan meningkat sebanyak 900 ribu ton dari tahun 2008 yang menurut perhitungan sementara sekitar 2,34 juta ton naik dari 2007 sebanyak 1,1 juta ton. 

Sementara berdasarkan angka ramalan (Aram) III yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi nasional pada 2008 sekitar 60,26 juta ton GKG. 

Melalui program Peningkatan Produksi Padi 2009, pemerintah menargetkan pada tahun ini terjadi kenaikan 5,37 persen dibandingkan tahun lalu. 

Sutarto menyatakan, target produksi maupun surplus tahun ini bisa tercapai mengingat adanya sejumlah faktor yang mendukung seperti iklim, peningkatan realisasi luas tanam padi selama periode Oktober-Desember musim tanam 2008/2009 sebesar 0,3 persen dibanding periode yang sama pada 2007/2008. 

Berdasarkan catatan Deptan, realisasi tanam padi pada periode Oktober-Desember musim tanam 2008/2009 seluas 4,64 juta ha sedangkan pada periode yang sama MT 2007/2008 sekitar 4,62 juta ha dan MT 2006/2007 hanya 3,39 juta ha. 

Selain itu, tambahnya, pada tahun ini Deptan juga memprogramkan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) yang mana realisasinya mencapai 1,5 juta ha untuk 2008/2009, sementara pada musim kemarau 2009 akan dilaksanakan mencakup luasan 2 juta ha. 

"Untuk mendukung peningkatan produksi tahun ini, kita juga sudah menyiapkan bantuan benih langsung kepada petani," katanya. ***2*** 


GUBERNUR JAMBI GANTI SEJUMLAH KEPALA DINAS "MBALELO"
 Jambi, 7/1 (ANTARA) - Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin mengganti sejumlah pejabat kepala dinas, badan, kantor, kepala biro di lingkungan Pemprov Jambi yang selama ini dinilai tidak memiliki loyalitas dan etos kerja yang baik atau "mbalelo". 

Para pejabat eselon II yang baru dilantik Gubernur Zulkifli, Rabu menggantikan pejabat "mbalelo" dan pejabat yang memasuki pensiun, juga menandatangi surat peryataan siap mundur dari jabatannya jika gagal menjalankan tugas. Jabatan mereka selama enam bulan juga akan dievaluasi kembali. 

Zulkifli setelah melantik para pejabat eselon II tersebut kepada wartawan mengatakan, tidak ada unsur politis, unsur kedekatan atau hubungan saudara dalam pelantikan dan mutasi itu. 

"Tugas saya selaku Gubernur Jambi tinggal 18 bulan lagi. Saya ingin bekerja dengan berlari kencang untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah saya perbuat untuk rakyat Jambi selama dua periode menjabat," katanya. 

Berbagai persoalan yang dihadapi rakyat Jambi masih banyak, terutama rakyat kecil yang membutuhkan perhatian pemerintah daerah. 

"Saya terus terang saja banyak kecewa terhadap staf saya yang tidak bisa bekerja dengan baik. Bayangkan ketika petani kelapa sawit dan karet menjerit akibat anjloknya harga justru saya tau dari media massa. Saya geram," jelasnya. 

Selain itu koordinasi antar pejabat kepala dinas kurang baik, berjalan sendiri-sendiri, Bagaimana mungkin bisa mengembangkan ekonomi kerakyatan di Jambi tanpa adanya kinerja yang baik dari para pejabat di lingkungan Pemprov Jambi. 

Karena itu, sejumlah pejabat yang suka melapor "Asal Bapak Senang" (ABS) tanpa mempertanggungjawabkan laporannya secara realistis harus diganti dengan yang lain yang memiliki loyalitas kerja yang baik. 

"Saya selama ini tidak pernah meminta staf loyal kepada Zulkifli, tetapi harus loyal terhadap pekerjaan yang diembannya," katanya. 

Para pejabat kepala dinas yang diganti selain tidak memiliki etos kerja juga ada yang promosi, serta mengacu UU No 41/2008 tentang perampingan dinas dan instansi, antara lain Direktur RS Raden Mattaher Dr H Andi Pada M kes digantikan Dr H Ali Imran Mukhsin (sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan). 

Kemudian Kepala Dinas Peternakan Ir Natres Ulfi menjadi staf ahli Gubernur Jambi digantikan Ir Hanif Lubis, Kepala Bappeda M Dianto digantikan Drs Pahrul Rozi MSi (sebelumnya Kadispenda Kabupaten Sarolangun. 

Sedangkan M Dianto mendapat posisi baru menjadi Kepala Dinas Koperasi dan UKM menggantikan Drs Dadan Danuraswo memasuki pensiun, dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir Wirya Murad digantikan Erwan Malik, dan Kepala Balitbangda dijabat DR Ir Haviz Aima. 

Satria Budi yang sebelumnya Kadiklat Pemprov Jambi menjadi Asisten II menggantikan Hasan Kasyim yang diangkat menjadi staf ahli, serta AM Firdaus yang sebelumnya Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Jambi diangkat menjadi Asisten I. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwista Drs H Muallimah Radhiana Mpd (non job), serta kepala Biro Humas dan Umum Usup Supriatna menjadi Kepala Biro Umum (Biro Humas dan Umum dipisah). Kepala Biro Humas dijabat Drs H Irman Djalil. Dinas Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (KSPM) digabung ke Dinas Tenaga kerja dan transmigrasi yang dijabat Saleh Sibli. 

Gubernur menyatakan, tiga dinas yang dianggap strategi seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Kesehatan, dan Badan Pembangunan Promosi Daerah (Bapemproda) akan mendudukan pejabat dari pusat. 

"Ketiga pejabat tersebut harus menguasai tiga bahasa atau paling tidak bahasa Inggris. Saya melihat di Jambi belum ada pejabat yang pas untuk mengisi tiga dinas tersebut," katanya.***1*** 
 
KASUS DBD MENURUN
Jakarta, 7/1 (ANTARA) - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2008 menurun dibandingkan dengan tahun 2007 dimana jumlah kematian karena DBD adalah 26 pada 2008 dibandingkan dengan 86 pada 2007. 

Penderita DBD juga mengalami penurunan dimana tahun 2007 jumlah penderita sebanyak 31.836 orang atau setara dengan 356/100.000 orang Incident Rate (IR) dan menurun menjadi 27.400 kasus DBD pada 2008 (setara IR 306/100.000 orang). 

"Untuk tahun 2009 belum dilaporkan adanya kasus DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emawati ketika ditemui usai Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2009 kepada Satuan Kerja di Prov DKI Jakarta di Balai Agung, Balaikota, Jakarta, Rabu. 

Dinas Kesehatan menerima dana DIPA sebesar Rp1,3 miliar untuk tahap pertama yang antara lain digunakan untuk pemberantasan DBD. 

Sementara itu, meskipun belum menerima adanya kasus DBD untuk tahun 2009, Dien menyebut pihaknya mempersiapkan diri untuk kondisi maraknya penyakit yang ditularkan lewat nyamuk tersebut, yang biasanya terjadi sesudah musim banjir. 

"Sesudah banjir biasanya banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah," ujar Dien. 

Musim banjir Jakarta biasa terjadi pada akhir Januari atau awal Februari. Untuk antisipasi DBD, Dien menyebut masyarakat harus tetap melaksanakan program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan rajin melakukan 3 M Plus (Menguras, Menutup dan Mengubur plus melakukan penyemprotan). 

Dien juga menyebut Dinas Kesehatan telah menyiapkan para aparat kesehatan untuk mengantisipasi terjadinya wabah demam berdarah. 

"Jumlah personil kesehatan cukup. Kalau kurang, kami telah melakukan koordinasi untuk minta bantuan tenaga pendidikan," papar Dien. 


DELAPAN WARGA MADIUN MENINGGAL AKIBAT DBD
Madiun, 7/1 (ANTARA) - Sebanyak delapan warga di Kabupaten Madiun , Jatim, meninggal dunia akibat terkena serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tahun 2008. 

Kasubdin Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P dan PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Soelistyo Widyantono, Rabu, mengemukakan, secara umum kasus DBD pada tahun 2008 lalu jauh lebih rendah dibandingkan dengan kasus yang terjadi selama tahun 2007. 

"Pada tahun 2008 jumlah kasusnya sebanyak 289 kasus dengan delapan orang meninggal. Sedangkan pada tahun 2007 lalu, jumlah kasusnya mencapai 421, namun jumlah korban meninggal hanya tujuh orang saja," katanya saat dikonfirmasi. 

Warga Kabupaten Madiun yang meninggal dunia akibat terserang penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk "aides aigepty" adalah warga Desa Ketandan, Kecamatan Dagangan yang meninggal pada bulan Oktober 2008 lalu. 

Menurut dia, tingginya jumlah warga yang meninggal akibat serangan DBD, adalah terjadinya keterlambatan dalam penanganan. Selama ini banyak warga yang enggan memeriksaan kondisi tubuhnya ke Puksesmas maupun dokter setempat. Sehingga penanganannya menjadi terlambat. 

Meski pada tahun 2008 telah mengalami penurunan kasus, wilayah penyebaran DBD di Kabupaten Madiun cenderung mengalami peningkatan. Jika tahun 2007 penyebaran hanya tersebar di 10 kecamatan, saat ini telah menyerang warga di 15 kecamatan yang ada. 

"Tahun 2007 lalu, Kecamatan Kare bebas dari serangan DBD. Namun pada tahun ini mulai terjangkit, meski jumlahnya tidak banyak. Dengan demikian, di wilayah Kabupaten Madiun tidak ada lagi wilayah yang bebas DBD," katanya menambahkan. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, yang menjadi penyebab utama penyebaran DBD adalah berkurangnya minat masyarakat dalam membersihkan lingkungan sekitarnya. Akibatnya, muncul sarang-sarang nyamuk dan kemudian menyerang warga. 

"Penanganan DBD sebetulnya mudah, yaitu dengan jalan mengoptimalkan budaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Selain itu, dengan menggunakan serbuk abate dan pengasapan (fogging)," katanya menerangkan. 

Ia menambahkan, dengan tinggi jumlah warga yang meningal akibat DBD, pihaknya menghimbau kepada masyarakat meninggkatkan program budaya bersih. Selain itu, meningkatkan kembali program 3 M (menutup, menguras dan mengubur). 

HIV/AIDS MENYERANG DELAPAN BALITA TANGERANG
 Tangerang, 7/1 (ANTARA) - Sebanyak delapan bayi berusia kurang dari lima tahun (balita) di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, terbukti positif terinfeksi virus HIV/AIDS. 

"Balita tersebut sedang menjalani perawatan intensif dan dipantau secara berkelanjutan," kata Kepala Bidang Pemberantasan Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Yully Soenar Dewanti, Rabu. 

Dewanti mengungkapkan, kemungkinan besar dari hasil pemeriksaan sementara, balita tersebut tertular virus mematikan tersebut dari faktor orang tuanya atau penularan berpotensi saat ibunya menjalani persalinan. 

Namun sebaliknya Dewanti mengatakan pula bahwa pada sejumlah kasus terdapat balita yang terhindar infeksi virus HIV/AIDS , meski kedua orang tuanya mengidap virus menular tersebut. 

Hal tersebut bisa terjadi karena kondisi bayi memiliki daya tahan tubuh yang kuat sehingga balita tersebut terhindar dari penularan HIV/AIDS. 

Dewanti menuturkan, Dinkes Kabupaten Tangerang bekerja sama dengan lembaga swadaya Global Fund untuk menangani penderita dan memberikan penyuluhan berkaitan tentang HIV/AIDS. 

Koordinator Wilayah Proyek Lembaga Global Fund, Lutfi Syehban, menjelaskan, balita yang tertular HIV/AIDS menjalani program peduli pengobatan atau "Care Support Treatment" dengan cara memberikan perawatan, obat dan makanan tambahan gratis. 

Sementara itu, Dinkes Kabupaten Tangerang mencatat, saat ini jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 662 orang tersebar hampir merata pada 32 kecamatan, sedangkan kecamatan yang belum ditemukan penderita virus mematikan tersebut hanya di Kecamatan Kemiri, Panongan, Sukadiri dan Pagedangan. 

Kecamatan yang paling banyak jumlah penderita AIDS antara lain di Curug mencapai 23 orang, Cikupa (11 orang) dan Pamulang (9 orang) serta sisanya di kecamatan lain yang jumlahnya antara lima hingga delapan penderita
 
LAPORAN KASUS KDRT DI PONTIANAK MENGALAMI PENINGKATAN
Pontianak, 7/1 (ANTARA) - Kepala Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Kesra Pemerintah Kota Pontianak, Herawati, mengakui adanya tren jumlah laporan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga dari tahun 2007 hingga 2008 yang cenderung mengalami peningkatan, tetapi kasus yang maju di Pengadilan Negeri (PN) Pontianak cenderung kecil. 

"Dari data yang ada tahun 2007, sebanyak 96 kasus KDRT yang dilaporkan dan tahun 2008 meningkat menjadi 306 kasus. Dari jumlah itu tidak sampai 20 persen yang tetap berlanjut ke PN Pontianak," kata Herawati, di Pontianak, Rabu. 

Ia mengatakan, meningkatnya jumlah laporan kasus KDRT yang dialami perempuan dan anak-anak karena sebagian masyarakat sudah mengetahui ada Undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, mengancam pelaku dengan hukuman penjara maksimal 10 tahun penjara, denda Rp30 juta. 

Tetapi, giliran pelaku kekerasan mengancam korbannya terutama ibu rumah tangga, dengan ancaman dicerai para korban kemudian mencabut laporan tersebut dengan alasan sudah diselesaikan secara kekeluargaan. 

"Kita berharap, korban KDRT tidak takut dengan ancaman yang sering dialami korban KDRT lainnya, karena hanya akan membuat pelaku menjadi leluasa melakukan KDRT," katanya. 

Sebelumnya, Ketua Lembaga Advokasi Perempuan dan Anak (ASAPUAN) Kalbar, Hairiah mengatakan, adanya keberanian dan kesadaran korban KDRT telah memacu meningkatnya jumlah pelaporan kasus korban KDRT pada lembaga yang dipimpinnya. 

Dari data tahun 2007 saja, pihaknya setidaknya menangani 50 pelaporan kasus dengan rata-rata korban perempuan dan anak-anak. 

Ia mengatakan, sebelumnya beberapa tahun lalu jumlah korban pelapor pada agensi ataupun aktivis peduli terhadap KDRT masih rendah. Kebanyakan korban takut melapor, serta cenderung menutup diri sehingga jumlah pelapor masih rendah. 

"Tetapi sejak jumlah agensi yang bergerak di bidang perlindungan perempuan dan anak bertambah banyak, maka korban KDRT yang melapor juga bertambah," ujarnya. 

Hairiah mengatakan, banyaknya kasus KDRT karena budaya bangsa ini yang masih menganut patriarki dan perbedaan gender. Sehingga kaum laki-laki menganggap perempuan masih berada di bawah statusnya. 
 
PEMERINTAH DIMINTA GIATKAN KEMBALI POSYANDU
Medan, 7/1(ANTARA) - Pemerintah Kota Medan diminta untuk kembali menggiatkan peran posyandu di tengah-tengah masyarakat demi meminimalisasi peningkatan balita yang menderita gizi buruk dan gizi kurang. 

"Dengan meningkatnya peran posyandu, kader-kader posyandu di tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat lebih memberi kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya asupan gizi pada balita, selain itu bila ada balita yang rentan dengan gizi buruk dapat diatasi lebih dini lagi sehingga tidak sampai pada tingkat kronis," kata pendiri Jaringan Kesejahteraan Kesehatan Masyarakat, Delyuzar, di Medan, Rabu. 

Untuk itu, kata dia, peran Dinas Kesehatan dan pemerintah kota di tingkat kecamatan sangat diperlukan dan benar-benar melakukan rehabilitasi terhadap penderita gizi buruk dan gizi kurang yang ada. 

Pada bagian lain ia mengatakan, balita yang menderita gizi buruk dan kurang tersebut juga tidak terlepas dari lemahanya keadaan ekonomi keluarga. 

Untuk menanggulangi permasalahan gizi buruk dan gizi kurang tersbeut, dia mengharapkan adanya program pencegahan gizi buruk dan kurang yang anggarannya dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan serta pendirian pos-pos gizi di setiap kelurahan. 

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Medan, Umar Zein, mengatakan, sepanjang tahun 2008 tercatat sebanyak 447 balita menderita gizi buruk dan 6.545 jiwa menderita gizi kurang. 

Balita yang menderita gizi buruk dan gizi kurang tersebut disebabkan asupan makanan yang diterima pada tubuh tidak mencukupi hingga berat badan menjadi tidak normal. 

Selain karena kurangnya asupan makanan, gizi buruk juga bisa disebabkan penyakit yang mendasari seperti infeksi dan diare. Nafsu makan balita yang mengalami gizi buruk ini akan menurun pada saat sakit, akibatnya balita mengalami kekurangan asupan makanan. 

"Jika nafsu makan balita ini terus menurun dan tidak mau makan, secara otomatis berat badannya akan semakin berkurang dan lemah, gizi yang diserap oleh tubuh juga tidak baik. Ini juga bisa menimbulkan berbagai penyakit lain karena kondisi tubuhnya lemah," katanya. 
 
PENULARAN VIRUS AIDS DI KEPRI CUKUP TINGGI
 Tanjungpinang, 7/1 (ANTARA) - Jumlah penderita penyakit Aids (acquired immune deficiency syndrome) di Provinsi Kepri dinilai cukup tinggi hingga 2008 mencapai 743 kasus. 
"Itu masalah yang cukup serius dan perlu ditanggulangi segera," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Nasional, Nafsiah Mboi di Tanjungpinang, Rabu. 
Sementara jumlah virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) Aids telah menular kepada 1.660 orang di Kepri. 
Berdasarkan jumlah kasus penularan Aids tersebut, Kepri mendapat peringkat kesepuluh secara nasional. Tingkat kematian akibat Aids sebesar 22,61 persen. 

"Secara umum penularan virus Aids di Kepri disebabkan hubungan seks bebas. Sedangkan beberapa wilayah di Indonesia yang masuk lima besar terbanyak penderita Aids, ditularkan melalui suntikan narkoba," kata Nasfiah. 

Berdasar data Komisi Penanggulangan Aids Daerah Kepri, daerah yang beresiko tinggi terhadap penularan Aids adalah Batam, Bintan, Tanjungpinang dan Karimun. 

Sejak tahun 2000 hingga 2008 jumlah penderita Aids semakin bertambah. Penderita aids yang telah meninggal sebanyak 308 orang. 

Pada tahun 2006 sebanyak 14 anak-anak tertular virus Aids, sementara ibu hamil sebanyak 11 orang. "Virus Aids dapat dicegah, meski belum ada obatnya," ujar Nafsiah. 

Dia mengatakan, virus Aids hanya dapat menular ke tubuh manusia melalui hubungan seks bebas, hubungan seks antara pria dengan pria dan penggunaan narkoba melalui jarum suntik. 

Virus Aids tidak dapat hidup bebas. Virus itu berkembang biak di cairan vagina, air susu ibu dan air mani. 

"Kondisi itu membuat kami yakin Aids dapat dicegah karena media penularannya terbatas," katanya. 

Pencegahan Aids dapat dilakukan melalui pola hidup sehat, tidak melakukan hubungan seks secara bebas, penggunaan kondom dan tidak menggunakan narkoba. 

"Tingkatkan iman dan takwa kepada Tuhan," katanya. 

Sesama warga Indonesia juga berkewajiban mengingatkan orang-orang yang "lupa diri". 

"Cegah mereka dari penyebaran virus Aids melalui sosialisasi atau interaksi sosial," katanya. ***3*** 


286 BAYI DI BANYUMAS MENINGGAL SELAMA 2008
Purwokerto, 7/1 (ANTARA) - Sebanyak 286 bayi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meninggal dunia selama tahun 2008 akibat berbagai faktor. 

"Sebagian besar penyebab kematian bayi tersebut akibat gagal pernafasan, lahir prematur, dan ibu kurang gizi," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Supraptini, di Purwokerto, Rabu. 

Meski demikian, kata dia, jumlah kasus kematian bayi yang terjadi selama tahun 2008 relatif menurun dibanding 2007 yang mencapai 380-an kasus. 

Menurut dia, penurunan angka kematian bayi tersebut berkat kesadaran para ibu terhadap kesehatan bayi yang sedang dikandungnya maupun anak. 

Selain itu, kata dia, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) para bidan dan mengembangkan desa siaga. 

"Saat ini di Banyumas terdapat sekitar 500 bidan yang tersebar di seluruh wilayah," katanya. 

Menurut dia, jumlah tersebut sebenarnya belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Banyumas yang berpenduduk sekitar 1,7 juta jiwa karena idealnya satu bidan melayani 3.000 jiwa. 

Disinggung mengenai harapan angka kematian bayi selama tahun 2009, dia mengatakan, Dinkes berharap sama seperti angka harapan tahun 2008 yakni sebesar delapan per 1.000 kelahiran hidup. 

"Pada tahun 2008, angka yang kita targetkan sebesar delapan per 1.000 kelahiran hidup, dan realisasinya enam per 1.000 kelahiran hidup," katanya. 
 
KASUS DEMAN BERDARAH DI MEDAN TURUN
 Medan, 7/1 (ANTARA) - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Medan selama tahun 2008 mengalami penurunan dibandingkan dengan kasus yang terjadi selama tahun 2007 lalu, sehingga korban meninggal dunia juga berkurang. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Umar Zein, di Medan, Rabu, mengatakan, berdasarkan data jumlah kasus DBD yang terjadi 2007 1917 orang dengan tingkat kematian mencapai 17 orang, sementara tahun 2008 hingga akhir Oktober sebanyak 1.260 orang dan 7 meninggal. 

Menurunnya angka kasus DBD tersebut tidak terlepas dari peran aktif berbagai pihak, baik pemerintah maupun pihak swasta dan perguruan tinggi dalam memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk aedes. 

Beberapa aktivitas yang dilakukan dalam menekan kasus DBD seperti koordinasi dengan kepala puskesmas dan puskesmas pembantu, advokasi ke pemerintah kota, para camat dan lurah melalui untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN). 

Kemudian tindakan terobosan program kampus bebas jentik bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta, fogging massal di beberapa kelurahan endemis bekerjasama dengan pihak swasta melalui kegiatan CSR (corporate social responsibility). 

Selanjutnya fogging fokus dalam waktu 1x24 jam bila menerima laporan dari warga, puskesmas rumah sakit pemerintah dan swasta baik melalui email, fax, telepon ataupun sms. 

Ia mengatakan, untuk mempertahankan tidak meningkatnya jumlah kasus DBD di daerah endemic tinggi, membutuhkan suatu tindakan reguler dan terus menerus oleh semua elemen masyarakat dengan pusat kegiatannya di dinas kesehatan dan rumah sakit. 

Dinkes berupaya menekan angka penularan, sementara rumah sakit berupaya menekan angka kematian dengan penanganan kasus yang optimal. 

Sistem pelaporan yang segera dari masyarakat dan rumah sakit yang merawat sangat menentukan kecepatan dan ketepatan untuk penanggulangan DBD.***5*** 


BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN PRIORITAS BALI 2009 
Oleh I Ketut Sutika
 Denpasar, 7/1 (ANTARA) - I Nyoman Pugur (53), pria kelahiran Banjar Ole, Desa Marga Dauh Puri, Kabupaten Tabanan, menanggung beban utang sebesar Rp15 juta untuk membiayai operasi payudara istrinya Men Santi (49) di sebuah rumah sakit swasta di kota Tabanan. 

Ayah dari dua putri itu bekerja sebagai buruh bangunan dengan pendapatan yang tidak menentu, sehingga untuk "menebus" istrinya dari rumah sakit itu dia harus pinjam sana-sini. 

"Awalnya saya mau berobat ke rumah sakit umum Tabanan dengan membawa surat miskin, agar biayanya dapat ditekan sekecil mungkin," tutur kakek seorang cucu dari seorang putrinya yang telah membentuk rumah tangga. 

Bintang keberuntungan itu rupanya tidak berpihak pada Ketua (Kelian) Pura Dalem Base Desa Adat Ole, karena surat keterangan miskin tidak berhasil diperolehnya dari kelian banjar (kepala dusun) setempat dengan berbagai alasan. 

Penyakit Men Santi semakin parah, dan surat keterangan miskin yang dinanti-nati dari kepala dusun tidak kunjung datang. 

Dalam kondisi demikian, ia mengantar istrinya berobat ke RSU Tabanan. Setelah diperiksa laboratorium, Men Santi dirujuk ke rumah sakit swasta di Kota Tabanan untuk menjalani operasi. 

Tim dokter berhasil melakukan operasi payudara pada diri Men Santi. Namun, pasien harus membayar sekitar Rp15 juta, dana yang cukup bagi sosok seorang buruh tani I Nyoman Pugur. 

Sosok I Nyoman Pugur merupakan seorang contoh dari ribuan orang kurang mampu di Pulau Bali yang menghadapi masalah menyangkut biaya pelayanan bidang kesehatan. 

Apakah masalah serupa akan terus berlanjut? 

Gubernur Bali Made Mangku Pastika, yang dipercaya "mengendalikan" Pulau Dewata yang berpenghuni 3,5 juta jiwa sejak 28 Agustus 2008, memprioritaskan bidang kesehatan dan pendidikan pada 2009, tanpa mengenyampingkan aspek pembangunan lainnya. 

Berbagai program dengan dukungan dana APBD Bali 2009 sebesar Rp 1,6 triliun itu telah dirancang guna meringankan beban penderitaan masyarakat, sekaligus meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan. 

"Sejumlah kegiatan menyangkut pelayanan kesehatan masyarakat secara cuma-cuma telah dirancang, termasuk tidak ada lagi masyarakat miskin yang batal mendapat perawatan akibat tidak memiliki dana," tutur Gubernur Pastika pada temu wicara (simakrama) dengan masyarakat dari berbagai lapisan. 

Pelayanan kesehatan kepada masyarakat di pelosokan pedesaan Pulau Bali dilakukan oleh satu tim terpadu dengan sasaran melakukan 600 kali kunjungan selama tahun 2009. 

Tim medis yang beranggotakan sejumlah dokter ahli, dokter umum, dan perawat dengan bekal peralatan medis dan obat-obatan yang memadai itu akan memberikan pelayanan secara cuma-cuma. 

Pelayanan kesehatan dalam ratusan kali kunjungan ke desa-desa di delapan kabupaten dan satu kota di Bali mengutamakan masyarakat yang membutuhkan, sehingga warga dapat merasakan manfaatnya. 

Pelayanan kesehatan keliling desa didukung dengan peralatan canggih bidang kedokteran, termasuk melakukan operasi katarak dengan sasaran menjangkau 1.000 pasien. 

Tingkatkan status 

Pelayanan kesehatan secara cuma-cuma langsung ke tempat pemukiman masyarakat juga disertai dengan upaya meningkatkan penanganan pasien, terutama untuk orang kurang mampu di masing-masing rumah sakit kabupaten dan RSUP Sanglah Denpasar. 

Sekretaris Pemerintah Propinsi Bali I Nyoman Yasa awal tahun 2009 telah menyerahkan bantuan sebesar Rp5 miliar untuk menangani pasien miskin di RSUP Sanglah dari sekitar Rp10 miliar hingga Rp15 miliar yang dibutuhkan untuk setahun. 

Upaya meningkatkan taraf kesehatan masyarakat tersebut akan disertai dengan membangun empat pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) rawat inap di empat kecamatan yang lokasinya cukup jauh dari rumah sakit kabupaten maupun RSUP Sanglah. 

Keempat puskesmas yang akan ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas rawat inap terdiri atas Puskesmas Kubu (Karangasem), Kintamani (Bangli), Grokgak (Buleleng), dan Nusa Penida (Klungkung) dengan alokasi dana sebesar Rp13,71 miliar. 

Peningkatan status tersebut disertai dengan peralatan medis, tenaga dokter dan para medis dalam jumlah memadai, sebagai upaya meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, tanpa terlalu membebankan biaya kepada warga masyarakat. 

"Menteri Kesehatan Dr Siti Fadillah Soepari diharapkan bisa membantu tambahan tenaga medis guna meningkatkan pelayanan rawat inap pada empat puskesmas yang ditingkatkan statusnya, terutama dokter ahli kandungan," kata Gubernur Pastika. 

Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan itu juga disertai dengan bedah rumah, yakni memperbaiki rumah milik masyarakat miskin agar layak huni dengan sasaran seribu unit dengan alokasi dana Rp3,5 miliar. 

Perbaikan rumah dilakukan bekerjasama dengan aparat desa setempat, dengan harapan mereka yang menerima kemudahan betul-betul warga yang membutuhkan, guna meningkatkan taraf hidup. 

Selain bidang pelayanan kesehatan dan perumahan, sektor pendidikan juga mendapat prioritas dalam kepemimpinan tahun pertama Gubernur Pastika dan pasangannya Wakil Gubernur Bali AAN Puspayoga. 

Bidang pendidikan dalam APBD Bali 2009 dialokasikan sebesar Rp 320 miliar atau 20 persen dari APBD Bali yang besarnya Rp 1,6 triliun. 

Penggunaan dana yang cukup besar tersebut menitikberatkan pada upaya meningkatkan mutu proses belajar mengajar, tidak semata-mata memenuhi target dan bea siswa kepada masyarakat miskin. 

Yang menjadi penekanan menghindari adanya putus sekolah dan menyelesaikan pendidikan minimal hingga jenjang SMU. 

"Mulai tahun ajaran 2009 tidak dibenarkan lagi ada pungutan liar di berbagai jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Umum (SMU) di Bali," kata Gubernur Pastika. 
 


SUMSEL MASIH AMAN DARI FLU BURUNG
Palembang, 7/1 (ANTARA) - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) hingga saat ini masih aman dari penularan virus flu burung, meskipun saat ini musim hujan, antara lain karena antisipasi dari Dinas Peternakan setempat jauh hari sebelumnya. 

"Hingga saat ini Sumsel masih aman dari serangan flu burung, karena memang kami sudah antisipasi sebelumnya," kata Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Sumsel, I Wayan Telabah, di Palembang, Rabu. 

Menurut dia, untuk mengantisipasi penularan flu burung di daerahnya telah disebarkan sejumlah petugas untuk memonitor kasus-kasus penyakit berbahaya bagi peternak tersebut. 

Dia menyatakan, di Sumsel sendiri, hingga kini kasus flu burung itu belum ditemukan dan petugas selalu memonitor di lapangan. 

Disebutkan, petugas yang ada di Sumsel saat ini sebanyak 118 orang yang tersebar di 15 kabupaten dan kota di provinsi itu. 

Pada 12 Januari 2009 nanti, juga akan dilakukan pelatihan bagi petugas tersebut, sehingga diharapkan dapat melaksanakan tugas mereka secara lebih baik. 

Guna mengantisipasi penyebaran flu burung itu pada tahun 2008 disiapkan vaksin sebanyak 300 ribu dosis di Sumsel, dan tahun 2009 ini juga dalam jumlah yang sama. 

Daerah di Sumsel yang pernah dilaporkan terjadi kasus flu burung, seperti OKU Timur, Pagar Alam, dan Lubuk Linggau, menurut dia, daerah itu vaksinnya diberikan lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang belum pernah ditemukan kasus flu burung. 

Jumlah populasi ayam di Sumsel pada tahun 2007 untuk ayam pedaging sebanyak 137 juta ekor yang tersebar pada 15 kabupaten dan kota di provinsi ini, sedangkan jumlah ayam petelur sebanyak 59 juta ekor dan ayam bukan ras (buras) sebanyak 137 juta ekor. 

INDEKS KESEHATAN GARUT TERBAWAH DI JABAR
Garut, 7/1 (ANTARA) - Indeks kesehatan Kabupaten Garut pada 2008 menempati urutan terbawah di Provinsi Jawa Barat (Jabar) meskipun kabupaten itu mencatat peningkatan kinerja pembangunan kesehatan. 

Indeks kesehatan kabupaten itu terpaut 5,33 poin dari indeks kesehatan provinsi Jabar, kata Wakil Bupati Garut Memo Hermawan, Rabu. 

Ia menjelaskan indeks kesehatan di Provinsi Jabar mencapai 70,03 poin, sedangkan Kabupaten Garut hanya 67,01. Dibanding 2004, angka itu meningkat 3,18 poin atau 4,98 persen. 

Rendahnya indeks kesehatan di Garut, katanya, memaksa pengelola kesehatan untuk bekerja lebih keras lagi agar bisa mengimbangi akselerasi kemajuan pembangunan kesehatan di kabupaten/kota lain di Jabar. 

Ketika menyampaikan nota pengantar laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Garut akhir masa jabatan 2004-2009, Memo Hermawan juga mengatakan angka harapan hidup di Kabupaten Garut meningkat dari 63,3 tahun pada 2004 menjadi rata-rata 65,21 tahun. 

Pada rapat paripurna terbuka yang dipimpin Ketua DPRD Dedi Suryadi itu, Wakil Bupati mengatakan kebijakan pembangunan masih belum berhasil dalam menekan tingkat kematian bayi, meski diproyeksikan terjadi penurunan angka kematian sebesar 1,90 persen dari 52,77 per 1.000 kelahiran hidup pada 2007 menjadi 51,77 pada 2008. 

Demikian pula angka kematian ibu diproyeksikan menurun 3,38 persen dari 237/100.000 kelahiran hidup pada 2007 menjadi 229/100.000 kelahiran hidup pada 2008, katanya. 

Menyinggung tentang pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin. ia mengatakan pelayanan operasi katarak mencapai 70 kasus atau 95 persen pasien yang dioperasi dapat melihat kembali, serta pertolongan kesehatan terhadap persalinan ibu hamil dari keluarga kurang mampu. 

Sektor Pertanian 

Pada bagian lain ia mengemukakan sektor andalan yang memberikan sumbangan terbesar pada 2008 dan tahun-tahun sebelumnya adalah pertanian, bahkan pada 2008 memasok sumbangan sebesar Rp10,15 triliun. 

Sebagian besar penduduk Garut atau 32,57 persen bekerja di sektor pertanian, dan sebagian besar lahan di wilayah Kabupaten Garut digunakan untuk kegiatan sektor tersebut, atau hampir mencapai 3/4 dari total luas wilayah Kabupaten Garut yang mencapai seluas 3.065,19 km2. 

Karena itu, sampai 2008 perekonomian kabupaten itu juga didominasi sektor pertanian, dengan kontribusi pembentukan nilai tambah sebesar 48,36 persen terhadap PDRB, kendati dengan pengelolaan yang cenderung masih tradisional namun relatif tidak tergantung pada bahan baku impor dan bisa bertumpu pada teknologi sederhana, katanya. 

Menurut Memo Hermawan tingginya peranan sektor pertanian terhadap perekonomian Garut, banyak disumbang oleh sub sektor tanaman bahan makanan, yang menciptakan nilai tambah sebesar Rp9,30 triliun sepanjang 2008, atau menyumbang 44,32 persen terhadap perekonomian daerah. 

Penyampaian LKPJ tersebut terdiri tiga buku masing-masing nota pengantar setebal 82 halaman, disusul buku kedua LKPJ akhir masa jabatan Bupati periode 2004-2009 setebal 539 halaman serta buku ketiga LKPJ akhir tahun anggaran 2008 setebal 469 halaman. Rapat tersebut antara lain dihadiri Muspida, pejabat eselon II, Camat dan Kepala Desa.***3*** 

PEMKAB JEMBER SIAPKAN Rp4 M UNTUK BENCANA
Jember, 7/1 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jember, Jatim, menyiapkan dana Rp4 miliar untuk pos dana tak tersangka tahun 2009, yang digunakan untuk penangulangan bencana. 

Kepala Bagian (Kabag) Keuangan Pemkab Jember, Sri Laksmi, Rabu, mengatakan, dana itu digunakan untuk antisipasi bencana dan hal-hal yang mendesak," katanya. 

Menurut Sri, penggunaan dana tak tersangka harus hati-hati dan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Negara. 

"Kita harus hati-hati menggunakan dana tak tersangka, jika tidak ingin terjerat kasus hukum," katanya menerangkan. 

Tahun lalu, kata Sri, anggaran dana tak tersangka sebesar Rp6 miliar, namun Rp4 miliar dialihkan ke pos lain melalui perubahan APBD 2008. 

"Sisanya hanya Rp2 miliar, Rp1,2 miliar digunakan untuk rehab gedung sekolah yang roboh akibat angin puting beliung di Kecamatan Panti dan Sumberbaru, sedangkan sisa akhir tahun Rp800 juta dikembalikan ke kas daerah," katanya menambahkan. 

Sri berharap, tahun ini tidak ada bencana di Kabupaten Jember, sehingga masyarakat bisa menjalankan aktivitasnya sehari-hari. 

Secara terpisah, Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Jember, Sujak Hidayat mengatakan, sedikitnya 17 kecamatan di Jember masuk kategori daerah rawan bencana banjir, delapan kecamatan dinyatakan rawan tanah longsor dan empat kecamatan rawan kebakaran. 

"Kita sudah melakukan pemetaan terhadap daerah rawan bencana di Jember," katanya menambahkan. 

Menurut Sujak, Pemkab selalu menganggarkan penanggulagan bencana di pos dana tak tersangka setiap tahun, dan besarnya selalu disesuaikan dengan kebutuhan. 

"Meski dianggarkan, namun Pemkab tidak berharap ada bencana di Jember," katanya menegaskan. 
 
DINKES MAGETAN LAKUKAN PENGASAPAN DESA TERSERANG CHIKUNGUNYA
Magetan, 7/1 (ANTARA)- Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Jatim, Rabu (7/1) melakukan pengasapan (fogging) pada Desa Semen dan Desa Desa Tawangrejo yang terserang wabah Chikungunya. 

Penyakit akibat gigitan nyamuk "Aedes Albopictas" itu, telah "memakan" korban lima orang warga yang teridentifikasi mengidap Chikungunya, yaitu tiga orang di Desa Tawangrejo dan dua orang warga Desa Semen. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Harry Susanto mengatakan bahwa selain melakukan langkah antisipatif melalui pengasapan, pihaknya juga telah melakukan penyelidikan terkait merebaknya penyakit tersebut. 

"Dari hasil penelitian, dapat kami simpulkan bahwa salah satu penyebab adalah faktor rendahnya kesadaran warga setempat untuk menjaga kondisi lingkungan," kata Harry mengungkapkan. 

Berdasarkan hal itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk kembali menggalakkan gerakan tiga M (menguras, membersihkan dan mengubur) terhadap segala sesuatu yang dianggap rentan menjadi tempat perkembang-biakan nyamuk. 

Sementara itu, salah seorang yang terserang Chikungunya, Sumarsih (39), warga RT 14 RW 3 Desa Semen menuturkan bahwa gejala ini muncul disertai suhu badan tinggi (panas), ngilu dan rasa pegal pada seluruh persendian tangan dan kaki. 

"Saya juga tidak tahu kenapa, tiba-tiba badan saya demam dan terasa ngilu disekujur persendian tubuh. Beberapa hari kemudian badan saya menjadi lumpuh, meski hanya sementara," katanya menuturkan. 

Meski sedikit terlambat, Sumarsih juga berterimakasih atas upaya pengasapan untuk membasmi sarang nyamuk yang menyebabkan Chikungunya di desanya. 
 
PRESIDEN: INDUSTRI JANGAN BERLINDUNG DI BALIK NASIONALISME
Jakarta, 7/1 (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan industri dalam negeri untuk tetap kompetitif dan tidak berlindung di balik alasan nasionalisme. 

Dalam pidatonya pada acara penyerahan penghargaan Upakarti, Rintisan Teknologi, dan Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2008 kepada 33 penerima di Istana Negara, Jakarta, Rabu, Presiden mengatakan cinta produk dalam negeri jangan hanya menjadi wacana. 

"Tidak boleh berlindung di balik nasionalisme, berlindung di balik cinta produk dalam negeri, tetapi industri kita tidak efisien," ujarnya. 

Di tengah resesi keuangan dunia, Presiden Yudhoyono menekankan pentingnya pasar domestik untuk menyerap produksi industri dalam negeri yang kehilangan pasar ekspor. 

Untuk itu, Presiden mengatakan, produk dalam negeri harus kompetitif dan tidak menjual harganya lebih mahal dari produk luar negeri yang diimpor. 

Apabila industri sudah dapat memasarkan dan memenuhi kebutuhan dalam negeri, Presiden meyakini Indonesia tidak perlu khawatir menghadapi resesi ekonomi dunia. 

"Kalau kita bangun itu, saya yakin sepuluh tahun lagi ekonomi Indonesia akan kuat, pasar kita akan kuat. Di situ kita bisa pasarkan produk untuk rakyat kita sendiri. Tidak usah khawatir kalau suatu saat ada resesi dunia lagi, karena kita bisa menjual untuk pasar dalam negeri kita," tutur Presiden. 

Dengan kreativitas dan inovasi dalam bidang teknologi dan desain, lanjut Presiden, industri dalam negeri harus terus mengembangkan daya saingnya agar dapat diterima oleh pasar dalam dan luar negeri. 

Dengan dicanangkannya tahun Indonesia kreatif, Presiden berharap industri kreatif dapat memberi sumbangan pada pembangunan ekonomi Indonesia. 

Presiden juga mengingatkan pembangunan bangsa harus dilakukan secara utuh dengan bertumpu pada tiga faktor yaitu sumber daya alam, pengembangan ilmu dan teknologi, serta kekayaan budaya. 

Tiga faktor itu, menurut Presiden, penting untuk menentukan arah kebijakan pembangunan Indonesia. 

"Kalau ketiga-tiganya dihadirkan, saya yakin tidak akan ada konflik dan goncangan," ujarnya. 

Presiden juga mengingatkan pemahaman terhadap diri sendiri sebagai negara berkembang amat penting untuk merumuskan kebijakan karena tata cara pembangunan Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara-negara lain. 
 



BEIJING DIKEJUTKAN KASUS FLU BURUNG 
Oleh Ahmad Wijaya Beijing, 7/1 (ANTARA) - "Seorang wanita di Beijing tewas karena flu burung," demikian judul yang menghiasi sejumlah media massa yang beredar di ibukota China yang mengejutkan masyarakat setempat. 

Berita yang tidak menyejukkan, apalagi di saat masyarakat China akan merayakan Tahun Baru China atau Imlek, 26 Januari, itu memang sangat mengejutkan mengingat inilah untuk pertama kali di Beijing ditemukan kasus flu burung menyerang manusia bahkan hingga meninggal. 

Menurut Biro Kesehatan Beijing, seperti dikutip Xinhua, kasus tertularnya manusia oleh penyakit flu burung tersebut untuk yang pertama kali terjadi di Beijing sejak 2003. 

Wanita yang diketahui bernama Huang Yangqiang (19), dinyatakan meninggal Senin (5/1) pukul 07.20 waktu setempat (06.20 WIB) setelah sempat dirawat beberapa saat di sebuah rumah sakit. 

"Pasien yang meninggal pukul 07.20 waktu setempat tersebut adalah seorang wanita bernama Huang Yanqiang berusia 19 tahun," demikian pernyataan resmi Biro Kesehatan Beijing melaporkan. 

Huang, penduduk asli provinsi Fujian, sebelumnya membeli sembilan bebek di sebuah pasar di provinsi Hebei, yang terletak sebelah Beijing, pada 19 Desember 2008. 

"Dia diketahui membersihkan bagian dalam tubuh bebek yang dibelinya," demikian Biro Kesehatan Beijing. Biro tersebut juga mengemukakan bahwa sebanyak 116 warga selama ini melakukan kontak dengan pasien tersebut. 

Huang mengeluh demam pada 24 Desember 2008 dan setelah itu kondisinya terus memburuk hingga akhirnya dibawa ke sebuah rumah sakit di Beijing pada 27 Desember 2008, hingga akhirnya menghembuskan nafasnya pada 5 januari 2009. 

Mereka yang melakukan kontak dengan Huang, di antaranya adalah seorang perawat yang merawat korban. Namun dilaporkan si perawat tidak tertular. 

Untuk menindaklanjuti kasus itu, pihak berwenang di Beijing telah melaporkan kasus ini kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan pihak kesehatan berwenang di Hong Kong dan Makao. 

Suatu rapat darurat telah berlangsung di Beijing pada Senin petang untuk menangani kasus flu burung tersebut. 

Sejumlah ahli yang terdiri atas Pusat Pengendali Penyakit Menular Beijing dan Akademi Ilmu Pengetahuan Penelitian Medis Militer juga langsung melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Huang dan hasil pemeriksaan oleh kedua instansi tersebut menunjukkan positif bahwa wanita itu tewas karena mengidap H5N1, virus penyebab flu burung. 

Seperti juga hasil penelusuran Biro Kesehatan Beijing, kedua instansi tersebut juga menyatakan bahwa wanita yang tinggal di Distrik Chaoyang, Beijing, membeli sembilan bebek di pasar Yanjiaoqingong di kota Langfang, provinsi Hebei, sebuah provinsi yang bersebelahan dengan Beijing. 

Hasil penelusuran selanjutnya menyebutkan, setelah Huang Yangqiang membersihkan bagian dalam bebek, selanjutnya ia memberikan tiga bebek kepada ayahnya, pamannya, dan seorang teman. Sementara sisanya enam bebek yang sudah dibersihkan untuk siap dikonsumsi disimpannya. 

Zhao Qinchao, pejabat kesehatan di Kotamadya Langfang, mengatakan, sesuai dengan investigasi awal, sejumlah 13 orang telah mengkonsumsi bebek yang diolah oleh korban dan hanya Huang yang selanjutnya jatuh sakit. 

"Setidaknya ada 13 orang yang mengkonsumsi bebek hasil pemberian Huang, tapi hanya dia yang jatuh sakit," kata Zhao Qinchao. 

Untuk menghindari kian meluasnya wabah tersebut, katanya, pihaknya telah menyisir seluruh toko yang menjual bebek tempat Huang membeli bebek yang ternyata tertular flu burung. 

Penelusuran selanjutnya, ungkapnya, bebek yang dijual tersebut didatangkan dari wilayah Jixin yang terletak di Kotamadya Tianjin, yang letaknya juga bersebelahan dengan Beijing. 

Tapi tampaknya kasus itu belum banyak diketahui masyarakat, karena pada Selasa (6/1), pasar yang menjual bebek tersebut masih buka dan sejumlah bebek juga masih dijual. 

Kementrian Pertanian China menyatakan bahwa di kota Langfang, tempat dibelinya bebek oleh Huang, sejauh ini tidak ditemukan adanya kasus flu burung. 

Untuk menghindari kian meluasnya wabah flu burung di Beijing, pemerintah kotamadya setempat telah melakukan sejumlah upaya dan pencegahan penyakit flu burung, antara lain melalui disinfektan dan isolasi terhadap tempat tinggal korban serta menangkal seluruh barang milik korban serta melakukan monitoring ketat terhadap kasus itu oleh seluruh instansi. 

Sejak virus H5N1 muncul ke permukaan di Asia pada 2003, virus itu telah menewaskan lebih dari 200 orang di 12 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Kematian terakhir yang diketahui dilaporkan di China pada Februari tahun lalu ketika seorang wanita berusia 44 tahun meninggal di provinsi Guangdong, China selatan. 

Sedikitnya 20 orang meninggal karena virus burung di China hingga kini. 

Belum berpengaruh 

Kasus flu burung yang menyebabkan kematian warga di Beijing tentu saja mengejutkan banyak warga apalagi hasil penelusuran diketahui warga yang meninggal tersebut tertular karena bebek. 

Padahal bebek adalah salah satu makanan favorit dan menu utama bagi warga China, terutama yang tinggal di Beijing dan hampir semua warga asing yang datang ke Beijing selalu mengkonsumsi "bebek peking" sebagai menu khas setempat. 

Untuk warga asing yang kebetulan datang ke Beijing dan ingin menikmati makanan khas itu tidaklah sulit untuk mencarinya, ada ribuan restoran yang menyajikan makan itu, dengan berbagai cita rasa dan harga. 

Adanya kasus tersebut sudah tentu sangat mengejutkan sejumlah pemilik restoran yang menyediakan bebek peking, apalagi jika kasus tersebut tidak bisa segera diselesaikan oleh pemerintah setempat. 

"Terus terang kasus ini membuat saya sangat khawatir karena bukan tidak mungkin masyarakat untuk sementara enggan mengkonsumsi bebek sebagai menu makanannya," kata Yang Jiu, pengelola restoran yang menyediakan menu bebek peking, di Distrik Chaoyang, Beijing. 

Menurutnya, walaupun sudah ada warga yang tewas karena flu burung sampai kini belum ada penurunan jumlah tamu yang ingin menikmati masakannya yang sudah dikenal beberapa turunan tersebut. 

Setiap hari, katanya, dirinya masih bisa memasak 20-an potong bebek untuk dijual kepada masyarakat dan seperti biasanya para tamu minta bebek peking sebagai salah satu menu makanan siang atau malam hari. 

"Kita jadi lebih memperketat dalam membeli bebek takut kalau ada tamu yang setelah mengkonsumsi jadi sakit dengan gejala flu burung. kalau itu terjadi saya tidak tahu apa yang akan terjadi," kata Yang Jiu. 

Harga bebek peking yang dijual pun belum mengalami perubahan, tamu bisa memesan setengah ekor seharga 49 yuan (sekitar Rp78.400) atau satu ekor 98 yuan (sekitar Rp156.800) sudah termasuk sejumlah bumbu lainnya. 

Dirinya berharap agar pemerintah China bisa serius menangani masalah tersebut karena dampaknya bisa sangat luas terhadap kepercayaan masyarakat lokal dan asing yang ingin mengkonsumsi bebek peking, mengingat makanan itu merupakan salah satu ciri khas China. 

"Saya percaya dan yakin kalau pemerintah setempat akan mampu dan serius menangani kasus flu burung yang melanda Beijing, apalagi Beijing banyak dikunjungi wisatawan asing maupun warga asing yang menetap di sini," katanya. 

Hal senada juga dikemukakan Xie Lu, pedagang bebek peking, yang mengatakan bahwa kasus ini hendaknya bisa ditangani dengan baik dan cepat karena dampaknya akan bisa sangat luas. 

"Sekalipun dagangan saya belum ada penurunan pelanggan tapi kalau tidak ditangani dengan cepat, bisa saja masyarakat takut mengkonsumsi bebek," katanya. 

BOYOLALI PERBAHARUI PEMETAAN DAERAH RAWAN BENCANA
Boyolali, 7/1 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali segera melakukan pembaruan mengenai mitigasi atau pemetaan daerah rawan bencana di kabupaten ini sebagai langkah mengantisipasi terjadinya bencana pada tahun 2009. 

Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Boyolali akan bekerja sama dengan Badan Geologi dalam melakukan mitigasi bencana alam tahun ini, kata Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Masyarakat Kesbangpolinmas Boyolali, Sucipto, di Boyolali, Rabu. 

Pemkab pada tahun ini tidak mengadakan kegiatan sosialisasi penanganan bencana karena anggarannya tidak ada. 

Ia menjelaskan, selama tahun 2008 terjadi 106 bencana dengan 35 di antaranya karena angin ribut yang menelan korban jiwa 16 orang. 

Bencana alam tersebut, kata dia, mengakibatkan kerugian material sampai Rp 25,5 miliar, melonjak dari tahun sebelumnya sebesar Rp4,5 miliar. 

Beberapa daerah yang dilanda bencana angin ribut selama 2008, antara lain Kecamatan Boyolali, Cepogo, Ngemplak, Musuk, Selo, Klego, Nogosari, dan Andong

PBF DILARANG JUAL OBAT GOLONGAN G SECARA BEBAS
Balikpapan, 7/1 (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan akan memberikan sanksi hingga putus izin bagi perusahaan besar farmasi (PBF) yang menjual obat golongan G secara bebas ke pasar. 
"Ciri obat golongan G ini, pada kemasan obat terlihat lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam, didalamnya tertera huruf K. Lingkaran ini menandakan bahwa obat yang kita beli adalah obat daftar G," kata Kepala Dinkes Kota Balikpapan Dyah Muryani di Balikpapan, Selasa. 

Dyah mengakui, pihaknya pernah menemukan PBF menjual obat golongan G ke perorangan, tanpa izin dari Dinkes setempat. "Tahun lalu, Dinkes telah mencabut izin PBF, karena menjual obat G tidak sesuai pada tempatnya," ujarnya. 

Ia menegaskan, obat-obat yang termasuk daftar G merupakan obat yang berbahaya, agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan bagi pengguna, pembelian obat ini harus dengan resep dokter. 

"Menjual obat golongan G kepada perorangan menyalahi aturan, sebab menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 02396/A/SK/VIII/1989 dinyatakan, bahwa obat daftar G adalah obat keras.yaitu semua obat yang pada bungkus luarnya dari pabrik pembuatannya disebutkan, bahwa obat hanya boleh diserahkan dengan resep dokter," jelas Dyah. 

Diharapkan, masyarakat melaporkan PBF yang menjual obat golongan G secara ilegal atau per orangan, tanpa resep dari dokter. 

Apabila ada laporan, PBF menjual obat G ke masyarakat, pihaknya melaporkan ke BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan) untuk ditindak lanjuti.(***3***) 
WARGA SULUT PROTES PELANTIKAN ANGGOTA DPR RI
Jakarta, 6/1 (ANTARA) - Sejumlah tokoh dan warga asal Sulawesi Utara di Jakarta, Selasa, memprotes pelantikan Joseph Th Pati sebagai anggota DPR RI mewakili daerah itu, karena telah berstatus terdakwa terkait tindak pidana korupsi bernilai belasan miliar rupiah. 

Namun, protes itu tak mengubah sikap pimpinan DPR RI yang melalui Ketuanya, HR Agung Laksono, Selasa siang tadi melantik Joseph Pati bersama 13 anggota pengganti antar waktu (PAW), di Gedung Nusantara IV, Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta. 

Sementara itu, beberapa tokoh asal Sulawesi Utara (Sulut) yang melayangkan protes keras itu, antara lain Andries Lacandu dari LSM `Focus`, Des (ICW Sulut) dan seorang praktis hukum, Cyprus Tatali. 

Alasan mereka, Joseph Th Pati telah berstatus terdakwa terkait kasus korupsi penjualan sebuah hotel milik Pemerintah Daerah Provinsi Sulut tersebut. Apalagi, dua rekan Joseph Pati ketika masih sama-sama menjadi anggota DPRD Sulut (Elizabeth Winokan dan Mieke Nangka) telah jadi terdakwa, sementara satunya lagi, yaitu Joppy Saruan (mantan Asisten III Pemda Sulut) telah menjalani hukuman. 

LSM `Front Controle Corruptions` (Focus) Sulut dan ICW Sulut bahkan telah menyurati DPP Partai Golkar (induk organisasi Joseph Pati), Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan DPR RI, dengan melampirkan surat penahanan Kejaksaan maupun dokumen dakwaan Jaksa terhadap Joseph Pati. 

"Bahwa telah sangat jelas, setiap pejabat atau orang yang baru mau menjadi pejabat pun, pasti mesti bersih dari ancaman hukuman di atas lima tahun, apalagi itu terkait tindak pidana khusus, yakni korupsi," kata Cyprus Tatali, asal Sangihe Talaud, Sulawesi Utara (Sulut). 

Tokoh Sulut di Jakarta yang juga berprofesi sebagai praktisi hukum ini, mengungkapkan, Joseph Th Pati, oleh pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulut tidak lagi telah ditetapkan sebagai tersangka, tetapi terdakwa. 

"Kalau sudah terdakwa, maka biasanya dakwaan atas seseorang yang terkait kasus tindak pidana khusus korupsi (Tipikor), adalah ancaman 20 tahun penjara atau malah seumur hidup. Berarti kan telah kena mengena dengan urusan ancaman di atas lima tahun, dan mestinya itu jadi pertimbangan untuk pihak Dewan dalam melantik seorang anggotanya," ujarnya lagi. 

Cyprus Tatali menambahkan, dia memang telah mendapat informasi dari beberapa pihak, termasuk DPP Partai Golkar, yang seolah masih menunggu keputusan hukum tetap, baru akan menindaklanjuti kasus hukum Joseph Pati itu. 

"Tetapi kan sebagai kader Pargai Golkar (PG), saya tentu kecewa juga, karena citra partai di publik sangat terpengaruh oleh cara ini. Apalagi saudara Joseph Pati telah sempat masuk tahanan Kejaksaan di Manado sekitar medio tahun 2008, tetapi kemudian mungkin dialihkan jadi tahanan kota," ungkapnya. 

Ia semakin merasa risih, ketika Joseph Pati berhasil `didatangkan` ke Jakarta untuk dilantik sebagai anggota DPR RI PAW. "Saya tidak bisa jelaskan, apakah ada izin dari mana," ujar Cyprus Tatali lagi. 

Berjalan Lancar 

Suasana pelantikan ke-14 anggota DPR RI Pengganti Antar Waktu, termasuk Joseph Th Pati itu tetap berjalan lancar. 

Selain Joseph Th Pati (Partai Golkar) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulut, mereka yang dilantik terdiri atas enam orang anggota Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) empat orang, lalu masing-masing satu orang Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) serta Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK). 

Anggota Dewan PAW dari PDS, yakni Birinus Joseph Rahawadan (Dapil Papua) menggantikan Apri Hananto Sukandar; Z Leander Ohoiwutun (Dapil Maluku) menggantikan Sonny Waplau; Adrian Tapada (Dapil) Sulut menggantikan Jeffrey Johanes Massie; Ferdinan K Suawa (Dapil Sulawesi Tengah) menggantikan Retna Rusmanita Situmorang; St Bertha Saragih (Dapil Sumatera Utara III) menggantikan St Jansen Hutasoit; serta Pendeta Stefanus Amalo (Dapil Nusa Tenggara Timur I), menggantikan Ruth Nina M Kedang. 

Khusus Joseph Th Pati (Partai Golkar, Dapil Sulut), menggantikan Djelantik Mokodompit yang telah terpilih sebagai Walikota Kota Kotamobagu, Agustus lalu. 

Sementara empat orang dari PKB, yaitu Hj Ulya Soraya (Dapil Jawa Timur X) menggantikan H Imam Buchori Cholil; H Manarul Hidayat (Dapil Banten I) menggantikan HM Arsa Suthisna; Zis Muzahid (Dapil Jawa Timur II) menggantikan Amin Said Husni; dan A Ch Saifudin Zuhri Alhadi (Dapil Jawa Tengah V) menggantikan Mufid Rahmat. 

Dari PKS, Hasan Kiat (Dapil Maluku Utara), menggantikan KH Abdul Ghani Kasuba; dari PKPI, Bruno Kaka Wawo (Dapil Nusa Tenggara Timur I) menggantikan Harman Benediktus Kabur; dari PDK, Anthon F Kagoya (Dapil Papua) menggantikan Inya Bay. 
 
 MAHASISWA TEKNIK KESEHATAN JANGAN HANYA TAHU TEORI
  Tasikmalaya, 11/1 (ANTARA) - Mahasiswa Teknik Kesehatan diingatkan jangan hanya mengetahui dan paham teori, tapi hendaknya selalu diiringi dengan kemauan keras untuk mempraktekan berbagai teori yang didapat di bangku kuliah.
  Pernyatanp bernada harapan tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Departemen Kesehatan RI Dr Bambang Giatno MPH disela-sela menghadiri Kompetisi Perguruan Tinggi Kesehatan (KPTK) se Jawa Barat di Tasikmalaya, Minggu.
  "Menurut saya, mahasiswa teknik kesehatan itu selain mengenal teori dan harus langsung dipraktekan," katanya.
  Mahasiswa kesehatan yang tidak hanya teori terlihat ketika dalam perlombaan atau kompetisi kesehatan seperti yang dilakukakan oleh mahasiswa Politkenik Kesehatan Tasikmalaya menyelenggarakan kompetisi kesehatan se-Jawa Barat tingkat mahasiswa.
  Dikatakan Bambang mahasiswa yang mengikuti KPTK tahun 2009 merupakan aplikasi teori kemudian mempraktekannya dalam kompetisi tersebut.
  "Karena apa yang mereka lombakan dalam prakteknya adalah materi selama di perkuliahan," katanya.
  Pada kompetisi antar mahasiswa kesehatan bukan lomba membuat makalah tetapi praktek, dan itu berbeda dengan perguruan tinggi pada umumnya.
  Untuk itu kata Bambang BPPSDM sangat mendukung kegiatan yang dilakukan mahasiswa Politekhnik Kesehatan Tasikmalaya karena dapat meningkatkan mutu tenaga kesehatan.
  KPTK tersebut dapat berlanjut setiap tahunnya dan bukan hanya tingkat Provinsi tetapi bisa mencapai tingkat nasional.
  "Namun sebelum nasional kita mantapkan dulu di Jawa Barat, baru kompetisinya ke tingkat nasional," katanya.
  Sementara itu Bambang menilai disetiap perguruan tinggi kesehatan tentunya berbeda dalam sarana dan prasana, khususnya keterampilan dalam prkatek menanggulangi permalahan kesehatan.
  Untuk itu kata Bambang dengan acara kompetisi yang diikuti berbagai perguruan tinggi kesehatan di Jawa Barat bisa saling memberikan ilmu, pengetahuan dan keterampilan antar mahasiswa.
  "Tentunya berbeda sarana dan prasaran setiap perguruan tinggi kesehatan, sehingga mereka (mahasiswa kesehatan, red) bisa sharing mengenai masalah kesehatan," katanya.

ANGGOTA TIM SAR JEMBER HILANG
  Jember, 11/1 (ANTARA) - Anggota tim SAR Jember, Irawan alias Lolop (24), mahasiswa IKIP PGRI Jember, dinyatakan hilang saat mencari korban air terjun (Antrokan) Logan, Hesti Silvia, di Sungai Bedadung, Desa Curahmalang, Kecamatan Rambipuji, Sabtu (10/1) sore
  "Irawan berenang di sekitar Sungai Bedadung, Desa Curahmalang, Kecamatan Rambipuji, Sabtu sore. Namun, beberapa menit kemudian dia tidak muncul," kata Kepala Desa Curahmalang, Yosep Yuliadi di Jember, Minggu (11/1).
  Hingga Minggu sore, kata Yosep, tim SAR bersama warga belum berhasil menemukan Irawan di sungai itu.
  "Tim SAR dan warga, Minggu (11/1) ini akan melakukan pencarian di aliran Sungai Bedadung di kawasan Jember Selatan, yakni Jembatan Balung di Kecamatan Balung dan di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan," katanya.
  Sementara itu, koordinator tim SAR Jember, Stefanus, membenarkan hilangnya Irawan aliasi Lolop (24), mahasiswa IKIP PGRI dari OPA Egalitarian di sekitar Sungai Bedadung, Desa Curahmalang.
  "Minggu dini hari, saya juga dimintai keterangan di Polsek Rambipuji atas hilangnya anggota tim SAR kami," katanya menerangkan.
  Stefanus mengaku tidak tahu pada saat kejadian penyisiran di Desa Curahmalang karena dirinya sedang mengevakuasi korban banjir bandang di Tempurejo dan Jenggawah.
  "Pada saat kejadian di Curahmalang, posisi saya ada di Tempurejo," katanya.
  Saat ini, kata Stefanus, seluruh anggota tim SAR juga diterjunkan untuk mencari Irawan di beberapa aliran Sungai Bedadung. 
  "Kami akan cari teman kami yang hilang di hilir Sungai Bedadung hingga di Kecamatan Puger," katanya menambahkan.
  Hingga Minggu siang, sejumlah anggota tim SAR juga dimintai keterangan di Mapolsek Rambipuji terkait hilangnya Irawan.
 
73 RUMAH HANYUT DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
  Mataram, 11/1 (ANTARA) - Sebanyak 73 unit rumah dilaporkan hanyut akibat banjir yang melanda lima desa di tiga kecamatan dalam wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB), akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Jumat (9/1) malam hingga Sabtu (10/1) siang.
  Sekretaris Pelaksana Harian Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana (PB) NTB, H. Sirojul Munir, di Mataram, Minggu, mengatakan, lebih dari 200 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke masjid-masjid yang berada di dataran tinggi.
  "Salah satu masjid yang menjadi tempat pengungsian yakni Masjid Jamiq di Kecamatan Jereweh, yang ditempati lebih dari 200 orang yang rumahnya rusak akibat banjir itu," ujar Munir yang juga menjabat Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) NTB itu.
  Ia mengatakan, laporan yang diterima Satkorlak PB NTB dari Satuan Pelaksana (Satlak) PB KSB, menyebutkan, 73 unit rumah yang hanyut akibat banjir itu berada di lima desa dan dua kelurahan.
  Sebanyak 70 unit rumah yang hanyut dibawa banjir itu terletak di lima desa yakni Desa Belu, Goa, Anyer, Beru dan Tepos, Kecamatan Jereweh, sementara tiga lainnya yang juga hanyut dibawa banjir terletak di Kelurahan Bertong dan Lara Liang, Kecamatan Taliwang.
  Banjir juga menyebabkan jembatan Potokosek Jereweh, ambruk sehingga tidak dapat dilalui kendaraan maupun pejalan kaki.
  Tiga desa lainnya di Kecamatan Sekongkang, KSB, juga dilanda banjir yakni Desa Maluk, Bukit Damai dan Desa Manto, namun hanya menggenangi rumah-rumah penduduk.
  Dari tiga kecamatan di KSB yang dilanda banjir, dilaporkan lebih dari 160 unit rumah rusak akibat genangan air, namun tidak ada korban jiwa. 
  Banjir di Kecamatan Jereweh dianggap paling parah karena terletak di dekat aliran sungai (brang) Rhea. 
  Sementara upaya yang ditempuh Satlak PB KSB, yakni penyaluran bantuan berupa selimut sebanyak 250 lembar dan makanan siap saji seperti biskuit, ikan kaleng, dan nasi bungkus, serta penempatan satu unit mobil dapur umum lapangan (dumlap) di Jereweh.
  "Bantuan dari provinsi akan dikirimkan ke sana jika stok bantuan tanggap darurat di kabupaten itu makin menipis, sementara ini diandalkan stok bantuan tanggap darurat yang ada di kabupaten," ujar Munir.
  Saat berita ini disiarkan, guyuran hujan masih terjadi di KSB namun tidak sederas hujan yang terjadi pada Jumat (9/1) dan Sabtu (10/1) kemarin.
 
DELAPAN KANTUNG DARAH DI MADIUN TERJANGKIT HIV/AIDS
  Madiun, 11/1 (ANTARA) - Sedikitnya delapan kantung darah yang diterima oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Madiun dari pendonor ditengarahi terjangkit virus HIV/AIDS.
  Program Kepala Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Madiun, Heri Setiawan, Minggu mengatakan, dengan ditemukaannya darah yang terjangkit virus HIV/AIDS, pihaknya akan secepatnya melakukan penyelidikan terkait asal usul darah tersebut.
  "PMI telah melaporkan hal itu pada kami (KPA). Selanjutnya kami akan menindaklanjuti temuan itu. Yang jelas, kantung darah itu telah diamankan," katanya saat dikonfirmasi.
  Menurut dia, dengan ditemukkannya darah yang terjangkit HIV/AIDS maka akan menambah daftar temuan warga Kabupaten Madiun yang telah terkena penyakit yang mematikan itu meski hingga saat ini individunya masih dalam pencarian.
  "Untuk memastikan laporan dari PMI, kami akan melakukan kembali di Klinik Reproduksi yang ada disini. Hal tersebut kami lakukan agar semuanya jelas," katanya menambahkan.
  Lebih lanjut ia menjelaskan, sejak tahun 2002 lalu, penderita HIV/AIDS di Madiun yang terdata mencapai 34 orang dan 10 orang diantaranya telah meninggal dunia. 
  "Jumlah penemuan baru itu diluar data yang ada sebelumnya. Jika ditambah dengan hasil temuan PMI, maka jumlahnya mencapai 42 orang," katanya menegaskan..
  Ia menambahkan, berdasarkan data yang ada, usia warga Kabupaten Madiun yang positif terkena HIV/AIDS adalah dalam usia produktif. Untuk usia 16-30 tahun sebanyak 16 orang, 31-45 tahun 15 orang dan 46-60 tahun sebanyak 3 orang.  
  Sebagaimana diketahui, penyebaran HIV/AIDS di Madiun mayoritas melalui pemakaian narkoba dengan menggunakan suntik. Selain itu akibat melakukan hubungan seks bebas serta tertular dari penderita yang telah ada.
  "Saat ini kami juga memantau pasangan suami istri yang semuanya telah positif terkena HIV/AIDS. Yang jelas semua kasus yang ada telah terpantau," katanya menerangkan. 
 
BALI KERJA KERAS TUNTASKAN PENANGANAN RABIES
  Denpasar, 11/1 (ANTARA) - Ibarat disambar geledek, Bali dikejutkan dengan temuan kasus rabies yang sempat merenggut korban jiwa di kawasan Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, sekaligus menghilang predikat Bali bebas rabies yang disandangnya sejak tahun 1926, jauh sebelum Indonesia merdeka.
  Sebelum ditemukannya kasus anjing gila awal Desember 2008, Bali merupakan salah satu dari tujuh Propinsi di Indonesia yang bebas rabies. Predikat tersebut sekarang otomatis hilang yang memerlukan kerja keras, tekad dan semangat dari semua pihak untuk bisa meraih kembali Pulau Dewata bebas rabies.
  Gubernur Bali Made Mangku Pastika sejak ditemukannya kasus rabies itu telah mengintruksikan seluruh jajarannya, termasuk bupati dan walikota untuk bertindak cepat, jika ada indikasi rabies terhadap binatang piaraannya, antara lain anjing, kucing dan kera.
  Seluruh masyarakat atau siapapun yang bermukim di Bali diminta ikut mengamankan Bali agar terhindar dari meluasnya penularan virus rabies. Hal itu dilakukan dengan memberikan vaksinasi agar memiliki kekebalan terhadap penyakit rabies.
  Hal yang lebih penting tidak memasukan anjing ras dari luar Bali ke Pulau Dewata, meskipun semua pintu masuk Bali dijaga ketat dari lalu lintas perdagangan satwa.
  Masuknya anjing ras ke Bali yang dibawa para penyayang binatang ataupun mereka yang sengaja mencari keuntungan itu disinyalir sebagai penyebab utama berjangkitnya rabies, meskipun hal itu sulit dibuktikan.
  Kepala Dinas Peternakan Propinsi Bali Ida Bagus Alit dan seluruh instansi terkait di Bali bertindak tegas dan tidak pernah memberikan toleransi terhadap mereka atau pedagang yang mendatangkan satwa dan unggas ke Bali.
  Tindakan tegas berupa penyitaan untuk selanjutnya dimusnahkan serta proses penyelesaian secara hukum, sebagai upaya untuk mengamankan Bali agar terhindar dari penularan penyakit aneka jenis satwa dan unggas.
  Bali agar kembali bebas rabies Menurut Kadis Peternakan Bali Ida Bagus Alit memerlukan dukungan dan kesadaran semua pihak, termasuk memusnahkan anjing-anjing liar.
  Namun rencana untuk memusnahkan anjing-anjing liar atau anjing-anjing yang sengaja diliarkan oleh pemiliknya mendapat kecaman keras dari Yayasan Penyayang Binatang setempat. Sementara pihak Yayasan tidak mau bertanggungjawab jika penularan virus rabies semakin meluas.
  Di Bali hingga kini belum ada data akurat mengenai populasi anjing, namun diperkirakan mencapai 530.000 ekor atau 6,5 persen dari jumlah penduduk sebanyak 3,5 juta jiwa.
  Bahkan di daerah pedesaan anjing-anjing tersebut bebas berkeliaran di luar rumah, tanpa pernah dirawat dan diberi makanan, namun secara tidak resmi ada pemiliknya.
  Kondisi demikian sudah terjadi secara turun-temurun hingga sekarang, namun kini menjadi masalah yang cukup serius setelah ditemukannya kasus rabies.
 
  Vaksinasi massal
  Guna mencegah semakin meluasnya penularan virus rabies, yang kasusnya telah ditemukan di Unggasan (Kabupaten Badung) dan Sesetan (Denpasar Selatan), kedua daerah itu melakukan vaksinasi masal terhadap anjing, kucing dan kera, binatang piaraan masyarakat.
  Gubernur Mangku Pastika melakukan vaksinasi terhadap anjing di banjar Taman Sanur Sanur mengawali vaksinasi secara massal yang dilakukan secara serentak di Kota Denpasar, dimulai dari wilayah Kecamatan Denpasar Selatan.
  Moriyama (56) warga negara Jepang yang cukup lama bermukim di kawasan wisata Sanur, ikut membawa kucing piaraannya ke pos untuk divaksinasi agar memiliki kekebalan terhadap penyakit rabies.
  Seperti masyarakat lokal lainnya, Warga negeri Matahari Terbit itu dengan sadar membawa dan menyerahkan binatang kesayangannya kepada dokter hewan untuk divaksinasi agar memiliki kekebalan terhadap penyakit rabies.
  Tim terpadu yang terdiri atas Dinas Peternakan Bali, Pemkot Denpasar, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dan Balai besar Veteriner Denpasar selama sehari ini menyasar 83 banjar pada delapan desa dan kelurahan di Kecamatan Denpasar Selatan.
  Vaksinasi serentak itu mampu memvaksinasi 4.667 ekor, yang terdiri atas anjing, kucing dan kera. Kegiatan serupa dilanjutkan untuk menjangkau banjar-banjar di wilayah Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar Timur dan Denpasar utara.
  Selain itu juga telah dilakukan pemusnahan terhadap 797 ekor anjing liar yang diduga berpotensi menyebarluaskan penyakit rabies di wilayah Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Bangli dan Karangasem.
  Pemusnahan paling banyak terjadi di wilayah kabupaten Badung 468 ekor, menyusul Kabupaten Karangasem 243 ekor, Bangli 55 ekor dan Denpasar 31 ekor.
  Harus menang
  Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr I Gusti Ngurah K. Mahardika yang juga tim penanggulangan rabies di Bali menekankan, kesungguhan dan kerja keras masyarakat Bali memerangi rabies harus menang, sekaligus menyandang kembali predikat Bali bebas rabies.
  Penanganan secara serius dan tuntas terhadap rabies sangat besar artinya, karena penyakit anjing gila itu bisa memberikan dampak yang sangat luas.
  Selain menghilangkan nyawa orang, juga berdampak pada rasa aman dan nyaman bagi daerah tujuan wisata ini, dikhawatirnya berkurangnya wisatawan berliburan ke Bali, sehingga mempengaruhi tingkat penghasilan, karena sebagian besar masyarakat Bali tergantung pada sektor pariwisata.
  Penanganan rabies 100 persen dapat dicegah, asal tidak ada anjing yang berkeliaran dan semua anjing piaraan masyarakat memperoleh vaksinasi kekebalan terhadap tertularan virus rabies.
  Untuk itu peranserta dan kesadaran masyarakat Bali mempunyai peran penting untuk bisa meraih kembali predikat Bali bebas rabies, tutur Ngurah Mahardika.
 
MAHASISWA KESEHATAN SE JABAR ADU KEMAMPUAN DI TASIKMALAYA
  Tasikmalaya, 11/1 (ANTARA) - Mahasiswa utusan dari 82 Perguruan Tinggi Kesehatan se Provinsi Jawa Barat menunjukan dan saling adu kemampuan dalam penguasaan bidang ilmu kesehatan pada Kompetisi Perguruan Tinggi Kesehatan (KPTK) yang berlangsung di 10-11 Januari 2009 di Tasikmalaya.
  KPTK tahun 2009 yang dipusatkan di Kampus Polikteknik Kesehatan Tasikmalaya merupakan ajang untuk memotivasi peningkatan kualitas kemampuan pengusaan ilmu bidang kesehatan dari dari jurusan kebidanan, kesehatan dan gigi.
  Kepala Badan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Depkes Dr.Bambang Giatno,MPH ketika ditemui ANTARA disela-sela kegiatan, Ahad latar belakang pelaksanaan KPTK atas kecemasan terhadap anggapan terjadi penurunan kualitas mahasiswa lulusan PT kesehatan.
  Melalui KPTK diharapkan menjadi ajang untuk memotivasi para mahasiswa meningkatkan mutu keilmuan bidang kesehatan.
  Seklain itu juga agar mahasiswa PT kesehatan lebih kreatif untuk mempelajari permasalahan penanggulangan kesehatan.
  "Jadi KPTK ini suatu upaya luar biasa yang dilakukan Poltekes Tasikmalaya dalam menjawab isu penuruna kualitas lulusan PT Kesehatan," katanya.
  KPTK yang merupakan inisiatif mahasiswa Poltekes Tasikmalaya serta dukungan dari direktur Poltekes Tasikmalaya merupakan langkah awal untuk terus meningkatkan mutu kualitas mahasiswanya, sehingga lulusannya mempunyai mutu yang cukup tinggi.
  Dalam peningkatan mutu bukan hanya kepada mahasiwa tetapi berkenaan dengan kualitas dosennya yang perlu ditingkatkan, untuk itu BPPSDM merencanakan memberikan bantuan beasiswa kepada dosen perguruan tinggi kesehatan di Jawa Barat khususnya di Tasikmalaya.
  "Nanti BPPSDM akan memberikan bantuan beasiswa S2 dan S3 untuk peningkatan kualitas dosen," katanya.
  Namun kata Bambang untuk bantuan beasiswa kepada mahasiswa dalam membantu jaminan pendidikannya, BPPSDM meyerahkan langsung kepada Poltekes masing-masing.
  Bambang merencanakan untuk mengembangkan seluruh kualitas perguruan tinggi kesehatan di Tasikmalaya, BPPSDM akan memberikan bantuan berupa peralatan kesehatan maupun melengkapi perpustakaannya.
  "Itu diharapkan dapat membantu mengembangkan mutu pendidikan bidang kesehatan," katanya. 
 
DEPSOS TAMBAH MIE INSTAN UNTUK NTB
  Mataram, 11/1 (ANTARA) - Departemen Sosial (Depsos) menambah 8.000 dos mie instan untuk memperkuat stok bantuan bahan makanan tanggap darurat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sedang dilanda banjir di sejumlah kabupaten/kota.
  Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil NTB, Drs Bachrudin, MPd, di Mataram, Minggu, mengatakan, Depsos sudah menerbitkan perintah logistik (prinlog) untuk memanfaatkan tambahan 8.000 dos mie instan itu.
  "Tambahan mie instan sebanyak 8.000 dos itu sedang dalam proses pengiriman ke NTB, namun stok yang ada sudah bisa digunakan untuk membantu para korban bencana banjir di sejumlah kabupaten/kota di NTB karena akan ada stok baru yang lebih banyak," ujarnya.
  Ia mengatakan, sejak terjadi bencana banjir di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Sumbawa Barat dan Lombok Utara, akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Jumat (9/1) hingga Sabtu (10/1) pagi, petugas lapangan Dinas Sosial NTB terlibat aktif membantu meringankan para korban banjir itu.
  Taruna Siaga Bencana (Tagana) binaan Dinas Sosial NTB juga diterjunkan ke lokasi banjir sekaligus menyalurkan bantuan tanggap darurat yang diperlukan. 
  "Bahan makanan seperti mie instan, ikan kaleng, 'family kit' (peralatan dapur dan barang kebutuhan rumah tangga lainnya) dibagi-bagikan kepada korban banjir, meskipun dalam jumlah terbatas karena stok di kabupaten/kota cukup tersedia," katanya.
  Menurut dia, tambahan stok mie instan dari Depsos untuk NTB itu akan disebar ke berbagai kabupaten/kota untuk digudangkan Dinas Sosial setempat dan dipergunakan sesuai peruntukkannya.
  Saat mencuat bencana alam, mie instan bantuan Depsos itu harus segera disalurkan kepada warga yang membutuhkannya atas perintah kepala daerah setempat.
  "Harus selalu ada stok bantuan tanggap darurat di gudang agar dimanfaatkan jika terjadi bencana, sehingga Depsos mengirim bantuan itu secara berkala dan terus berkelanjutan," ujarnya.
  Bachrudin menambahkan, pihaknya juga telah mengajukan permintaan tambahan stok beras tanggap darurat sesuai jumlah yang dijatahkan Depsos untuk setiap provinsi yakni sebanyak 50 ton (stok aman) karena jatah beras yang ada makin berkurang.  
  Saat ini, stok beras tanggap darurat di wilayah NTB sebanyak 35 ton dan sebagian mulai disalurkan ke kabupaten/kota yang terkena bencana banjir dan angin puting beliung.
 
KESIAPSIAGAAN HADAPI BANJIR BENGAWAN SOLO DITINGKATKAN
 
  Bojonegoro, 11/1 (ANTARA)- Kesiapsiagaan menghadapi banjir luapan Bengawan Solo di daerah hilir di Bojonegoro, Jawa Timur, semakin ditingkatkan memasuki pertengahan Januari ini.
  "Ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir memang mulai menunjukan gejala peningkatan, tetapi kondisi relatif masih aman," kata Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Pudjo Buntoro, kepada ANTARA, Minggu.
  Baik petugas di BPSDA dan Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Pemkab Bojonegoro, sejak pagi tadi terus melakukan pemantauan ketinggian air baik di wilayah Kota dan di Karangnongko, Kecamatan Ngraho.
  Menurut Pudjo, meski permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro merangkak naik tetapi kondisi tetap aman. Sebab, ketinggian air Bengawan Solo di daerah hulu Jawa Tengah, juga Kali Madiun, relatif aman.
  "Biasanya kalau di daerah hulu kondisi banjir kritis masuk siaga III kami langsung mendapatkan laporan," katanya menjelaskan.
  Meski begitu dia mengaku kewaspadaan menghadapi kemungkinan datangnya banjir luapan Bengawan Solo semakin ditingkatkan.
  Ini menggingat, curah hujan pada Januari ini baik di daerah hulu Jawa Tengah dan Jawa Timur, diperkirakan cukup tinggi sehingga berpotensi menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo.
  Sementara itu, warga di sejumlah desa yang pemukimannya di dalam tanggul mulai Desa Jetak, Kauman, Ledokwetan, Ledokkulon dan Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, tidak terlalu terpengaruh dengan mulai meningkatnya permukaan air Bengawan Solo yang terjadi sejak kemarin.
  Seorang warga Desa Ledokwetan Kecamatan Kota, Bojonegoro, Anwar (53) menyatakan warga yang pemukimannya berada di dalam tanggul merasa lega setelah lewat Desember dan Bengawan Solo tidak meluap.
  Sebab, warga menganggap setelah Desember lewat dan Bengawan Solo tidak meluap kecil kemungkinan terjadi banjir besar seperti banjir besar yang lalu.
  "Pengalaman saya kalau Desember tidak ada luapan banjir Bengawan Solo, berarti sudah aman, "katanya. 
  Dia mencontohkan, sebelum terjadi banjir besar akhir 2007 dan awal 2008 lalu, pada Desember sungai terpanjang di Jawa tersebut sempat meluap sebanyak tiga kali, sebelum akhirnya menimbulkan banjir besar. 
 
PEMPROV MINTA DINSOS OPTIMALKAN STOK BANTUAN KORBAN BENCANA
  Mataram, 11/1 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta Dinas Sosial di kabupaten/kota untuk mengoptimalkan stok bantuan tanggap darurat untuk korban bencana banjir dan bencana alam lainnya. 
  "Stok di gudang dioptimalkan dulu untuk korban bencana baru ajukan permintaan dukungan provinsi maupun pusat," kata Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil NTB, Drs Bachrudin, MPd, saat mendampingi Gubernur NTB, KH. M. Zainul Majdi, meninjau lokasi banjir di Kebon Ayu, Kecamatan Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat, Minggu.
  Ia mengatakan, pasca bencana banjir dan angin puting beliung di sejumlah kabupaten/kota dalam wilayah NTB pada pekan kedua Januari 2009 ini, para korban bencana "berteriak" meminta bantuan.
  Pemerintah Provinsi NTB pun menjadi sasaran para korban bencana banjir maupun angin puting beliung, padahal jika dilihat dari kondisi bencana masih dapat ditangani pemerintah kabupaten/kota.
  Setiap kabupaten/kota diberikan jatah beras bantuan tanggap darurat sebanyak lima ton dan ditambah secara berkelanjutan jika stok itu kurang dari jumlah yang dijatahkan.
  Demikian pula jumlah bantuan pangan lainnya seperti mi instan, minyak goreng dan "family kit" (peralatan dapur dan barang kebutuhan lainnya) yang dijatahkan untuk setiap kabupaten/kota secara berkala.
  "Semestinya optimalkan dulu stok bantuan yang ada di masing-masing kabupaten baru meminta dukungan provinsi dan pusat, karena kalau stok di gudang habis namun tidak ada bencana itu dipertanyakan," ujarnya.
  Bachrudin mengatakan, Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB juga terus berupaya menyalurkan bantuan tanggap darurat yang dijatahkan pusat untuk membantu korban bencana di tingkat kabupaten/kota.
  Stok beras tanggap darurat yang dijatahkan di tingkat provinsi sebanyak 50 ton dan akan ditambah jika sebagian telah dimanfaatkan sesuai peruntukkannya.
  "Sekarang tersedia 35 ton dan sebagian didistribusikan ke kabupaten/kota untuk disalurkan kepada para korban bencana banjir dan angin puting beliung itu," ujarnya.
  Bencana banjir mencuat di sejumlah kabupaten/kota di wilayah NTB ketika hujan deras disertai angin kencang pada Jumat (9/1) malam hingga Sabtu (10/1) pagi.
  Data versi Posko Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkoorlak) Penanggulangan Bencana (PB) NTB, di Kota Mataram, lebih dari 500 unit unit rumah terendam banjir. 
  Bencana banjir itu terjadi di empat kelurahan dalam wilayah Kecamatan Sekarbela yakni Tanjung Karang, Karang Pule dan Batu Ringgit, dan enam kelurahan di Kecamatan Ampenan yakni Kelurahan Kampung Banjar, Sintung, Kampung Melayu, Selaparang dan Abian.
  Banjir juga terjadi di Kabupaten Lombok Barat yang menggenangi hampir 1.000 unit rumah di lima desa di Kecamatan Gerung dan empat desa di Kecamatan Labuapi.
  Banjir juga melanda tiga kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat yakni Kecamatan Jereweh, Taliwang dan Sekongkang, dan satu kecamatan di Kabupaten Lombok Utara yakni Kecamatan Gangga pada Desa Betek dan Gondang.
  Namun, bencana banjir itu dilaporkan tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerusakan rumah dan pemiliknya sempat mengungsi ke masjid-masjid atau tempat-tempat lain yang aman dari banjir.
 
KERUGIAN BANJIR JEMBER DITAKSIR SEMBILAN MILIAR RUPIAH
  Jember, 11/1 (ANTARA) - Kerugian banjir bandang yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, yakni Kecamatan Silo, Mayang, Tempurejo, dan Jenggawah ditaksir lebih dari sembilan miliar rupiah.
  Wakil Ketua Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Kabupaten Jember, Edi Budi Susilo, Minggu (11/1), mengatakan, satlak masih melakukan koordinasi dengan beberapa unit kerja untuk pendataan lebih rinci tentang kerugian banjir bandang di empat kecamatan.
  "Kerugian sementara, diperkirakan mencapai sembilan miliar rupiah, namun angka itu bisa bertambah," katanya.
  Sejauh ini laporan yang sudah masuk ke satlak, kata Edi, kerugian infrastruktur pengairan sebesar dua miliar rupiah, kerugian di Kecamatan Jenggawah sebesar Rp650 juta, Tempurejo sebesar Rp225 juta, Mayang sekitar Rp200 juta, dan Kecamatan Silo sebesar lima setengah miliar rupiah.
  "Satlak akan terus melakukan pendataan kerugian infrastruktur yang rusak karena kemungkinan jumlah kerugian akan bertambah," katanya.
  Sementara itu, Camat Silo, Eko Heru Sunarso mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap kerusakan rumah, ternak, dan lahan pertanian di Kecamatan Silo yang ditaksir mencapai dua miliar rupiah, sedangkan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan sekitar tiga setengah miliar rupiah.
  "Di kecamatan Silo, total kerugian sementara mencapai lima setengah miliar rupiah, kemungkinan bisa bertambah," katanya menerangkan.
  Menurut Heru, kerusakan yang paling parah akibat banjir bandang ada di Kecamatan Silo karena sekitar 17 rumah warga rusak berat dan tidak bisa digunakan lagi.
  "Saya berharap, warga yang rumahnya rusak bisa bersabar mengungsi di posko bencana atau rumah warga lainnya yang aman," katanya.
  Hingga Minggu (11/1) siang, Satlak terus melakukan pendataan terhadap rumah korban yang rusak berat, sedang, dan ringan, serta pendataan infrastruktur berserta luas areal pertanian yang rusak akibat banjir bandang. 
 
PERUMAHAN TRANSMIGRAN DI GANE TIMUR MALUT, MEMPRIHATINKAN
  Ternate, 11/1 (ANTARA) - Kondisi perumahan transmigran di Desa Fida Kecamatan Gane Timur, Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) memprihatinkan, karena banyak diantaranya yang belum rampung, padahal pembangunan perumahan itu dilaporkan sudah selesai.
  Anggota DPRD Halsel Muslim Hi. Kader ketika dihubungi di Labuha ibukota Kabupaten Halsel, Minggu, mengatakan dari 100 rumah transmigran di Desa Fida tersebut, banyak diantaranya yang belum memiliki daun pintu dan jendela.
  Selain itu, perumahan transmigran yang dibangun pada tahun anggaran 2008 tersebut, banyak yang belum memiliki dinding, lantainya belum disemen dan banyak yang memiliki fasilitas wc.
  "Jalan lingkungan di pemukiman transmigran tersebut juga belum dikerjakan. Begitu pula gorong-gorong dan fasilitas umum lainnya seperti balai desa dan tempat ibadah belum dikerjakan," katanya.
  Lahan pekarangan di pemukiman transmigran tersebut, termasuk lahan usaha seluas 175 hektar belum dibersihkan, padahal sesuai kontrak semua itu sudah harus selesai sebelum transmigran 
ditempatkan di pemukiman tersebut.
  Muslim mengatakan kontraktor yang mengerjakan proyek perumahan tersebut (PT. Prima Jasa Tirta Lima) harus diusut, karena proyek ini dilaporkan sudah selesai dan seluruh dananya telah dicairkan.
  Tidak rampungnya pembangunan pemukiman transmigran di Desa Fida tersebut menunjukkan bahwa instansi terkait di Pemkab Halsel tidak melakukan pengawasan di lapangan, bahkan tidak menutup kemungkinan instansi terkait telah "main mata" dengan kontraktor yang mengerjakan proyek itu.
  Pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Halsel masih sulit diknmfirmasi mengenai hal tersebut, namun sebelumnya menyebutkan bahwa pemukiman transmigran disiapkan untuk transmigran asal Pulau Jawa. 
 
PRESIDEN EKUADOR AKAN MINTA OBAMA CABUT EMBARGO TERHADAP KUBA
  Havana, 11/1 (ANTARA/AFP)- Presiden Ekuador Rafael Correa, Sabtu waktu setempat mengatakan ia berencana akan meminta Presiden terpilih AS Barack Obama mencabut embargo ekonomi 47 tahun terhadap Kuba dan memulangkan lima warga Kuba yang dipenjarakan AS karena melakukan kegiatan mata-mata.
  Correa, yang menghadiri peringatan 50 tahun revolusi komunis Kuba, mengatakan ia ingin bertemu dengan Obama pada KTT Amerika Latin mendatang, April.
  "Kami akan berbicara pada KTT mendatang tentang tanda-tanda perobahan penting dalam sikap AS paling tidak terhadap kawasan Amerika Latin, dan meminta pembebasan lima narapidana Kuba, pencabutan blokade lima dasawarsa terhadap Kuba," kata Correa dalam satu wawancara radio.
  Tetapi , Correa menambahkan," Saya skeptis. Mungkin saya salah dan saya adalah orang yang pertama kali yang mungkin akan disalahkan , tetapi saya skeptis tentang adanya perobahan besar dalam kebijakan luar negeri AS.
  Correa meminta AS mencabut embargo terhadap Kuba, ketika ia hadir dalam perayaan masuknya Fidel Castro yang menang dalam revolusi Kuba di Havana tahun 1959, bersama dengan saudararanya yang kini presiden Kuba Raul Castro. Perayaan itu diselenggarakan di pemakaman Ernesto :Che" guevara di Santu Clara, 270km timur Havana.
 BANJIR LONGSOR HAMBAT JALUR TRANSPORTASI KE SINGKAWANG
  Pontianak, 11/1 (ANTARA) - Arus transportasi menuju kawasan Kota Singkawang dan sejumlah kota di kawasan pantai utara Kalimantan Barat dari Pontianak, Minggu, sempat terputus karena banjir di beberapa ruas jalan serta tanah longsor di Lirang, Singkawang Selatan.
  Menurut Zulkarnain (33), warga Singkawang, longsor terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. "Kawasan perbukitan yang ada di tepi jalan ada yang longsor sehingga menutupi sebagian lebar jalan," kata dia.
  Kondisi itu diperburuk terjebaknya sebuah kendaraan tronton sehingga terjadi kemacetan panjang hingga beberapa kilometer. Ia menambahkan, sekitar pukul 10.30 WIB, tanah merah yang menutupi sebagian badan jalan sudah disingkirkan. Jarak lokasi longsor dari Kota Singkawang sekitar lima kilometer.
  Tika, pegawai perusahaan jasa angkutan khusus rute Pontianak - Singkawang mengatakan, seluruh penumpang yang berangkat pagi hari terpaksa kembali ke Singkawang.
  "Selain longsor, di kawasan Teluk Suak, banjir. Mobil tidak dapat lewat sehingga penumpang dari Singkawang, terpaksa kembali," kata dia.
  Teluk Suak terletak di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang. Jaraknya dari Pontianak sekitar 120 kilometer sebelah utara. 
  Sekretaris Forum Komunikasi SAR Daerah Kota Singkawang, Yohanes Urip mengatakan, banjir diperkirakan lebih tinggi dibanding pertengahan Desember 2008 karena tengah terjadi pasang air laut.
  Ia menambahkan, banjir kali ini juga menggenangi sejumlah daerah yang sebelumnya tidak terkena namun lokasinya berada di kawasan pantai seperti Pasir Panjang. 
  Pada banjir 16-18 Desember 2008, separuh Kota Singkawang tergenang dengan ketinggian 10 centimeter hingga 1,8 meter.
 
BALI DIGUYUR HUJAN DERAS DAN BANJIR
Denpasar, 11/1 (ANTARA) - Denpasar dan sekitarnya diguyur hujan deras dan banjir, setelah beberapa minggu belakangan ini air dari langit itu tidak turun di ibukota Propinsi Bali.
  Hujan yang sangat deras sejak Sabtu (10/1) hingga Minggu pagi mengakibatkan ruas-ruas jalan di seputar kota Denpasar berubah menjadi "sungai", akibat saluran limbah (got) tidak mampu menampung luapan air.
  Bahkan lapangan bola di kawasan Perumnas Monang Maning Denpasar berubah menjadi "danau mini".
  Gelontoran air hujan di jalanan tersebut mengalir ke Sungai Badung yang membelah kota Denpasar, sehingga air kali itu menjadi cukup besar dan beberapa ruas jalan masih tergenang air.
  Belum diperoleh data,hujan deras yang berlangsung cukup lama itu menggenangi berapa banyak rumah warga, khususnya di sekitar lokasi yang rawan genangan air.
  Demikian pula perumahan di beberapa lokasi yang rawan banjir setiap musim hujan menjadi genangan air seperti di kawasan Perumnas Monang Maning Denpasar, sebagian di wilayah Kuta dan Sesetan, Denpasar Selatan.
  Daerah-daerah "langganan genangan" air hujan itu kondisinya tidak begitu parah, karena air umumnya sebatas meluap di jalan, lapangan dan lahan yang rendah. Luapan air pada got, selain tidak mampu menampung air hujan, juga akibat got tersebut tersumbat sampah.
  Hal itu akibat kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Bahkan masyarakat yang bermukim di sepanjang Sungai Badung, pada musim hujan masih ada yang sengaja membuang sampah ke sungai saat airnya cukup besar.
  Masyarakat lainnya membuang sampah di sungai-sungai kecil yang mengalir dalam kota Denpasar, sehingga menyebabkan saluran tersebut tersumbat.
 




KAWASAN KONSULAT AMERIKA BANJIR PARAH
  Denpasar, 11/1 (ANTARA) - Akibat hujan deras yang melanda Pulau Dewata sejak Sabtu (10/1), membuat kawasan sekitar Konsulat Amerika Serikat-Jalan Niti Mandala Renon-Hayam Wuruk, Denpasar, dilanda banjir paling parah.
  Selain arus air deras hingga Minggu pagi masih meluncur di jalan raya, air curahan hujan juga menyulap Lapangan Niti Mandala Renon di depan Kantor Gubernur Bali dan sekitarnya, terlihat bagai danau buatan, dengan ketinggian genangan hingga sepinggang orang dewasa atau lebih satu meter.
  Salah seorang petugas Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar, mengakui bahwa arus deras dan genangan air di kawasan Konsulat Amerika Serikat-Niti Mandala Renon-Hayam Wuruk, menjadi yang paling parah di ibukota provinsi ini.
  Namun arus deras di jalan raya dan genangan air di sekitarnya, tidak sampai memasuki lantai bangunan utama yang digunakan untuk Konsulat Amerika Serikat tersebut, kecuali menggenangi kawasan sekitarnya.
  Guyuran hujan deras selama sekitar 24 jam juga menyebabkan banjir di jalannan, kawasan pemukiman, menggenangi lapangan di kawasan Perumnas Monang Maning, Kampung Islam Kepaon, sekitar Jalan A Yani Banjar Wanasari dan sejumlah lokasi lainnya.
  Akibat terjangan banjir dengan ketinggian air di jalan raya bervariasi antara setengah hingga satu meter, membuat arus lalulintas kendaraan dialihkan ke jalan yang lebih aman.
  Seperti dari arah Bay Pass Ngurah Rai, Sanur, menuju Niti Mandala Renon, arus lalulintas kendaraan harus berbalik arah kembali. Sedangkan dari Jalan Sudirman menuju Renon melalui Jalan Tjok Agung Tresna masih bisa meluncur.
  Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar, Ketut Winarta, turun langsung bersama "pasukan penguras banjir", yakni dengan membersihkan sampah penyumbat gorong-gorong dan saluran air lainnya, baik di sekitar Renon maupun kawasan yang dilanda banjir lainnya.
  Karena itu genangan banjir yang sempat meresahkan warga dan menghambat pengguna jalan, menjelang siang berangsur-angsur surut dan hujan telah reda, walaupun mendung masih menyelimuti langit Pulau Dwata.
 

RUMAH HANYUT TERKENA BANJIR BANDANG SUNGAI SEKAYAM
  Pontianak, 11/1 (ANTARA) - Sedikitnya tiga buah rumah di Desa Suruh Tembawang, Entikong, Sanggau, Minggu dini hari, hanyut terkena banjir bandang karena meluapnya Sungai Sekayam setelah terjadi hujan deras selama dua hari.
  Kepala Desa Suruh Tembawang, Imran saat menghubungi dari Entikong mengatakan, sebelum kejadian permukaan air Sungai Sekayam yang hulunya di perbatasan Indonesia - Malaysia itu cukup tinggi dan menggenangi beberapa rumah penduduk.
  "Tapi, tadi sekitar jam lima pagi, tahu-tahu air semakin deras dan beberapa rumah hanyut. Termasuk rumah saya sendiri," kata Imran.
  Saat kejadian, ia bersama istri dan dua anaknya tengah berada di Entikong. Jarak Entikong ke Suruh Tembawang sekitar 60 kilometer dan hanya dapat ditempuh melalui jalur air menyusuri Sungai Sekayam. 
  Selain dia, rumah warga yang hanyut atas nama Kala dan Rupinus. "Kerugian ratusan juta rupiah. Saya sendiri tidak sempat menyelamatkan barang-barang di rumah, semua hanyut," kata Imran.
  Tidak hanya kebanjiran, warga juga kesulitan mendapatkan air bersih karena jaringan pipa yang mereka bangun secara swadaya mengalami kerusakan. Menurut Imran, banjir kali ini yang paling tinggi selama puluhan tahun terakhir. 
  Desa Suruh Tembawang terdiri atas delapan dusun yakni Gun Tembawang, Gun Jemak, Suruh Tembawang, Pool, Sekajang, Badat Baru, Badat Lama, dan Senutul.  
  Sebelah timur desa itu berbatasan dengan Sarawak, Kabupaten Landak (sebelah barat), Kabupaten Bengkayang (sebelah selatan), dan Desa Pala Pasang (utara).
  Dusun Suruh Tembawang salah satu dusun yang berada di aliran Sungai Sekayam. "Kami belum dapat laporan dari dusun-dusun lain yang ada di Suruh Tembawang," kata Imran.
 ANGIN PUTING BELIUNG TERJANG RUMAH DI MATARAM
  Mataram, 11/1 (ANTARA) - Hujan deras yang disertai angin puting beliung pada Sabtu (10/1) sore menerjang puluhan rumah di Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga rusak berat dan rusak ringan.
  Suhairiyah (34), salah seorang warga korban puting beliung, di Mataram, Minggu, mengatakan, saat terjadinya angin puting beliung ia bersama anak-anaknya berada di dalam rumah.  
  "Tiba-tiba ada suara gemuruh, atap rumah yang terbuat dari seng terangkat semua dan sebagian tembok roboh, kemudian air hujan membanjiri rumah yang sudah tidak memiliki atap," katanya menjelaskan.
  Selain merusak rumah warga angin puting beliung juga menerbangkan dua unit pengeras suara masjid yang ada di kampung itu dan hingga sekarang benda itu belum diketahui jatuh dimana.
  "Seng, kayu papan dan dua speaker masjid diterbangkan, dan baru satu yang ketemu itu pun kondisinya sudah rusak, sedangkan yang satu lagi entah jatuh dimana," kata Anam (35), salah seorang warga Monjok lainnya.
  Kerusakan yang diakibatkan angin puting beliung rata-rata terjadi pada atap rumah. Atap rumah yang seluruh atapnya lepas, ada juga yang sebagian kecil saja rusak. 
  Kini warga yang rumahnya rusak sibuk membereskan perabotan rumah yang berantakan, dan berharap pemerintah memberikan bantuan kepada warga yang menjadi korban.
  "Saya berharap ada bantuan untuk perbaikan rumah dari pemerintah, sehingga kami tidak mengungsi lagi ke rumah tetangga," Anam.
  Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan tinggi yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian beberapa menit. 
  Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya, benda yang terlewati terangkat dan terlempar. 
  Sementara itu, Pihak Stasiun Meteorologi Bandara Selaparang, Mataram, NTB, mengimbau warga agar waspada karena angin puting beliung masih berpotensi terjadi karena cuaca buruk berupa hujan lebat dan kecepatan angin yang masih cukup tinggi.
  "Kecepatan angin saat ini mencapai 35 kilometer per jam dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Ini masih cukup membahayakan bagi pelayaran dan penerbangan," kata Staf Forcaster Stasiun Meteorologi Bandara Selaparang Mataram, Ana Oktaviana.
 
KETUA DPRD MATARAM SIAP BANTU KORBAN BANJIR
 Mataram, 11/1 (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Didik Sumadi, Minggu, menyatakan kesiapannya membantu masyarakat yang keramba ikannya hanyut akibat banjir.
  Sekitar 25 keramba ikan siap panen hanyut akibat meluapnya air kali jangkuk, Kota Mataram, sehingga mengakibatkan kerugian lebih dari Rp50 juta.
  Sementara Dinas Perikanan Kota Mataram sejak beberapa waktu lalu telah turun melihat dan mendata jumlah keramba masyarakat yang hanyut akibat meluapnya kali jangkuk termasuk satu keramba besi bantuan Walikota Mataram.
  "Saya akan memberikan bantuan bukan senilai kerugian, namun sekedar penghibur atas kesedihan warga yang kerambanya siap panen namun dihanyutkan banjir," katanya.
  Sementara itu, dari pantauan ANTARA luapan air kali jangkuk pada Minggu sudah turun, sehingga masyarakat mulai ada yang berani turun mencari kerambanya.
  Dari puluhan keramba tersebut masih ada tersisa sekitar tiga keramba, namun yang tinggal hanya kerangba karena ikannya habus kabur.  
  Herman (30) salah serang pemilik keramba mengatakan, dirinya beserta teman-temannya berharap akan panen seminggu lagu karena ikan di dalam keramba telah berumur hampir tiga bulan.
  Setiap keramba berisikan 500 ekor hingga 1.000 ekor ikan nila, mujaher dan karper, sehingga jika ditotal jumlah kerugian cukup besar. 
  Budidaya ikan dengan menggunakan keramba di Kota Mataram akhir-akhir ini berkembang pesat karena dinilai mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.
 
BANJIR DI POLMAN TEWASKAN EMPAT ORANG
  Makassar, 11/1 (ANTARA) - Banjir yang melanda Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) menewaskan empat orang di Kecamatan Tinambung dan dua orang dinyatakan hilang.
  "Tim SAR Universitas Hasanuddin (UNHAS) yang diturunkan ke lokasi untuk membentuk tim Satlak di sana, juga mendata, selain korban banjir, juga sedikitnya 30 rumah hanyut tersapu banjir yang mencapai ketinggian di atas satu meter," kata Koordinator SAR Unhas, Salman di Makassar, Minggu.
  Hingga saat ini, lanjutnya, ketinggian air masih di atas satu meter dan aktivitas di dua kabupaten yang bertetangga di Sulbar yakni Kabupaten Polman dan Majene masih lumpuh total. 
  Khusus banjir di Majene, berdampak terhadap terputusnya jalur trans Sulawesi.  
 
 
PENDERITA GIZI BURUK ITU AKHIRNYA MENINGGAL
 
  Kupang, 11/1 (ANTARA) - Salah seorang penderita gizi buruk di Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Monica Monteiro (6), akhirnya meninggal dunia setelah hampir tiga tahun dirawat sendiri oleh orangtuanya di desa itu.
  "Selama hampir tiga tahun, ia (Monica, red) di rumah saja. Kami tidak sempat membawanya ke puskesmas atau rumah sakit untuk berobat atau perawatan lebih lanjut, karena ketiadaan biaya," kata sang ayah, Agustino Monteiro, Minggu, setelah pemakaman anaknya yang meninggal Jumat (9/1).
  Agustino Monteiro adalah salah seorang dari sekian banyak warga eks pengungsi Timor Timur yang ada di Oebelo. Hidup mereka masih serba memprihatinkan akibat lemahnya ekonomi keluarga.
  Masyarakat di wilayah pedesaan itu juga terkena wabah diare akibat memburuknya sanitasi lingkungan di musim hujan ini. Wabah diare ini merenggut tiga nyawa dan menyerang lebih dari 200 orang lainnya.
  Meninggalnya Monica Monteiro akibat gizi buruk itu agaknya kurang rasional, karena dalam tiga tahun terakhir Departemen Kesehatan melalui Dinas Kesehatan NTT serta dinas terkait lainnya di tingkat kabupaten/kota terus melancarkan operasi penanggulangan gizi buruk.
  Dana puluhan miliar yang dialokasikan Departemen Kesehatan untuk menanggulangi gizi buruk itu, antara lain untuk pengadaan makanan bergizi serta biaya perawatan di rumah sakit bagi korban gizi buruk yang kritis.
  Selama tiga tahun berjalan, Monica Monteiro tak tersentuh program perbaikan gizi. Ia dirawat sendiri oleh orangtuanya sampai akhirnya meninggal dunia.  
  Monica adalah anak ke-7 dari sembilan bersaudara buah perkawinan Agustino Monteiro dan Yustina Freitas.
  Dalam kurun waktu 2008 hingga awal 2009, sudah tercatat enam orang anak warga eks pengungsi Timor Timur yang bermukim di lokasi pemukiman Desa Oebelo meninggal dunia akibat gizi buruk.
 



RATUSAN HEKTARE TANAMAN JAGUNG RUSAK TERTIMBUN LUMPUR
 Kupang, 11/1 (ANTARA) - Sekitar 600 hektare tanaman jagung di wilayah Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak tertimbun lumpur dan tergenang air setinggi sekitar 60 centimeter akibat luapan sungai Benanain di wilayah tersebut.
  Hendrikus Nahak, salah seorang warga Desa Lawalu, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Belu, Minggu, mengatakan, banjir kiriman yang datang dari wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Timor Tengah Selatan (TTS) menggenangi dua desa di wilayah Malaka Tengah.
  "Kami warga Desa Lawalu dan warga masyarakat Desa Fahiluka praktis tidak bisa berbuat apa-apa karena genangan air akibat meluapnya sungai Benanain itu mencapai sekitar 60 centimeter," katanya.
  Ia menambahkan, sekitar 600 hektare tanaman jagung di wilayah kedua desa itu juga terendam banjir dan lumpur yang mengakibatkan tanaman jagung tersebut rusak dan mati.
  "Kami harapkan pemerintah segera mengambil langkah-langkah dalam mengatasi masalah tersebut, karena jagung merupakan salah satu komoditi andalan bagi warga masyarakat setempat," ujarnya.
  Kabupaten Belu saat ini belum memiliki sebuah pemerintahan yang permanen, karena telah berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Belu periode 2004-2009 pada 9 Januari 2009 lalu.
  Bupati Belu, Joachim Lopez telah menyerahkan memori jabatannya selama lima tahun kepada pemerintah Provinsi NTT melalui Asisten Tata Praja Setda NTT, Yoseph Aman Mamulak pada 9 Januari lalu di Atambua, ibukota Kabupaten Belu.
  Masyarakat yang bermukim di wilayah selatan Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste itu menjadi langganan banjir setiap datangnya musim hujan.
  Banjir terbesar terjadi pada tahun 2000 yang mengakibatkan sejumlah warga eks pengungsi Timor Timur yang mendiami kamp-kamp pengungsian di wilayah tersebut, tewas terbawa banjir.


CEGAH KEBUTAAN ANAK DENGAN DETEKSI ROP 
Jakarta — Kebutaan yang menimpa anak-anak Indonesia mencapai 70.000 kasus, 40.000 di antaranya di Pulau Jawa. Sayangnya, penyebab kebutaan yang terjadi pada anak belum diketahui secara pasti. Namun salah satu penyebabnya adalah Retinophaty of Prematurity (ROP), yaitu kelainan retina pada bayi-bayi prematur. 
Sementara faktor yang berisiko terkena ROP antara lain prematur, infeksi, kelainan, dan bayi kembar.
“Kelahiran prematur menjadi faktor risiko yang tinggi,” kata dokter spesialis mata RSCM/FKUI, Julie Dewi Barliana, Rabu (7/1).
Penyakit tersebut dapat disertai gangguan penglihatan yang minimal atau disertai dengan adanya pertumbuhan pembuluh darah abnormal di retina yang pada akhirnya mengakibatkan ablasio retina. Julie memaparkan, ROP bisa terjadi pada bayi prematur dengan usia kandungan kurang dari 37 minggu.
”Pada literatur, bayi dengan usia kandungan 37 minggu dan berat kurang dari 2.500 gr risiko ROP, tapi RSCM mengontrol risiko ROP pada semua bayi prematur,” ungkapnya.
Lebih lanjut Julie menjelaskan, semakin muda dan kecil bayi yang hidup maka semakin besar pula risiko ROP pada bayi tersebut. Bayi prematur yang dirawat di inkubator dan diberi oksigen memiliki risiko ROP. Tapi tidak semua bayi prematur yang diberi oksigen rentan ROP, begitu pun dengan bayi prematur, tidak semuanya mengalami ROP, melainkan hanya 20-30 persen untuk keseluruhan berat badan.
Sekitar 20 persen bayi prematur akan mengalami strasbismus atau kelainan refraksi ketika usia mereka mencapai tiga tahun. Oleh karena itu, dr Julie menyarankan penanganan dini terhadap bayi prematur harus dilakukan agar dapat memperkecil atau menghilangkan kemungkinan kebutaan pada anak.
”Empat minggu setelah kelahiran harus dilakukan screening pada derajat 1-5 agar dapat diperbaiki. Karena jika terdeteksi pada derajat 4-5 akan sulit disembuhkan. Pada derajat itu retina mata bisa lepas,” bebernya.
Upaya pencegahannya, menurut Julie, harus dilakukan melalui kerja sama antara orangtua dan dokter spesialis serta pihak terkait seperti Departemen Kesehatan (Depkes), pendidik dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Orangtua yang memilki anak prematur harus memeriksakan anaknya secara rutin ke dokter, dua minggu atau satu bulan sekali.
Dengan kesigapan orangtua serta dokter spesialis anak dan mata dalam mendeteksi dan menangani bayi prematur, baik yang mengalami ROP maupun yang tidak, maka angka kebutaan pada anak akan dapat ditekan. 
(cr-4) 
 INDONESIA BELUM JUGA RATIFIKASI FCTC
Jakarta — Sampai saat ini Indonesia belum juga meratifikasi kerangka kerja konvensi mengenai pengendalian tembakau (Framework Convention on Tobacco Control/FCTC) untuk mengurangi dampak merokok di masa mendatang. Padahal, 170 negara sudah meratifikasinya. 
Kajian-kajian ekonomi yang dilaksanakan lembaga demografi Universitas Indonesia (UI) telah disampaikan kepada pemerintah, bahwa dengan menaikkan cukai rokok hingga 57 persen tidak akan menurunkan penerimaan pemerintah dan tidak akan menimbulkan masalah ketenagakerjaan.
Pernyataan ini dikemukakan Guru Besar Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Hasbullah Thabrany, kepada SH, Selasa (6/1).
Di sisi lain, pemerintah bergeming dengan cara yang memalukan Indonesia di banyak acara lokakarya dan seminar nasional maupun internasional. Departemen Kesehatan (Depkes) justru tidak menunjukkan kepemimpinannya untuk mempromosikan pengendalian risiko rokok, katanya.
Padahal, di sisi lain Depkes berani menggugat kewenangan negara-negara maju dan Organisasi Kesehatan Internasional (World Health Organization/WHO) yang berpihak pada negara-negara maju. Tetapi untuk melindungi rakyatnya dari risiko rokok dan pemborosan belanja rokok di kalangan ekonomi menengah bawah, Indonesia belum berbuat banyak dibandingkan dengan negara lain.
Menurut pengamatan SH, iklan-iklan produk rokok masih terpampang dengan bebas di beberapa kawasan yang cukup strategis, seperti di tepi-tepi jalan protokol. Yang lebih ironis, pertandingan-pertandingan olahraga disponsori oleh perusahaan rokok, padahal semestinya kegiatan olahraga jauh dari rokok.
Penjualan rokok pun dapat ditemui dengan mudah di pinggir jalan dan di pedagang asongan, walaupun setiap produk rokok tertulis peringatan tentang dampak merokok terhadap kesehatan tubuh. Bahkan di Jakarta, akhir-akhir ini sering ditemui anak-anak usia Sekolah Dasar merokok secara bergantian dengan teman-temannya.
Seperti diketahui, tujuan dari FCTC adalah melindungi masyarakat dari kerusakan kesehatan, sosial, lingkungan, dan konsekuensi ekonomi akibat konsumsi tembakau serta paparan terhadap asap tembakau. Kini FCTC telah menjadi hukum internasional dan 170 negara telah meratifikasinya. Satu-satunya negara di Asia yang belum menandatanganinya adalah Indonesia.
Kalangan industri rokok khawatir, apabila FCTC ditandatangani, mereka bakal merugi, ribuan petani tembakau akan kehilangan pasar, bakal ada pemutusan hubungan kerja (PHK), dan pemerintah akan kehilangan triliunan rupiah dari cukai rokok. (cr-4)
IZIN BANGUN GEREJA
90 HARI TAK DIRESPONS BERARTI DISETUJUI
Web Warouw

Jakarta – Kebanyakan pimpinan gereja sampai saat ini belum mengetahui peraturan pemerintah yang mempermudah umat kristiani untuk mendapatkan izin membangun rumah ibadah. 

Padahal jika surat pengajuan izin mendirikan rumah ibadah kepada bupati atau walikota tidak direspons dalam waktu lebih dari 90 hari, berarti pendirian rumah ibadah itu sudah disetujui.
Dirjen Bimas Kristen Departemen Agama, Dr Jason Lase, menjelaskan hal itu ketika dihubungi SH, Selasa (6/1), di Jakarta. Namun Lase mengingatkan agar umat Kristiani tetap mematuhi peraturan yang ada, yaitu Peraturan Bersama antara Menteri Agama (Menag) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No 9/2006 dan No 8 /2006 tentang Pedoman Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan Pendirian Rumah Ibadah. 
“Sebuah gereja bisa berdiri jika berisikan 90 orang warga jemaat dan mendapatkan persetujuan dari 60 orang warga setempat. Setelah itu ajukan permohonan izin ke kepala daerah setempat,” jelasnya.
Ia juga berpesan agar umat Kristiani membina hubungan baik dengan masyarakat setempat. ”Jangan mentang-mentang ini negara Pancasila, kita seenaknya, bakar anjing dan babi di sembarang tempat sehingga mengganggu orang lain. Kita tahu dirilah,” tegasnya. Sementara itu, tentang ibadah di mal dan ruko, para pemimpin gereja harus memiliki izin sementara yang berlaku selama dua tahun, setelah itu harus memiliki gereja yang lebih permanen atau mengurus perpanjangan izin lagi.
Lase menegaskan pula, penggunaan mal dan ruko untuk beribadah bukannya tidak boleh, tetapi melanggar undang-undang yang mengatur tentang peruntukan bangunan. “Kita umat kristiani jangan sampai membuka celah terjadinya konflik antarsesama masyarakat, karena itu kita harus mengerti peraturan dan hukum yang berlaku,” lanjutnya.
Jason Lase meminta agar jangan ada lagi kekerasan antarumat beragama di Indonesia, terutama terhadap umat kristiani yang melakukan ibadah. Negara bertanggung jawab menjaga ketertiban, sementara umat kristiani harus berjuang menegakkan hak di dalam ketertiban bernegara.
Sebelumnya diberitakan dari tahun 2004 hingga 2008, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menerima 120 laporan mengenai penodaan terhadap rumah ibadah, baik yang diancam akan ditutup maupun yang telah ditutup secara paksa. Seratus dua puluh rumah ibadah itu terdiri dari pura, masjid dan gereja.
Sementara itu Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), sepanjang tahun 2004-2007 menerima laporan 108 gereja yang ditutup maupun mendapat ancaman akan ditutup. Menurut data open doors international yang disampaikan Vernasia Kusumaningrum, tiga gereja diancam akan ditutup secara paksa. (cr-4)
 SUHU PANAS MEMBUAT PRIA MANDUL 
Jakarta — Mengenakan celana jeans bagi sebagian orang memang sangat menyenangkan. Selain praktis, celana jeans dapat dipadu-padankan dengan kostum resmi maupun kasual seperti blazer, blus, kemeja, kaos oblong bahkan batik. 
Celana jeans juga dapat digunakan pada acara semi resmi maupun acara santai. Namun ternyata celana jeans khususnya yang ketat, dapat menyebabkan infertilitas (mandul) bagi laki-laki. Menurut Dr dr Muhammad Irsan Saleh dari Program Doktor Ilmu Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, celana jeans ketat dapat memengaruhi suhu tubuh, khususnya bagian alat kelamin pria. 
”Sperma dalam buah zakar akan sulit bergerak karena panas. Suhu di dalam testis jauh di bawah suhu tubuh kita. Suhu panas dapat mematikan sperma,” katanya usai promosi Doktor Ilmu Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, di Jakarta, Selasa (6/1). 
Selain celana jeans ketat, pria yang gemar mengendarai sepeda motor maupun yang bekerja di sektor tertentu seperti koki, juga rentan mengalami infertilitas. Menurut Muhammad Irsan, banyak pria yang pada awalnya subur, namun karena pekerjaannya berada di ruangan yang suhunya panas seperti koki, mereka rentan mengalami infertilitas. 
Ia menjelaskan, infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan pasangan suami-istri untuk mendapatkan anak setelah dua tahun menikah, meski pasangan tersebut sudah melakukan hubungan seksual secara teratur dan baik tanpa ada upaya mencegah kehamilan. Infertilitas dapat disebabkan oleh kelainan pada suami, istri atau keduanya. 
Penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Internasional (World Health Organization/WHO) di beberapa negara menunjukkan bahwa penyebab infertilitas pada pasangan suami-istri adalah 20 persen murni dikarenakan oleh faktor suami, 38 persen faktor istri, 27 persen disebabkan oleh keduanya, dan 15 persen diakibatkan oleh faktor-faktor yang tidak diketahui. 
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan pria menjadi infertilitas, di antaranya makanan, suhu tubuh, pola hidup yang serba instan, kurang bergerak dan lingkungan. Pria infertilitas pada umumnya mengalami gangguan jumlah sperma yang tidak mencukupi, bentuk spermanya yang terganggu seperti kepala dua dan gerakan spermanya terganggu. 
Pria yang gerakan spermanya terganggu atau sperma yang tidak mempunyai kemampuan untuk bergerak sama sekali, memiliki persentase sperma motil progresif lurus kurang dari 25 persen atau persentase sperma motil progresif lurus dan progresif lambat kurang dari 50 persen. Untuk terjadinya pembuahan, sperma harus berjalan dari vagina sampai ke saluran telur dan bertemu dengan sel telur. Jika gerakan sperma terganggu, maka tidak mungkin terjadi proses pembuahan. ”Kemampuan gerak yang lurus dan cepat sangat diperlukan sperma untuk menempuh perjalanan sepanjang organ reproduksi wanita sampai pada tuba fallopii dan untuk menembus lapisan-lapisan luar sel telur dalam proses fertilisasi,” Muhammad Irsan menjelaskan. 
Dia mengatakan, sperma membutuhkan energi dalam bentuk ATP (senyawa yang digunakan untuk sumber tenaga) agar dapat bergerak. Gangguan gerakan sperma dapat disebabkan karena proses antibodi, infeksi dan kelainan gen. 
Disinggung mengenai penggunaan obat kuat (viagra) bagi pria infertilitas, dia mengatakan, hal tersebut perlu penelitian lebih lanjut. Karena libido tidak berhubungan dengan jumlah sperma, melainkan dipengaruhi oleh hormon. Secara biologis, testosteron dalam jumlah cukup, dapat membentuk sperma. 
Muhammad Irsan menganjurkan bagi pria yang mengalami infertilitas dapat melakukan terapi obat. Namun bagi mereka yang mengalami infertilitas karena kelainan genetik, hanya dapat dilakukan melalui terapi gen yang biayanya cukup mahal. Mereka yang mengalami infertilitas juga dapat mengikuti program bayi tabung. (stevani elisabeth)
 DIPERLUKAN KEMAUAN POLITIK TERHADAP KESEHATAN
Jakarta — Dalam dokumen pembangunan kesehatan, terdapat dua visi (sebagai political will atau kemauan politik), yaitu Indonesia Sehat 2010 dan masyarakat yang “mandiri untuk hidup sehat”. Namun dalam kenyataannya, menuju Indonesia Sehat kerap kali disalahartikan oleh beberapa kalangan.
Demikian pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dalam diskusi bulanan PB IDI, di Jakarta, Selasa (6/1), yang mengangkat tema “Resolusi Pemenuhan Hak Rakyat untuk Sehat di Tahun Pemilu: antara Political Will dan Political Act”. Ia menilai, tidak secara tegas disebutkan masyarakat mana yang akan menjadi “pintu masuk” dalam upaya menggapai visi tersebut.
Fachmi mengatakan, yang menjadi persoalan adalah kedua visi tersebut tidak diimplementasikan sehingga yang terjadi hanya semangat “teoretis”. Akibatnya, kondisi Indonesia Sehat yang diidam-idamkan tidak dapat terwujud dengan baik. 
Sebagai contoh apa yang disampaikan Hasbullah Thabrany, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI). Dia menyatakan banyak calon gubernur, bupati dan wali kota yang menebar janji akan menjamin layanan kesehatan secara gratis bagi masyarakat.
“Secara politis hal itu memang menarik pemilih dan tampaknya hampir semua yang menebar janji tersebut akan merealisasikannya setelah memenangi pemilihan. Sayangnya, banyak pejabat publik yang menyatakan akan menjamin layanan kesehatan ternyata mendapat keluhan dari petugas kesehatan,” tutur Hasbullah. Pasalnya, janji-janji menjamin kesehatan rakyat itu tidak diikuti oleh pendanaan dan peraturan yang memadai. Akibatnya, petugas kesehatan yang harus menanggung beban.
Lebih lanjut Fachmi mengatakan, dalam rangka mewujudkan Indonesia yang lebih sehat, sistem layanan kesehatan individu yang terstruktur menjadi target pembenahan yang harus berjalan paralel dengan pembiayaan kesehatan melalui Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN).
Pembenahan sistem layanan kesehatan dimulai dari unit pelayanan kesehatan di puskesmas. “Lakukan program revitalisasi puskesmas, yang bila memungkinkan menggunakan pendekatan keluarga, sehingga mampu menyajikan pelayanan kesehatan dan kedokteran keluarga yang lebih bermutu,” tegasnya.
Konsep pelayanan puskesmas berdasarkan pendekatan keluarga atau pelayanan kesehatan melalui Unit Layanan Kesehatan Keluarga (ULKK) juga harus ditopang oleh pendanaan. Untuk ULKK, dokter keluarga atau dokter umum yang dilatih secara khusus bersama timnya (perawat keluarga, bidan keluarga) supaya dapat menjaga kesehatan penduduk beserta keluarga dan lingkungannya.
Apabila sistem layanan kesehatan dasar sudah berjalan baik, kasus-kasus spesialistis dapat terdeteksi secara baik sejak awal. Dengan demikian rumah sakit atau layanan spesialis dapat lebih fokus dengan kasus-kasus yang membutuhkan kualifikasi dan kompetensi keilmuan sehingga sistem rujukan pelayanan kesehatan akan berjalan dengan baik. (cr-4)
KOMNAS HAM: 120 RUMAH IBADAH TERANCAM
Jakarta – Sepanjang Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari tahun 2004 hingga 2008, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menerima 120 laporan mengenai penodaan terhadap rumah ibadah, baik yang diancam akan ditutup maupun yang telah ditutup secara paksa. 

Yoseph Ade Prasetyo, anggota staf Divisi Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM mengemukakan hal itu dalam diskusi “Laporan Tahunan Kehidupan Beragama 2008” di Jakarta, (5/1). Tampil sebagai sebagai pembicara Franz Magnis-Suseno (STF Driyarkara) serta Zainal Abidin Bagir, Direktur Eksekutif Center for Religious and Cross-Cultural Studies Universitas Gadjah Mada (CRCS UGM). 
Ke-120 rumah ibadah itu terdiri dari pura, masjid dan gereja. Menurut Yoseph, pada 2007-2008 penistaan tehadap kerukunan beragama malah semakin marak, ini terlihat dalam kasus Ahmadiyah dan penutupan beberapa gereja. Menurut data Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), sepanjang tahun 2004-2007 PGI menerima laporan 108 gereja yang ditutup maupun mendapat ancaman akan ditutup.
Sedangkan menurut data open doors international yang disampaikan Vernasia Kusumaningrum melalui email beberapa saat lalu, disebutkan terdapat tiga gereja yang diancam akan ditutup secara paksa. Terakhir terjadi di Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Kelurahan Ciracas pada Minggu, 21 Desember 2008. Saat gereja tersebut ingin merayakan Natal, kembali diancam akan diganggu, padahal gereja tersebut sudah berada di lokasi itu selama 10 tahun. 
Lebih lanjut Yoseph mengatakan, seharusnya perusakan ataupun penutupan rumah ibadah bisa dicegah oleh aparat pemerintah. Karena di dalam UUD 45 Pasal 28e (ayat) 1 dinyatakan bahwa “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali”. 

Hambatan Birokrasi
Dalam hal ini negara sudah menjamin masyarakatnya untuk memeluk keyakinannya. “Semestinya dalam UUD ‘45 negara bisa mengimplementasikannya dengan mewujudkan mendirikan rumah ibadah. Tetapi dalam kenyataannya, untuk mendirikan rumah ibadah sering terbentur oleh banyaknya birokrasi,” ungkapnya.
Walaupun banyak rumah ibadah yang dialihfungsikan menjadi rumah ibadah, Yoseph mengatakan bahwa masih sulitnya membangun rumah ibadah semestinya membuat negara menjamin dan memberikan perlindungan hukum.
Sementara itu, Franz Magnis-Suseno menilai secara keseluruhan pada tahun 2008 kerukunan antarumat beragama cukup baik dan tidak terganggu oleh banyak hal. Ia juga tidak menutup kemungkinan bahwa Pemerintah Indonesia telah berhasil menumpas teroris sepanjang 2008, tetapi belum dapat menumpas habis teologi yang menimbulkan terorisme itu sendiri. 
Zainal Abidin Bagir menambahkan, CRCS memberi saran kepada pemerintah daerah, Departemen Agama dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) agar menjadi fasilitator yang adil untuk menjamin kebebasan warga menjalankan ibadahnya serta bersikap “netral” dan “objektif”. Pihak birokrasi dan forum warga seharusnya tidak menjadi ajang politik agama-agama. (cr-4)
 ANGIN KENCANG DAN OMBAK TINGGI BUKA TAHUN 2009  
Jakarta – Memasuki tahun 2009, cuaca Indonesia akan disambut angin kencang di beberapa tempat yang berpotensi menimbulkan ombak tinggi di kisaran 1-1,5 meter di kawasan Selat Malaka, perairan Natuna, Selat Sunda, Selat Bali, Laut Jawa, dan perairan Jakarta.
Menurut ahli cuaca Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Sutanto, yang dihubungi SH, Sabtu (3/1) pagi, angin kencang itu disebabkan oleh embusan angin dari kawasan Laut China selatan yang memasuki kawasan Indonesia. “Hal ini akan terjadi selama satu minggu ke depan,” katanya
Untuk itu, para nelayan yang hendak mencari ikan dianjurkan agar menggunakan kapal yang cukup besar, agar tidak mudah terhempas oleh ombak tinggi. Sedangkan untuk kapal penumpang dan kapal-kapal penyeberangan antarpulau (ferry) tidak perlu dikhawatirkan, karena ombak tinggi ini tidak membahayakan arus lalu lintas di laut. “Saya menyarankan agar tetap waspada terhadap ombak yang tinggi, walaupun tidak membahayakan, hanya membuat kapal terombang-ambing seperti biasa saja.” lanjut Sutanto.
Sedangkan prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta untuk seminggu ke depan, akan terus terjadi hujan lokal di kisaran luas 10-30 kilometer persegi. Cuaca Jakarta pada umumnya pada pagi menjelang siang hari mengalami panas terik, namun menjelang sore hingga malam hari berpotensi hujan ringan hingga sedang. Wilayah yang sering terkena hujan lokal adalah Jakarta bagian selatan dan sekitarnya.
Ketika ditanya apakah ada potensi akan terjadi hujan lebat yang menyebabkan banjir seperti yang terjadi di awal tahun 2008 lalu, Sutanto tidak dapat berkomentar banyak. “BMG baru bisa memprediksi sepuluh hari ke depan di akhir Januari hingga awal Februari mengenai apa yang akan terjadi, namun tidak bisa secara keseluruhan,” jelasnya.
Untuk prakiraan secara keseluruhan, Sutanto juga mengaku belum berani mengambil sikap, karena perubahan iklim akan terus berlangsung. “Paling kami (BMG-red) baru bisa memprediksi cuaca untuk satu minggu ke depan saja,” katanya. Untuk lebihnya tidak bisa ditebak karena cuaca akan terus berubah tergantung keadaan. 
Sementara itu menurut situs resmi BMG, prakiraan curah hujan cukup lebat di bulan Januari hingga Februari akan terjadi di kawasan Bandar Lampung, Jawa Barat (Bandung, Cianjur, Puncak dan sekitarnya), Jawa Tengah (Purwokerto dan sekitarnya), Sulawesi, dan sebagian wilayah Papua. Secara keseluruhan, cuaca di Indonesia diperkirakan berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Sedangkan sifat hujan akan terjadi normal hingga di atas normal.
Dari Cilacap dilaporkan, Stasiun Meteorologi Cilacap juga mengimbau nelayan setempat untuk tetap waspada saat melaut, meski ketinggian gelombang di perairan selatan Jawa Tengah relatif normal, 0,5-2 meter. 

Demam Berdarah
Dihubungi secara terpisah, Dr Suryo Wibowo mengatakan, hujan lebat yang terjadi di beberapa wilayah akan berpotensi menimbulkan penyakit demam berdarah karena banyaknya air yang tergenang. “Wilayah yang sering mengalami hujan lebat, harus mewaspadai demam berdarah mengingat di Indonesia belum terbebas demam berdarah,” pesannya. 
Maka Suryo menyarankan agar masyarakat terus melakukan 3 M (menutup, mengubur dan menguras bak air) supaya angka kasus demam berdarah dapat ditekan. Untuk daerah yang sering langganan banjir disarankan masyarakatnya jangan terlalu sering bersentuhan dengan air banjir dan selalu menggunakan air bersih untuk keperluan mencuci, mandi dan memasak, sehingga terhindar dari diere. (cr-4/ant)
 


 AJAK SEGERA PENDERITA TBC BEROBAT  
Jakarta – TBC (Tuberculosis) adalah penyakit menular langsung, terbawa oleh udara dan ditularkan melalui pernafasan, baik pada saat batuk maupun bersin. Proses penularan ini dapat terjadi apabila seseorang berhubungan sangat dekat dengan orang yang memiliki penyakit TBC aktif. 
Infeksi disebabkan oleh mikro-organisme yang disebut Micobacterium Tuberculosis. Organisme ini dapat menyerang bagian lain dari tubuh manusia termasuk otak, ginjal, tulang. Namun yang paling umum adalah paru-paru. 
Infeksi berlangsung selama beberapa bulan serta melalui dua fase, pada fase yang pertama tubuh dengan sistem kekebalan alaminya akan membendung serangan dan membentuk pertahanan, sehingga penyakit itu masih belum berkembang pada fase ini. Tetapi apabila diabaikan, dapat berlanjut pada fase berikutnya ketika jaringan organ tubuh yang diserang akan rusak.
Dirjen Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan, Dr Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan bahwa diagnosis dilakukan dengan melalui tes kulit, yaitu sejumlah cairan yang mengandung protein yang berasal dari mikroorganisme yang menyebabkan TBC itu sendiri yang tidak membahayakan tubuh disuntikkan ke bawah kulit lengan atas. Area inilah yang diperiksa oleh ahli setelah 48-72 jam. Setelah diperoleh hasil yang positif, untuk lebih memastikan, maka dilakukan penyinaran di bagian dada.
Perawatan bagi penderita yang terinfeksi TBC atau TBC aktif dapat dengan menggunakan terapi antibiotik. Periode perawatan yang dibutuhkan berbeda bagi keduanya, di mana infeksi TBC akan lebih sederhana perawatannya dan cukup dalam waktu sekitar enam bulan, dan dikenal dengan perawatan pencegahan. Sedangkan bagi TBC aktif, membutuhkan perawatan 6-9 bulan dan isolasi mungkin perlu dilakukan untuk menghindari penularan. Perawatan berlangsung lama karena kuman TBC memiliki daya tahan yang kuat.
Walaupun gejala penyakit TBC sudah hilang, pengobatan tetap harus dilakukan sampai tuntas, karena bakteri TBC sebenarnya masih berada dalam keadaan aktif dan siap membentuk resistensi terhadap obat. Kombinasi beberapa obat TBC diperlukan untuk menghadapi kuman TBC yang berada dalam berbagai stadium dan fase pertumbuhan yang cepat.
Operasi perlu dilakukan untuk pengangkatan organ tubuh yang sudah sangat rusak akibat penyakit ini, namun hal ini jarang terjadi. Perawatan dalam kedua keadaan itu juga disertai dengan konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan mengikuti saran-saran dokter. Setelah perawatan berhasil, masih diperlukan pemeriksaan secara periodik untuk memastikan keadaan.
Penyakit TBC bisa disembuhkan secara tuntas apabila penderita mengikuti anjuran tenaga kesehatan untuk minum obat secara teratur dan rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan, serta mengonsumsi makanan yang bergizi cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Jika tidak berobat secara teratur akan menyebabkan tidak tuntasnya penyembuhan sehingga dikhawatirkan akan timbul resistensi bakteri TBC terhadap antibiotik sehingga pengobatan akan semakin sulit dan mahal.


Gejala
Risiko pada umumnya adalah melalui percikan dahak penderita yang keluar saat batuk dan bisa juga melalui debu, alat makan/minum yang mengandung kuman TBC. Kuman yang masuk dalam tubuh akan berkembang biak, lamanya dari terkumpulnya kuman sampai timbulnya gejala penyakit dapat berbulan-bulan hingga tahunan. 
Selain itu, merokok dapat menurunkan daya tahan paru-paru sehingga relatif akan mempermudah seseorang terkena TBC. Perokok lebih mudah terserang kuman tiga hingga empat kali dibandingkan yang bukan perokok. Di tubuh perokok, kuman TBC juga lebih mudah bangkit dan berkembang dua hingga tiga kali, dibandingkan dengan bukan perokok. “Pada perokok, angka penyembuhannya juga berkurang. Karena itu, agar bisa sembuh maka perokok harus menghentikan kebiasaan merokoknya,’’ pesan Tjandra Yoga.
Gejala TBC dimulai dengan batuk-batuk ringan, tetapi makin lama makin bertambah hebat hingga mengeluarkan sedikit darah. Gejala-gejala lainnya adalah, penderita tampak pucat, badan lemah, semakin kurus, suhu badan naik dan kalau malam hari mengeluarkan keringat. Kadang-kadang ada juga yang suaranya sampai habis. 
Tanda-tanda orang yang dicurigai terkena penyakit TBC yaitu secara umum dapat dilihat dari gejalanya terlebih dulu, yaitu demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat. Kadang-kadang muncul serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Selain itu, nafsu makan dan berat badan menurun. Juga batuk-batuk selama lebih dari tiga minggu, dapat disertai dengan darah. Perasaan tidak enak (malaise), lemah. 
Agar pasti, maka orang tersebut harus diperiksa lebih lanjut. Jadi tidak selalu bahwa orang yang batuk-batuk dalam waktu lama pasti menderita TBC. Ini harus dipastikan dengan pemeriksaan laboratorium dan foto rontgen. Penyakit TBC tidak diwariskan secara genetik, karena penyakit TBC bukanlah penyakit turunan. Penularannya adalah melalui percikan dahak yang mengandung kuman TBC, maka orang yang hidup dekat dengan penderita TBC dapat tertular.
Tjandra Yoga menegaskan bahwa jika seorang pasien terbukti mengidap TBC, pasien tersebut dibebaskan dari ongkos pemeriksaan dokter dan obat-obatan, baik di puskesmas maupun di rumah sakit.
Dokter anak Dr Rachmat Sentika, SpA mengingatkan bahwa flek kecil di paru-paru balita pada umumnya memang disebabkan oleh TBC. Oleh karena itu perlu diteliti apakah ada gejala-gejala klinis penyakit TBC atau tidak. Bila tidak, berarti ia pernah tertular penyakit TBC, tapi karena daya tahan tubuhnya tinggi maka tidak bergejala. Atau mungkin anak tersebut sudah sembuh dari penyakit TBC dan hanya meninggalkan bekasnya di paru-paru.
Jika ada keluarga atau tetangga yang mengidap TBC, maka harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan secara teratur. Awasi konsumsi obatnya secara ketat dan beri makanan bergizi. Sirkulasi udara dan sinar matahari di rumah juga harus baik. Di samping itu, hindarkan kontak dengan percikan batuk penderita. Seorang ibu yang menderita TBC paru-paru, sebaiknya tidak menyusui anaknya. (web warouw)


Menkes: Galian Batu Bara Sebabkan Banjir dan Penyakit  


Web Warouw

Banjarbaru – Lubang bekas galian tambang batu bara di Kalimantan Selatan merupakan sumber bencana dan penyakit.
Selain merusak hutan yang mengakibatkan banjir, lubang bekas galian batu bara juga menjadi sarang nyamuk malaria yang menyerang manusia.
”Pemerintah daerah dan rakyat Kalimantan Selatan jangan menutup mata dan mendiamkan hal ini. Bagaimana bisa hidup sehat kalau lingkungan hidup sudah dirusak oleh perusahaan tambang?” tegas Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari saat meresmikan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kalimantan Selatan, Rabu (31/12 ), di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Menurut Menkes, selain mendatangkan bencana dan penyakit, selama ini perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Kalimantan tidak memberikan keuntungan yang seimbang pada pemerintah daerah dan rakyat setempat. 
Proporsi pembagian hasil keuntungan yang masuk ke pemerintah hanya 13,5 persen, sisanya yang 86 persen diambil pemilik modal. Kapitalis tidak peduli rakyat menjadi korban banjir, penyakit menular dan terpapar buangan galian yang mencemari desa-desa, katanya.
Pembagian yang tidak merata ini, menurut Menkes, disebabkan pemilik modal tidak menghargai sumber daya alam batu bara sejajar dengan teknologi dan modal yang diinvestasikan. Padahal, tanpa bahan baku batu bara, maka teknologi dan modal tidak ada artinya. 
Kalau sistem pertambangan di Indonesia ini dibiarkan, maka dalam lima tahun ke depan lingkungan hidup terutama di Kalimantan akan hancur total. ”Bencana alam banjir akan terus meningkat di Kalimantan dan menjadi sumber penyakit yang mengancam nyawa rakyat,” Menkes mengingatkan. 
Menurut Sekretaris Daerah Kalimantan Selatan, HM Muchlis Gafuri, perusahan batu bara PT Adaro Energy Tbk yang beroperasi di Kalimantan Selatan tahun 2007 mengeruk 36 juta ton batu bara dengan keuntungan Rp 10 triliun. Sedangkan tahun 2008 telah mengeruk 40 juta ton batu bara dan targetnya 80 juta ton pada tahun 2013. 
Ketua DKR Kabupaten Tabalong, Eko Suwarno, menjelaskan pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak, karena undang-undang pertambangan berpihak pada pemilik modal dengan pembagian keuntungan yang tidak seimbang dan merugikan rakyat. 
”Program Communitty Development (CD) PT Adaro Energy Tbk pada tahun 2008 hanya sebesar Rp 25 miliar dan dibagi lima kabupaten yaitu Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Barito Timur dan Barito Selatan,” lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan mengukuhkan 2.000 orang Pemuda Siaga Peduli Bencana (Dasipena) Regional Kalimatan selatan, di Banjarmasin. Pada akhir tahun 2008, banjir terjadi di Kabupaten Tabalong yang menggenangi ribuan rumah penduduk. 
Kepala Pusat Komunikasi Publik, Depkes, dr Lily S Sulistyowati, MM, melalui emailnya kepada SH menjelaskan, ribuan anggota Dasipena yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia nantinya akan ditingkatkan kapasitasnya dengan pelatihan pertolongan pertama pada korban cedera dan dasar-dasar penanggulangan bencana.

Desa Siaga di Jawa Barat
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Hanny Rono mengatakan, seluruh desa di Jabar ditetapkan sebagai Desa Siaga pada tahun 2009, sebab hingga akhir tahun 2008 baru ada sekitar 1.400 Desa Siaga di Jabar. Desa Siaga itu akan dilengkapi sarana kesehatan, terutama untuk penanganan ibu melahirkan. Selain adanya bidan, juga akan ada bank darah.
Kepada SH di Bandung, Kamis (1/1), Hanny menjelaskan yang dimaksudkan dengan bank darah adalah upaya pengumpulan darah dari warga desa melalui bidan desa. Darah yang terkumpul kemudian dipakai untuk membantu proses persalinan bagi ibu hamil. 
Karena di Jabar angka kematian ibu melahirkan masih 215/100.000 kelahiran, yang merupakan angka tertinggi kedua setelah NTB. Kekurangan darah merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kematian ibu melahirkan. 
(didit ernanto/cr-4) 
DINKES TARGETKAN PESERTA JAMKESDA MENCAPAI 200 RIBU JIWA
Balikpapan, 10/1 (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan pada 2009 menargetkan jumlah warga yang mengikuti program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dapat mencapai sebanyak 200.000 jiwa. 

"Jumlah keikutsertaan yang mengikuti program Jamkesda pada tahun 2008 di Balikpapan sebanyak 160.000 jiwa," kata Kepala Dinkes Kota Balikpapan, Dyah Muryani, di Balikpapan, Sabtu. 

Saat ini, dana untuk Jamkesda yang terserap sebanyak Rp15 miliar dari jumlah anggaran sebesar Rp22 miliar. 

Diungkapkan Dyah, bahwa peserta Jamkesda disebabkan masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya keikutsertaan dalam program Jamkesda. 

Memasuki tahun 2009, Dinkes akan menggencarkan sosialisasi program Jamkesda ke masyarakat yang bekerja di sektor informal. Pasalnya, program Jamkesda diperuntukan bagi warga yang bekerja di sektor informal, seperti tukang ojek, pedagang, buruh cuci dan lainnya. 

"Warga masih belum mengerti dengan adanya Jamkesda, setelah sakit baru mereka datang untuk mengurus kartu jaminan. Kita akan menggencarkan sosialisasi kepada warga yang pekerjaannya tidak berpenghasilan tetap atau informal," kata Dyah. 

Ia menerangkan, program Jamkesda merupakan bagian dari upaya Pemkot dalam memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang tidak memiliki kartu jaminan kesehatan. 

Meskipun tidak gratis sepenuhnya, setidaknya dapat meringankan beban biaya di rumah sakit.

BARUT TURUNKAN PULUHAN JUMANTIK
Muara Teweh, 10/1 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Barut), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam waktu dekat akan menurunkan puluhan juru pemantau jentik (Jumantik) untuk menekan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). 

"Kegiatan itu merupakan salah satu upaya untuk mengajak masyarakat memberantas nyamuk pada musim hujan sekarang," kata Kepala Dinas Kesehatan Barut Drs H Bambang Edhy Prayitno di Muara Teweh, Sabtu. 

Puluhan Jumantik itu diturunkan ke rumah-rumah warga di Kelurahan Melayu dan Lanjas Muara Teweh. Kemudian masing-masing satu orang bertugas di 14 puskesmas pada enam kecamatan di daerah ini. 

Menurut Bambang, meski belum ada kasusu DBD pada 2009, tetapi pihaknya berupaya melakukan tindakan preventif sebelum terjadi serangan penyakit itu., apalagi saat ini DCD tidak hanya menyerang ana-anak, namun juga menyerang mereka yang berusia produktif. 

"Untuk mencegah serangan DBD, selain melakukan langkah-langkah pencegahan, kami juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya," katanya. 

Ia menjelaskan, upaya yang dilakukan untuk mencegah serangan DBD antara lain pengasapan (fogging) baik fokus maupun massal. Namun cara itu hanya mematikan nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya masih dapat berkembangbiak. 

Meski fogging tetap akan dilakukan, tetapi prioritas tetap pada program Pemberantasan Sarang Byamuk (PSN) dan melakukan pembersihan lingkungan, termasuk membersihkan tempat mandi dan mengubur sampah. 

"Jadi masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan masing-masing agar penularan DBD dapat ditekan dan kami juga akan membagikan abate secara gratis," katanya. 

Kasus DBD di kabupaten pedalaman Sungai Barito itu selama 2008 mencapai 47 orang, dan seorang di antaranya meninggal dunia, sehingga kasus DBD di kabupaten tersebut pada saat itu dinyakatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). 

Kasus DBD selama 2008 itu meningkat dibanding 2007 yang hanya 21 penderita.
 
 
SUMTIM SIAPKAN PMT UNTUK BALITA GIZI BURUK
Kupang, 10/1 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT mengalokasikan sejumlah dana untuk pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita gizi buruk di daerah itu. 

"Kita sudah mengalokasikan dana dari APBD untuk penanggulangan gizi buruk. Dananya digunakan untuk PMT yang disalurkan melalui posyandu-posyandu," kata Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora, Sabtu, terkait langkah penanganan gizi buruk di daerah itu. 

Alasan menggunakan posyandu bukan karena pemerintah tidak percaya dengan puskesmas, tetapi posyandu yang dianggap paling dekat dengan masyarakat dan lebih mengetahui kondisi para balita. 

"Penyalurannya lebih mudah, karena para ibu-ibu setiap saat membawa anaknya ke posyandu. Di posyandu, petugas bisa langsung membagikan makanan tambahan untuk para balita," katanya. 

Bupati Gidion mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi pada anak-anak di bawah lima tahun itu, tetapi dari hasil deteksi yang dilakukan pada posyandu, jumlah penderita gizi buruk mulai mengalami penurunan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Artinya, ada penurunan angka penderita gizi buruk dan itu berarti ada peningkatan pemahaman masyarakat tentang pola asuh anak dan hidup sehat, katanya. 

Walaupun demikian, dirinya belum menerima data lengkap mengenai jumlah penderita gizi buruk di daerah itu selama sepuluh hari terakhir atau tahun 2009 ini. 

Data yang sudah pasti adalah, dua orang meninggal dunia karena menderita gizi buruk, salah satunya berasal dari Kabupaten Sumba Tengah yang menjalani perawatan di RSUD Waingapu, Sumba Timur. 

Bupati Gidion juga berjanji segera melakukan evaluasi terhadap kinerja pengguna anggaran yang dialokasikan setiap tahun untuk penanggulangan gizi buruk di daerah itu. 

"Kalau ada laporan bahwa, masyarakat tidak memperoleh pemberian makanan tambahan, kita akan lakukan evaluasi. Kita akan mengecek kebenaran laporan itu, karena setiap tahun selalu ada alokasi dana untuk PMT," katanya. 

Karena itu, masyarakat yang merasa tidak pernah menerima pemberian makanan tambahan untuk balita di posyandu-posyandu jangan ragu-ragu menyampaikan kepada pemerintah. 

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT menunjukkan, pada tahun 2008, tercatat lima balita meninggal dunia akibat gizi buruk dengan kelainan klinis. 

Sementara itu, terdapat 552 dari 23.352 balita mengalami kurang gizi, 41 balita mengalami guzu buruk tanpa kelainan klinis dan empat balita gizi buruk dengan kelainan klinis. 
NEGARA-NEGARA MAJU SETUJUI BENEFIT SHARING FLU BURUNG
Jakarta, 10/12(ANTARA) - Negara-negara maju akhirnya menyetujui benefit sharing dalam rangka mekanisme baru virus sharing flu burung dalam sidang antarpemerintah tentang penanganan flu burung yang berlangsung di Jenewa baru-baru ini. 

Sidang ini juga dihadiri Menteri Kesehatan Sisti Fadillah Supari yang didampingi penasehat hubungan internasional Depkes Makarim Wibisono. Pertemuan internasional ini diselenggarakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. 

Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan dalam siaran persnya yang didapat ANTARA di Jakarta, Sabtu menyebutkan pertemuan ini telah menghasilkan kemajuan -kemajuan yang penting atau signifikan. 

Wakil Ketua Delegasi Indonesia dr Widjaja Lukito mengatakan kemajuan ini antara lain mencakup masalah transfer virus . 

"Pencapaian utama yang diraih dalam The Intergovernmental Meeting on Pandemic Influenza Preparedness atau IGM-PIP adalah disetujuinya penggunaan Standard Material Transfer Agreement (SMTA) dalam sistem virus. SMTA adalah dokumen yang akan mengatur semua transfer virus yang berbentuk standar universal dan mempounyaim kekuatan hukum ," kata Widjaja Lukito. 

Sementara itu, penasehat hubungan internasional Depkes Makarim Wibisono menyatakan bahwa sekalipun naskah persetujuan belum sepenuhnya disetujui dan masih menyisakan sejumlah masalah untuk dipecahkan namun terobosan yang penting telah tercapai. ***4*** 
 
JALAN DESA TERENDAM LUMPUR BANJIR BANDANG JEMBER
Jember, 10/1 (ANTARA) - Jalan desa antara Desa Mulyorejo dan Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jatim, sepanjang satu kilo meter (km) belum bisa dilalui, karena terendam lumpur akibat luapan banjir bandang yang menerjang wilayah tersebut, Jumat (9/1) dini hari. 

Puluhan warga Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, bersama TNI dan polisi membersihkan jalan Desa Mulyorejo yang terendam lumpur di wilayah Perkebunan PTPN XII Silosanen, Sabtu (10/1). 

Camat Silo, Eko Heru Sunarso, menyebutkan ada dua desa di Kecamatan Silo yang diterjang banjir bandang, yakni Desa Pace dan Desa Garahan, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. 

"Akibat bencana alam itui, sejumlah jalan desa juga tertutp lumpur, sehingga tidak bisa dilalui," katanya. 

Ia menjelaskan, warga bersama TNI dan polisi juga sudah membersihkan jalan desa yang tertutup lumpur, namun hingga Sabtu siang, Desa Pace dan desa Garahan masih belum bisa dilalui, karena kondisi lumpur masih tebal. 

"Warga terpaksa menggunakan jalan alternatif di sela-sela pohon karet di sekitar Perkebunan PTPN XII Silosanen, di samping jalan desa," katanya menerangkan. 

Sejauh ini, kata Heru, data yang sudah masuk ke Satlak Kecamatan Silo, tercatat 15 rumah rusak di Desa Pace, lima unit rumah di Desa Garahan, keduanya berada di Kecamatan Silo dan dua jembatan yang terbuat dari bambu di Desa Pace hanyut, namun dilaporkan tidak ada korban jiwa. 

"Semua warga yang rumahnya diterjang banjir bandang sudah mengungsi ke beberapa masjid dan rumah yang letaknya aman dari banjir dan tanah longsor," kata Heru menambahkan. 

Heru mengungkapkan, lumpur banjir bandang juga menggenangi Jalan Raya Banyuwangi di Desa Garahan, Kecamatan Silo sehingga kendaraan menuju Jember-Banyuwangi berjalan merambat, karena endapan lumpur di jalan raya sedang dibersihkan warga bersama TNI dan polisi. 

Sementara itu, Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Kabupaten Jember, Sujak Hidayat, mengatakan, banjir bandang menerjang empat kecamatan, yakni Kecamatan Silo (kawasan hulu) yang menerjang dua desa, yakni Garahan dan Pace, kemudian Kecamatan Mayang, yakni Desa Tegalrejo dan Desa Seputih, dan Kecamatan Jenggawah, yakni Desa Jatimulyo dan Cangkring serta Kecamatan Tempurejo, yakni Desa Tempurejo dan Desa Wonoasri. 

"Kita masih melakukan inventarisasi data rumah yang rusak di empat kecamatan tersebut, namun yang pasti tidak ada korban jiwa," katanya. 

Sujak menjelaskan, warga yang rumahnya rusak akan dievakuasi ke tempat yang aman dan segera diberi bantuan berupa makanan dan bahan pokok lainnya. 

"Saat ini yang dibutuhkan warga adalah makanan, sehingga kita beri bantuan makanan dulu," kata Sujak menerangkan.***3*** 
 
BANJIR KSB RATUSAN RUMAH RUSAK DAN HANYUT
Mataram, 10/1 (ANTARA) - Banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat hujan deras sejak Jumat sekitar pukul 12.00 WITA mengakibatkan 160 rumah rusak dan 49 hanyut, namun tidak ada laporan korban jiwa. 

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kependudukan dan Catatan Sipil KSB, Samsul Kamil ketika dihubungi dari Mataram, Sabtu, mengatakan, menurut data sementara di empat desa di Kecamatan Jereweh tercatat 144 rumah rusak termasuk 33 di antaranya hanyut. 

Sementara di tiga desa di Kecamatan Taliwang 16 rumah rusak, lima di antaranya hanyut, 10 rumah yang umumnya rumah panggung dapat diselamatkan dengan dibongkar, dan satu rumah di Desa Telaga Bertong rusak. 

Tinggi air permukiman penduduk di sejumlah desa di Kecamatan Jereweh terutama yang berada di dekat sungai mencapai tiga meter, sementara dari sejumlah desa lainnya yang juga dilanda banjir belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan. 

Di sejumlah kelurahan lain yang ada di Kecamatan Taliwang yang merupakan ibu kota KSB sejumlah warga bersiap-siap mengungsi, karena hujan deras hingga kini masih mengguyur daerah tersebut menyebabkan air di Brang (sungai) Rhea mulai naik ke permukiman penduduk. 

"Sejumlah warga Taliwang bersiap-siap mengungsi ke lokasi yang lebih aman untuk mengantisipasi kemungkinan meluapnya Brang Rea dan Brang Ene, sebagian warga mulai mengemasi barang-barang berharga miliknya dan menyimpannya di bagian atas rumah," ujarnya. 

Sementara dari Desa Benete di Kecamatan Maluk yang juga dilanda banjir belum ada laporan, demikian juga sejumlah desa lain yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brang Rea dan Brang Ene. 

Bantuan untuk para korban banjir di dua kecamatan di KSB kini mulai berdatangan, terutama dari warga sekitarnya termasuk Pemkab KSB, antara lain air mineral dan makanan cepat saji seperti mi intan. 

Sejumlah kecamatan di KSB merupakan langganan banjir karena sejumlah sungai besar, yakni Brang Rhea dan Brangrea, Kalimantong menjadi satu di Brang Rhea yang membelah Kota Taliwang, ibu kota KSB. 

Menurut data tahun 2000 (sebelum Sumbawa Barat menjadi kabupaten sendiri) dilanda banjir terburuk, belasan warga meninggal dunia dan ratusan rumah rusak, tahun 2004 tercatat empat korban meninggal dunia, dan Desember 2007 satu orang hilang. ***3*** 

SERIBU HEKTARE SAWAH DI NTB TERENDAM BANJIR
Mataram, 10/1 (ANTARA) - Diperkirakan lebih dari seribu hektare sawah di Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terendam banjir akibat hujan deras yang turun sejak Jumat (9/1) hingga Sabtu (10/1) pagi. 

Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Mataram, H. Makbul, Sabtu, mengatakan guyuran hujan deras itu menyebabkan air sungai meluap hingga menggenangi lahan sawah dan rumah penduduk di sekitarnya. 

Bahkan, tanggul penahan air sungai jebol hingga lahan sawah tergenang air setinggi 1-2 meter dan ratusan unit rumah di sekitar daerah aliran sungai tergenang. 

Ratusan hektare sawah di Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, terendam air akibat luapan sungai Blenyok dan Pesongoran, rumah penduduk dan banguan sekolah serta kantor pemerintah di kawasan itu juga terendam air. 

Ia mengatakan luapan air sungai itu terjadi secara sporadis di belasan lokasi. Namun, yang terparah terjadi di Kecamatan Sekarbela karena kawasan itu dekat dengan lokasi pertemuan aliran sungai Blenyok dan Pesongoran. 

Di kawasan itu, lebih dari 500 unit rumah dan ratusan hektare sawah terendam air. 

"Bahkan, pada titik tertentu di mana air mencapai ketinggian 2-3 meter dari badan jalan sehingga rumah-rumah di sisi jalan nyaris tenggelam," ujarnya. 

Walikota Mataram, Drs H. Ruslan, yang terjun ke lokasi kejadian menginstruksikan warga yang rumahnya terendam banjir segera mengungsi ke masjid-masjid. 

Sementara di Kabupaten Lombok Barat, tanggul penahan air sungai Koko Babak, yang terletak di antara wilayah Desa Bage Polak dan Rumak, Kecamatan Labu Api, jebol sehingga luapan air menggenangi ratusan rumah penduduk dan lahan sawah yang diperkirakan mencapai ribuan hektare. 

Luapan sungai Koko Babak itu mengakibatkan ratusan unit rumah di dekat Tempat Pembuangan Sampak (TPA) Kebun Kongok Banyumulek terendam, dan ratusan unit rumah lainnya di kawasan perumahan BTN Bumi Permai, Desa Telagawaru, Kecamatan Labu Api, juga terendam hingga satu meter dari permukaan tanah. 

Wakil Gubernur NTB, Ir Badrul Munir, MM dan sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi NTB sempat ke lokasi untuk mengetahui dampak bencana alam itu.***3*** 
 
GUBERNUR: CEPAT BERTINDAK JIKA ADA INDIKASI REBIES
Denpasar, 10/1 (ANTARA) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginstruksikan seluruh masyarakat Bali atau siapapun yang bermukim di Pulau Dewata untuk bertindak cepat jika menemukan adanya indikasi binatang piaraan terjangkit rabies. 

Masyarakat juga diminta untuk merawat binatang piaraanya berupa anjing dan kucing dengan baik, tidak membiarkannya berkeliaran, kata Gubernur Pastika ketika melakukan vaksinasi anjing dan kucing di Banjar Taman Sari Sanur, Sabtu. 

Vaksinasi tersebut mengawali kegiatan serupa yang digelar serentak pada 83 banjar di delapan desa dan kelurahan di Kecamatan Denpasar Selatan. Untuk Kecamatan Denpasar Barat akan menyusul dilakukan keesokan harinya, Minggu (11/1). 

Gubernur Pastika mengingatkan masyarakat untuk mengandangkan dan merawat binatang piaraannya dengan baik agar tidak berkeliaran. 

"Anjing-anjing liar atau binatang piaraan yang diliarkan akan segera dibunuh, jika ada indikasi terjangkit rabies," ujar Gubernur Pastika. 

Untuk itu sangat diperlukan ada dukungan dan peranserta seluruh masyarakat, agar rabies dapat ditangani secara tuntas di Bali. 

Masing-masing bupati dan walikota diingatkan melakukan tindakan cepat jika di daerahnya ada indikasi penularan rabies, harap Gubernur Pastika. 

Vaksinasi terhadap anjing dan kucing masih terbatas dilakukan di wilayah di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar setelah positif ditemukan kasus rabies di kedua daerah tersebut. 

Sementara tujuh kabupaten lainnya di Bali diharapkan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahayanya penyakit itu, termasuk tindakan dalam merawat dan mengandang anjing dan kucing, binatang piaraanya. ***3*** 



DITINDAK TEGAS PEDAGANG MASUKKAN UNGGAS KE BALI
 
Denpasar, 10/1 (ANTARA) - Instansi terkait di Bali bertindak tegas dan tidak pernah memberikan toleransi terhadap para pedagang yang mendatangkan itik, ayam, entok dan jenis unggas lainnya dari Jawa Timur untuk diperdagangkan ke Bali. 

"Tindakan tegas berupa penyitaan matadangan unggas untuk dimusnahkan dan proses penyelesaian secara hukum dimaksudkan untuk mencegah penularan flu burung (aviant influenza-AI)," kata Kepala Dinas Peternakan Propinsi Bali Ida Bagus Alit di Denpasar, Sabtu. 

Ia mengakui, harga unggas yang sangat menyolok antara di Banyuwangi, Jawa Timur dengan Bali mendorong pedagang antarpulau untuk memasukkan unggas secara ilegal. 

"Kami mengimbau para pedagang jangan semata-mata tergiur untuk meraih keuntungan besar dengan mengorbankan kepentingan yang lebih besar yakni penularan flu burung, yang akhirnya merugikan semua pihak," kata Bagus Alit. 

Oleh sebab itu, perdagangan lalu lintas unggas dan binatang ke Bali mendapat pengawasan secara ekstra ketat. 

"Tidak ada apun bagi mereka yang mencoba-coba memasukkan unggas atau binatang ke Bali," katanya. 

Instansi terkait di Bali melakukan pengawasan secara ekstra ketat terhadap masuknya unggas dan berbagai jenis bintang dari luar ke Bali. 

Semua itu untuk mengamankan Bali dari penularan flu burung dan jenis penyakit ternak yang berbahaya lainnya. 

Di Bali juga dilakukan tindakan yang maksinal dalam upaya mencegah dan menanggulangi flu burung. 

Tim pelacakan penyakit yang melibatkan peranserta masyarakat (PDS) dan tim Partisipatif Disis Respon (PDR) di tingkat banjar (setingkat pedukuhan), desa dan kecamatan terus melakukan pemantauan terhadap penyakit unggas, khususnya AI. 

Informasi masyarakat tentang penyakit unggas menjadi perioritas penanganan dengan harapan dapat ditangani secara cepat, tepat dan tuntas, harap Ida Bagus Alit.***3*** 
 
BANJIR BANDANG JEMBER GANGGU PASOKAN BBM
 
Jember, 10/1 (ANTARA) - Bencana banjir bandang yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu, telah mengganggu pasokan bahan bakar minyak (BBM). 

Hal itu terjadi lantaran tujuh mobil tangki BBM terjebak di sekitar lokasi banjir bandang tepatnya di Alas Gumitir, Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember sehingga BBM di Jember dan sekitarnya langka. 

Wartawan ANTARA dari Jember melaporkan, selain banjir bandang, di lokasi tersebut juga diterjang tanah longsor, sejak Jumat (9/1) sekitar pukul 22.00 WIB. Akibatnya sejak pukul 24.00 WIB (9/1) tampak kemacetan sepanjang 10 kilometer, bahkan kendaraan yang melintasi Alas Gumitir, sama sekali tidak bisa bergerak. 

Menurut Rochmin (30), warga Desa Sempolan, mobil tangki mengangkut BBM dari arah Jember itu hendak menuju Banyuwangi. "Jika sampai siang ini perjalanan mobil tangki pengangkut BBM itu belum melaju, maka pasokan BBM di Banyuwangi akan sulit terpenuhi," katanya. 

Sementara itu, Humas PT Kereta Api (PTKA) Daerah Operasi IX, Hariyanto mengatakan, tiga perjalanan kereta api yang menuju ke Banyuwangi sempat batal, akibat bencana tersebut, di antaranya Kereta Api (KA) Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi, KA Tawang Alun jurusan Purwokerto-Banyuwangi, dan KA Pandan Wangi jurusan Probolinggo-Banyuwangi terpaksa berhenti di Stasiun Jember. 

"Pembatalan perjalanan KA tersebut akibat adanya banjir bandang di Kilometer 14, tepatnya antara desa Sempolan hingga Ledok Ombo," katanya. 

Menurut dia, pihaknya menawarkan solusi bagi 83 penumpang KA Mutiara Timur dan bagi penumpang kedua kereta api lainnya, antara lain dipindahkan ke bus dan memberi sisa tarif perjalanan mereka. 

"Sampai hari ini petugas kami tengah membersihkan rel-rel dari material banjir bandang dan tanah longsor. Jika sampai siang cuaca cerah, maka ketiga kereta tujuan Banyuwangi yang berhenti di Jember bisa melanjutkan perjalanan," katanya. 

Penumpang KA Mutiara Timur, Ishomudin memilih pindah ke bus yang disediakan pihak PTKA di Stasiun Jember pada pukul 02.00 WIB. 

"Saya sampai di Stasiun Jember pada pukul 00.30 WIB. Karena adanya banjir bandang, sehingga kereta ini tidak bisa lewat, maka saya memutuskan melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi dengan bus. Meskipun akhirnya harus mengalami kemacetan berjam-jam tidak apa-apa," katanya. 

Di sisi lain, Sekretaris Satlak Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi Kabupaten Jember, Sujak Hidayat menerangkan, walaupun tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian material akibat bencana ini ditaksir mencapai sekitar Rp500 juta. 

"Sampai siang ini, para korban bencana ini telah diungsikan ke masjid. Sementara sebagian warga dibantu personel TNI tengah membersihkan material longsor," katanya. 
 

GUBERNUR BALI AWALI VAKSINASI ANJING
 
Denpasar, 10/1 (ANTARA) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika melakukan vaksinasi terhadap anjing di banjar Taman Sanur, Kota Denpasar sebagai upaya mencegah meluasnya penularan rabies di Pulau Dewata, Sabtu. 

"Vaksinasi yang dilakukan Gubernur Pastika mengawali kegiatan serentak pada 83 banjar di delapan desa dan kelurahan di Kecamatan Denpasar selatan," kata Kepala Dinas Peternakan Propinsi Bali, Ida Bagus Alit di Denpasar. 

Di sela kegiatan mendampingi Gubernur Pastika melakukan vaksinasi, ia mengatakan instansi terkait tingkat Propinsi Bali dan Pemerintah Kota Denpasar melakukan vaksinasi serentak terhadap anjing dan kucing piaraan masyarakat dengan menyasar seluruh banjar di Denpasar selatan. 

Ia mengatakan vaksinasi dan eliminasi anjing pada 83 banjar di kecamatan Denpasar selatan itu dibagi sedemikian rupa antara Dinas Peternakan Propinsi Bali, Pemkot Denpasar, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dan Balai Besar Veteriner Denpasar. 

Dinas Peternakan Bali sendiri melakukan vaksinasi pada 25 banjar dan 58 banjar sisanya terbagi habis oleh instansi terkait lainnya. 

Vaksinasi secara serentak itu mendapat dukungan peranserta dari warga terutama yang memiliki binatang piaraan berupa anjing dan kucing, yang dengan sadaran membawa binatang piaraannya ke posko untuk mendapat vaksin kekebalan. 

Tim terpadu selain memberikan vaksinasi terhadap anjing dan kucing piaraan masyarakat, juga melakukan eliminasi terhadap anjing-anjing liar yang dikhawatirkan berpotensi menyebarkan virus rabies. 

Vaksinasi terhadap anjing dan kucing di Denpasar akan dilanjutkan ke Denpasar barat pada hari Minggu, 11 Januari 2009. 

"Upaya vaksinasi yang akan dilakukan hari Minggu (11/1), Dinas Peternakan Bali kebagian menyasar 25 banjar," ujar Bagus Alit. 

Peranserta masyarakat sangat menentukan keberhasilan dalam mengendalikan penyakit rabies di Pulau Dewata. 

797 ekor dimusnahkan 

Ida Bagus Alit menjelaskan sebanyak 797 ekor anjing liar yang diduga berpotensi menyebarluaskan penyakit rabies di wilayah Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Bangli dan Karangasem telah dimusnahkan. 

Pemusnahan paling banyak terjadi di wilayah kabupaten Badung 468 ekor, menyusul Kabupaten Karangasem 243 ekor, Bangli 55 ekor dan Denpasar 31 ekor. 

Selain pemusnahan terhadap anjing liar juga telah dilakukan vaksinasi terhadap 6.006 ekor anjing piaraan masyarakat, yang terdiri atas di kabupaten Badung 4.278 ekor dan kota Denpasar 1.728 ekor. 

Vaksinasi hanya dilakukan di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar setelah positif ditemukan kasus rabies di kedua daerah tersebut. 

Pemusnahan dan pemberian vaksinasi yang dilakukan secara terpadu sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit rabies yang pertama kali muncul di Unggasan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, ujar Ida Bagus Alit.***3*** (T.I006/B/M008/M008) 10-01-2009 11:22:52 NNNN
 
Flash - BANJIR BANDANG DI JEMBER RUSAKKAN RATUSAN RUMAH
 
Jember, 10/1 (ANTARA) - Banjir bandang di empat kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu dini hari, telah merusakkan sekitar 500 rumah warga. 

Wartawan ANTARA dari Jember melaporkan, banjir bandang itu melanda empat kecamatan, yakni Kecamatan Jenggawah, Tempurejo, Silo, dan Mayang. Di Kecamatan Silo, banjir disertai tanah longsor itu juga telah merusakkan 15 rumah dan dua jembatan. 

Bencana itu telah memutuskan jalan desa yang menghubungkan Desa Pace dan Desa Mulyorejo dengan lahan perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII di Desa Silosanen, karena tertutup lumpur setinggi 50 sentimeter. 

Jalur transportasi dari Jember menuju Banyuwangi juga tertutup material tanah longsor, tepatnya di ruas kawasan Gumitir- Sempolan, Kecamatan Silo. 

Tidak ada laporan korban jiwa dalam bencana yang terjadi mulai pukul 01.00 WIB itu. Hingga berita ini diturunkan, warga dibantu personel TNI sedang membersihkan material longsor.
 
PERSEDIAAN DARAH DI PMI KOTA MADIUN KRITIS
 
Madiun, 9/1 (ANTARA) - Persediaan darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Madiun, Jawa Timur, kritis menyusul semakin rendahnya masyarakat yang mendonorkan darahnya. 

Kepala UTD PMI Kota Madiun, Dwi Santoso, Jumat, menyebutkan, saat ini darah Golongan A tersisa tiga kantung, Golongan B dua kantung, Golongan O dua kantung, dan Golongan AB sebanyak 43 kantung. 

"Ini berarti total persediaan keseluruhan darah yang dimiliki saat ini hanya berjumlah 50 kantung. Sementara kebutuhannya 75-90 kantung per hari," katanya. 

Darah Golongan O paling banyak dibutuhkan, sementara persediaan hingga saat ini tinggal dua kantung. 

"Saat ini, dalam sehari saja kalau bisa mendatangkan satu orang pendonor (resipien) saja sudah sangat bersyukur," katanya menuturkan. 

Selain darah, PMI juga mengalami krisis trombosit yang sangat diperlukan pasien Deman Berdarah Dengue (DBD) yang sudah mulai mewabah di daerah itu. 

Untuk mengatasi permasalahan itu, pihaknya mencoba melakukan beberapa cara, di antaranya melayani donor darah hingga 24 jam dan menerapkan sistem jemput bola di beberapa instansi baik pemerintah maupun swasta. 

Walau begitu, Dwi Santoso menjamin, harga darah tidak akan berubah. Untuk satu kantung darah, PMI mematok harga Rp125 ribu bagi pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit pemerintah dan Rp180 ribu untuk pasien rumah sakit swasta. 

Harga tersebut ditentukan berdasar biaya pengganti pengelolaan darah, meliputi pembelian kantung darah yang diimpor dari Jepang dan penyediaan alat uji HIV/AIDS dalam darah, Hepatitis B, dan Hepatitis C serta biaya pemrosesan di lemari pendingin (refrigerator).***3*** (T.PK-KUN/B/Z002/Z002) 10-01-2009 00:07:36 NNNN
 
WARGA MINTA PENGASAPAN MENYUSUL KORBAN DBD MENINGGAL
 
Bandarlampung, 9/1 (ANTARA) - Warga Kelurahan Sukabumi Indah, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandarlampung, meminta pemerintah setempat melakukan langkah-langkah penanganan menyusul telah jatuh korban ketiga akibat demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan tersebut. 

"Tadi pagi ada warga kami yang meninggal dunia, katanya positif terkena demam berdarah," kata warga setempat, Dar, di Bandarlampung, Jumat. 

Karena itu, lanjut dia, warga meminta Pemerintah Daerah Kota Bandarlampung, melalui dinas kesehatan segera melakukan tindakan, seperti pengasapan. 

Memang, ujar Dar, pengasapan bukan cara utama untuk memutus siklus nyamuk penyebar virus demam berdarah, tetapi setidaknya sudah membunuh nyamuk dewasanya. 

Sebelumnya, dinas kesehatan setempat telah melakukan pengasapan, tetapi hanya beberapa rumah di sekitar rumah korban. 

"Kami kan tinggal di perumahan. Fogging-nya hanya satu jalur dan tidak merata. Bahkan terkesan asal semprot saja," terang Dar. 

Sementara itu, warga lainnya di Wilayah Bandarlampung mengkhawatirkan berkembangnya nyamuk pembawa virus demam berdarah pada musim hujan. 

"Kita tidak bisa mengantisipasi perkembangbiakannya. Karena itu, perlu upaya dari pemerintah guna mengatasi, seperti membagikan bubuk abate, selain penyemprotan," kata Andi, warga Sukarame, Bandarlampung. 
 
BANTUAN KEMANUSIAAN TAHAP KETIGA KE PALESTINA DISIAPKAN
 
Rafah, Perbatasan Mesir-Palestina, 9/1 (ANTARA) - Setelah bantuan tahap kedua untuk rakyat Palestina diserahkan tim aju kemanusiaan Indonesia di Rafah, perbatasan Mesir dan Palestina Kamis (8/1) malam pukul 21.00 waktu setempat atau Jumat dini hari pukul 02.00 WIB, maka bantuan tahap ketiga dari total komitmen bantuan senilai 1 juta dolar AS akan segera disiapkan. 

"Untuk bantuan tahap ketiga, tentu saja akan segera disiapkan. Tim akan segera melaporkan seluruh proses bantuan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) dan kemudian Menkes akan melaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Ketua Delegasi Tim Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina, dr Rustam S Pakaya, MPH kepada wartawan ANTARA di Rafah, Kamis pukul 22.00 waktu setempat (Jumat pukul 03.00 WIB). 

Usai menyerahkan bantuan tahap kedua kepada Faiz Hasunah (25) warga Jalur Gaza, yang secara khusus baru tiba dari Gaza untuk menerima bantuan pemerintah dan rakyat Indonesia itu, ia mengemukakan bahwa tugas tim kemanusiaan yang terdiri atas gabungan wakil pemerintah dan masyarakat dinyatakan telah dituntaskan, dan kemudian akan dirancang bantuan tahap ketiga dan selanjutnya. 

Faiz Hasunah, perwakilan warga Palestina di wilayah Rafah yang saat ini dikuasai pejuang HAMAS, dan masih terus diserang bom oleh Israel itu langsung terharu atas solidaritas pemerintah dan rakyat Indonesia itu. 

Total bantuan kemanusiaan dari Indonesia, semula hanya dua ton obat-obatan dan uang tunai Rp2 miliar. Namun, dalam perkembangannya kemudian meningkat menjadi 1 juta dolar AS atau Rp10 miliar dan itu sesuai dengan yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Pada konferensi pers di Kantor Kepresidenan, Senin (29/12), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ia telah mengirim surat secara kepada Sekretaris Jenderal (Sesjen) PBB Ban Ki-moon dan Presiden DK PBB agar kedua lembaga itu mengeluarkan resolusi bagi Israel untuk menghentikan serangannya ke Jalur Gaza. 

Presiden menambahkan, dalam suratnya kepada Sekjen PBB dan Presiden DK PBB, ia menyampaikan sikap Indonesia yang mengecam keras aksi-aksi militer Israel yang dinilai berlebihan dan tidak proporsional. 

"Dalam surat ini saya menggarisbawahi bahwa masyarakat dunia, terutama PBB, terutama lagi DK PBB harus mengambil langkah-langkah cepat," kata Kepala Negara. 

Mengingat kondisi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza akibat serangan roket Israel yang menewaskan rakyat Palestina, Presiden Yudhoyono dalam suratnya juga mengimbau masyarakat dunia untuk memberi bantuan kemanusiaan kepada Palestina. 

"Indonesia akan memberikan bantuan tunai senilai 1 juta dolar AS di luar obat-obatan yang dikirim ke wilayah konflik," kata Presiden. 

Bantuan tahap pertama dari Indonesia telah disampaikan langsung kepada Menkes Palestina dr Fathi Abu Moughli di Amman, Yordania (3/1), yakni berupa dua ton obat-obatan senilai Rp300 juta dan uang tunai Rp1 miliar. 

Bantuan yang diserahkan kepada Menkes Palestina dr Fathi Abu Moughli itu kemudian disalurkan ke Jalur Gaza lewat Tepi Barat. Namun karena untuk masuk Gaza lewat pintu perbatasan Yordania harus melalui wilayah Israel, maka tim kemanusiaan bersama sejumlah wartawan Indonesia yang meliput gagal masuk langsung ke Gaza akibat kondisi itu. 

Selanjutnya bantuan tersebut mesti dibawa atas kerja sama dengan LSM milik Raja Yordania "Jordan Hashemite Charity" sebagai satu-satunya lembaga yang selama ini mendapat izin Israel untuk bisa masuk ke Gaza melalui wilayah Israel. 

Menurut Rustam S Pakaya, dalam tim kemanusiaan juga tergabung unsur Deplu, yakni diwakili Direktur Urusan Timur Tengah Deplu Aidil Chadra Salim, yang akan melaporkan ke Menteri Luar Negeri, sedangkan unsur masyarakat lainnya seperti "Medical Emergency Resque Commitee" (MER-C) Indonesia dan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) juga akan melaporkan kepada induk organisasi masing-masing.) 
NELAYAN DANAU MANINJAU AGAR "BACA" ISYARAT ALAM
 
Padang, 9/1 (ANTARA) - Nelayan dan petani ikan keramba apung di Danau Maninjau, Sumatera Barat (Sumbar) agar "membaca" isyarat alam tentang akan terjadinya perubahan iklim sehingga diharapkan dapat mengantisipasi kerugian usaha akibat terjadinya musibah alam. 

Seperti matinya belasan ribu ikan budi daya nelayan keramba apung di Danau Maninjau dalam pekan ini. Kejadian itu akibat perubahan iklim dan diketahui sebelumnya tanda-tandanya, kata Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumbar, Syaharman Zanhar kepada ANTARA di Padang, Jumat. 

Hal itu disampaikannya menanggapi peristiwa "upwilling" (tuba belerang) di Danau Maninjau, dalam tiga hari terakhir yang menyebabkan 13.400 ton lebih ikan budi daya masyarakat dalam ribuan keramba apung di danau itu mati. 

Menurut dia, tuba belerang itu siklus tahunan yang terjadi karena perubahan musim. Siklus ini tentu sudah diketahui nelayan dan petani ikan Danau Maninjau, tanda-tanda atau isyarat alamnya. 

Karena itu, ke depan diharapkan para nelayan dapat "membaca" isyarat alam tentu tanda-tanda akan memasuki siklus upwiling itu. Jika ada tandanya, sebaiknya ikan segera dipanen dan dijual untuk menghindari kerugian, tambahnya. 

Selain itu, instansi teknis pemerintah seperti Dinas Kelautan dan Perikanan diharapkan ikut memberikan isyarat atau pengumuman kepada nelayan jika akan memasuki siklus upwilling, tambahnya. 

Dengan membaca isyarat alam dan adanya pemberitahuan dari instansi teknis terkait, diharapkan jika terjadi siklus upwilling, nelayan sudah bisa mengantisipasi sejak dini, sehingga terhindar dari musibah matinya ikan yang mereka budi dayakan, kata Syaharman. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, Yosmeri, siklus "upwilling" yang terjadi di Danau Maninjau, pada awal 2009 ini menyebabkan 13.400 ton lebih ikan budi daya masyarakat mati dalam ribuan keramba apung di danau tersebut. 

Akibat matinya ikan air tawar jenis, nila, raya, dan mas itu menyebabkan kerugian materil mencapai Rp134 miliar yang diderita sekitar 1.200 kepala keluarga (KK) nelayan keramba apung di Danau Maninjau. 

Kerugian ini juga berdampak pada sekitar 10 ribu orang tenaga kerja yang sehari-hari beraktivitas dalam kegiatan ekonomi perikanan tersebut. 

Menurut dia, upwilling sebagai penyebab matinya ikan Maninjau terjadi karena perubahan arus air bawah permukaan danau yang naik ke permukaan. 

Akibatnya, tekanan oksigen terlarut dalam air menjadi berkurang secara teknis kandungan oksigen menyusut menjadi sekitar dua PPm dari kondisi normal empat PPm. 

Kemudian kandungan amoniak dalam air meningkat menjadi sekitar 0,5 PPm dari kondisi normal 0,02 PPm. 

Dengan kondisi seperti itu menyebabkan kandungan belerang dalam air ikut menyebar yang kemudian membunuh ikan di Danau Maninjau yang telah kekurangan oksigen sehingga mati dalam jumlah sangat besar. 

Ia menyebutkan, upwilling terjadi akibat datangnya musim hujan dalam waktu lebih lama disertai angin badai yang memengaruhi perubahan besar arus air di Danau Maninjau.
 
DINKES KEDIRI MINTA MASYARAKAT WASPADAI PENINGKATAN DBD
 
Kediri, 9/1 (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri, Jawa Timur meminta warga untuk mewaspadai peningkatan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), terutama pada Januari 2009. 

"Dari siklus tahunan yang kami pantau, peningkatan kasus terutama DBD mulai terlihat bulan Oktober 2008 dan puncaknya adalah bulan Januari 2009," kata Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Kediri, Nur Munawaroh, di Kediri, Jumat. 

Ia mengemukakan, siklus tersebut akan terus naik, hingga puncak dan kemudian kembali turun hingga bulan Maret 2009. 

Meningkatnya kasus tersebut, terasa sejak Oktober 2008 saat awal-awal musim penghujan sehingga banyak air bersih yang tertampung dan menjadi tempat untuk bertelur nyamuk. 

Nur mengungkapkan, dari data yang masuk tahun 2008 kemarin, terdapat 462 pasien yang terkena DBD, dengan korban yang meninggal enam orang. 

Dari jumlah tersebut, kasus yang terbanyak terjadi pada bulan Januari, yakni mencapai 185 kasus. Lebih besar dibanding beberapa bulan sebelumnya, yakni Oktober 13 kasus, November (34), Desember (41). Sementara untuk bulan Februari 2008 turun menjadi 77 kasus dan Maret menyisakan 36 kasus. 

Walaupun begitu, warga yang terkena DBD tahun 2008 lebih kecil dibanding tahun sebelumnya, yakni dari 1.432 (2007) menjadi 462 (2008). 

"Hingga kini kami masih terus melakukan pemantauan, untuk mencegah penularan virus yang disebarkan nyamuk Aides Aegepty tersebut," katanya. 

Menurut Nur, pemantauan itu dilakukan dengan meninjau lokasi tempat penampungan air seperti kamar mandi. Selain itu pihaknya juga intensif memberikan bubuk abate mencegah berkembangnya jentik nyamuk. "Jika ada kasus, kami juga melakukan pengasapan," katanya. 

Nur mengakui, beberapa langkah preventif seperti pengasapan memang kurang efektif, karena hanya bisa membunuh nyamuk yang sudah dewasa. Sehingga untuk mencegah penularan wabah DBD, pihaknya lebih menekankan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dengan tiga M (menguras, menutup, dan mengubur)
 
BUNGA LAVENDER SANGAT EFEKTIF MENGUSIR NYAMUK
 
Samarinda, 9/1 (ANTARA)- Bunga lavender kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Samarinda Hj. Aminah Amins, sangat efekif mengusir nyamuk. 

"Bunga lavender merupakan bahan baku `lotion` antinyamuk sehingga jika ditanam di sekitar rumah, akan sangat bermanfaat mengusir nyamuk, sebagai antisipasi penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue)," katanya pada acara penanaman bunga lavender secara simbolis di halaman Sekretariat PKK, di Samarinda, Kaltim, Jumat. 

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Samarinda Hj Mardiana Zulfakar, menyerahkan 900 bibit bunga lavender ke Ketua Tim Penggerak PKK Kota Samarinda. 

Selain bermanfaat bagi kesehatan, khususnya mencegah nyamuk, bunga lavender, kata Aminah Amins, juga bisa mendatangkan kesejukan, sebab selain mengeluarkan aroma harum bunganya juga tak kalah indah dari kembang lainnya. 

"Saya menyarankan kepada ibu-ibu, khususnya para pencinta kembang, untuk menanam bunga lavender, sebab bunga ini tidak kalah indah dari kembang lainnya. Selain mengeluarkan bau wangi, warna bunganya juga sangat menarik karena ukurannya kecil dan bewarna ungu," katanya. 

Penanaman bunga lavender di halaman rumah, kata istri Walikota Samarinda itu, sebagai wujud membantu pencegahan penyakit DBD. 

"Jadi, selain untuk keindahan juga sebagai upaya mengantisipasi penyakit DBD yang disebabkan nyamuk `aedes agepty`," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Samarinda. 

Namun, ia tetap menekankan agar warga tetap melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3 M, karena hal itu sangat efektif memberantas perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD. 

Selain akan ditanam di halaman Kantor PKK Kota Samarinda, 900 bibit bunga lavender itu juga akan disebar melalui pengurus PKK, baik PKK kota, PKK kecamatan maupun PKK tingkat kelurahan. 

"Kami berharap, masyarakat membudidayakan penanaman bunga lavender. Saya minta kepada anggota PKK kota hingga kelurahan untuk mengajak warga menanam bunga lavender tersebut," ujarnya. 

Sekretaris Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Samarinda, Hj Mardiana Zulfakar, mengakui, penyerahan bibit lavender itu merupakan bagian dari program peningkatan intensifikasi dan produksi Kota Samarinda 2008. 

"Harapan kami, program penanaman bunga levender itu dapat mendukung program Pemkot Samarinda untuk menekan kasus DBD pada 2009. Semoga, kegiatan penanaman perdana di halaman Kantor PKK Kota samarinda tersebut dapat memotivasi warga untuk menanam bunga lavender," kata Hj. Mardiana Zulfakar. 

Ia menjelaskan, perkemangbiakan tanaman lavender dilakukan pihaknya melalui biji kemudian disemaikan. 

"Jika sudah tumbuh, bibit lavender lalu dipindahkan ke polibeg dan saat tingginya sudah mencapai 15 hingga 20 centimeter dapat dipindahkan ke pot atau ditanam di halaman rumah," katanya. 

"Bunga Lavender juga bermanfaat bagi kesehatan kita, sebab mengandung zat yang mampu mengendorkan dan melemaskan sistem kerja urat syaraf dan otot-otot yang tegang. Sehingga, orang akan merasa rileks jika menghirup aroma bunga lavender," katanya. 
STOK OBAT CUKUP UNTUK PENANGANAN DARURAT
Banda Aceh, 9/1 (ANTARA)- Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menyatakan bahwa stok obat-obatan cukup bagi penanganan keadaan darurat di daerah itu. 

"Stok obat-obatan masih tersedia cukup di tingkat kabupaten dan kota di seluruh Aceh, khususnya bagi penanganan keadaan darurat," kata Kepala Dinkes NAD, dr TM Thaib, di Banda Aceh, Jumat. 

Menurut dia, di Dinas Kesehatan provinsi juga tersedia stok obat-obatan yang cukup dan akan disalurkan jika ada permintaan dari kabupaten dan kota di daerah itu. 

Ia mengatakan, pihaknya tetap melakukan koordinasi rutin dengan dinas kesehatan kabupaten dan kota terkait dengan masalah kesehatan, termasuk penanganan keadaan darurat jika terjadi. 

"Artinya, kalau ada kabupaten dan kota memerlukan suplai obat atau para medis untuk penanganan keadaan darurat, misalnya akibat bencana, maka provinsi akan menyalurkannya," ujar dia. 

Terkait dengan keluhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, TM Thaib menyatakan, Pemerintah Aceh terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan melalui puskesmas sampai rumah sakit pemerintah. 

Akan tetapi, ia menyatakan, masyarakat juga harus memahami bahwa sumber daya manusia (SDM) di Aceh masih terbatas, misalnya terkait dengan jumlah dokter spesialis. 

"Salah satu indikasi meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yakni tersedianya dokter spesialis yang cukup, selain sarana penunjang lainnya," kata dia. 

Karena itu, ia menyatakan tidak perlu heran jika banyak masyarakat Aceh yang berobat ke luar provinsi seperti ke Sumatera Utara, bahkan ke luar negeri, misalnya ke Pulau Penang (Malaysia). 

Selain itu, TM Thaib menjelaskan juga bahwa banyak dokter spesialis dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang membuka praktek di luar jam dinas. 

"Itu juga menjadi masalah kita. Sebagian besar dokter spesialis kita membuka praktek yang terkadang juga mengganggu pekerjaan rutin di rumah sakit atau tempat tugasnya," tambah dia.
 
 STOK OBAT CUKUP UNTUK PENANGANAN DARURAT
 
Banda Aceh, 9/1 (ANTARA)- Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menyatakan bahwa stok obat-obatan cukup bagi penanganan keadaan darurat di daerah itu. 

"Stok obat-obatan masih tersedia cukup di tingkat kabupaten dan kota di seluruh Aceh, khususnya bagi penanganan keadaan darurat," kata Kepala Dinkes NAD, dr TM Thaib, di Banda Aceh, Jumat. 

Menurut dia, di Dinas Kesehatan provinsi juga tersedia stok obat-obatan yang cukup dan akan disalurkan jika ada permintaan dari kabupaten dan kota di daerah itu. 

Ia mengatakan, pihaknya tetap melakukan koordinasi rutin dengan dinas kesehatan kabupaten dan kota terkait dengan masalah kesehatan, termasuk penanganan keadaan darurat jika terjadi. 

"Artinya, kalau ada kabupaten dan kota memerlukan suplai obat atau para medis untuk penanganan keadaan darurat, misalnya akibat bencana, maka provinsi akan menyalurkannya," ujar dia. 

Terkait dengan keluhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, TM Thaib menyatakan, Pemerintah Aceh terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan melalui puskesmas sampai rumah sakit pemerintah. 

Akan tetapi, ia menyatakan, masyarakat juga harus memahami bahwa sumber daya manusia (SDM) di Aceh masih terbatas, misalnya terkait dengan jumlah dokter spesialis. 

"Salah satu indikasi meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yakni tersedianya dokter spesialis yang cukup, selain sarana penunjang lainnya," kata dia. 

Karena itu, ia menyatakan tidak perlu heran jika banyak masyarakat Aceh yang berobat ke luar provinsi seperti ke Sumatera Utara, bahkan ke luar negeri, misalnya ke Pulau Penang (Malaysia). 

Selain itu, TM Thaib menjelaskan juga bahwa banyak dokter spesialis dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang membuka praktek di luar jam dinas. 

"Itu juga menjadi masalah kita. Sebagian besar dokter spesialis kita membuka praktek yang terkadang juga mengganggu pekerjaan rutin di rumah sakit atau tempat tugasnya," tambah dia. 
 
TUNDA PENGESAHAN RUU YANG KONTROVERSIAL
 
Yogyakarta, 9/1 (ANTARA) - Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) perlu menunda pengesahan rancangan undang-undang (RUU) yang kontroversial, dan lebih memprioritaskan pembahasan RUU yang diperlukan untuk solusi nyata dalam urusan jangka pendek. 

Pernyataan tersebut merupakan satu dari lima butir maklumat yang dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dan dibacakan langsung oleh Rektor UGM, Prof Ir Sudjarwadi MEng PhD, di Yogyakarta, Jumat. 

"Pengesahan RUU yang masih kontroversial sebaiknya ditunda sehingga nantinya bisa berkonsultasi dengan publik secara lebih luas pada 2010," kata Sudjarwadi. 

UGM mengeluarkan maklumat sebagai pernyataan sikap terhadap kondisi kedaulatan ideologi dan ilmu pengetahuan, politik, hukum dan ekonomi bangsa Indonesia yang memprihatinkan. 

"UGM ingin mewujudkan perubahan bermakna dalam kedaulatan ideologi dan ilmu pengetahuan terutama dalam kerangka pengelolaan negara kesatuan Republik Indonesia," katanya. 

Butir lain yang terkandung dalam maklumat tersebut adalah imbauan kepada seluruh komponen bangsa saat menyikapi pemilu legislatif dan pemilihan presiden (pilpres) dengan mengendalikan ambisi serta emosi, dan menjernihkan nurani dalam perjuangan bermartabat. 

Perlu sinergi dari para pemimpin di semua bidang dan lapisan untuk bersikap profesional dan mengokohkan kedaulatan ideologi bangsa sehingga tercipta pengetahuan bersama yang menjamin solusi dengan dasar Pancasila dan ilmu pengetahuan. 

UGM juga secara tegas mengajak seluruh komponen bangsa menyatukan langkah untuk membebaskan diri dari kejahatan ideologi yang bertentangan dengan konsep keindonesiaan. 

Selain itu, kata dia, mengajak seluruh elemen bangsa untuk menciptakan pengetahuan yang komprehensif dan bermakna sehingga mampu mempercepat pencapaian cita-cita bersama seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. 

Menjelang prosesi pesta terbesar rakyat Indonesia, yaitu pemilihan umum (pemilu) legislatif yang akan digelar awal April dan pemilihan presiden, Rektor UGM menyatakan seluruh kawasan di UGM bebas dari segala bentuk aktivitas kampanye partai politik atau calon presiden dan wakil presiden. 

"Segala bentuk kampanye dilarang, meski itu dengan cara mengajak organisasi kemahasiswaan atau melibatkan dosen dan karyawan," katanya. ***1*** (E013) 
 
PEMKAB DIMINTA EVALUASI KINERJA TENAGA MEDIS RSUYA
 
Tapaktuan, 9/1 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan diminta mengevaluasi tenaga medis Rumah Sakit Yulidin Away (RSUYA) Tapaktuan yang melakukan kesalahan dalam menangani pasien saat transfusi darah. 

"Kami meminta Pemkab untuk mengevaluasi kinerja pimpinan dan seluruh tenaga medis di RSUYA, sebab banyak warga mengeluh pelayanannya tidak memuaskan," kata anggota DPRK Aceh Selatan, Azmir SH di Tapaktuan, Jumat. 

Dua pekan lalu, petugas medis di rumah sakit umum itu melakukan kesalahan transfusi darah terhadap seorang pasien, Marni sehingga kondisi kesehatannya saat ini semakin memprihatinkan. 

Menurut Azmir, sebelum dilakukan transfusi darah kondisi Marni memang lemah akibat menderita demam dan setelah kesalahan yang dilakukan paramedis membuat kesehatan pasien semakin lemah. 

"Pihak RSUYA harus bertanggungjawab terhadap kesembuhan korban," kata Azmir yang juga Wakil Ketua Komisi D DPRK daerah tersebut. 

Dia mengatakan, kelalaian paramedis yang membuat kesalahan dalam melakukan transfusi darah itu merupakan salah satu keluhan masyarakat terhadap pelayanan kurang baik di rumah sakit tersebut. 

Untuk mengembalikan citra rumah sakit itu, ia juga meminta Bupati menindak tegas oknum paramedis yang lalai dalam melaksanakan tugas hingga membuat pasien menderita lebih lama. 
 
MITAN MAHAL MASYARAKAT KEMBALI GUNAKAN KAYU
 
Kotabaru, 9/1 (ANTARA) - Masyarakat di sejumlah kecamatan di Kotabaru, kini mulai menggunakan kayu bakar untuk memasak, menyusul mahalnya harga minyak tanah (mitan) di tingkat pengecer yang mencapai Rp6.000 per liter. 

Asmo (37), salah seorang warga Kelumpang Selatan, Jumat, mengaku, keluarganya sudah lama menggunakan bahan bakar kayu untuk memasak karena harga minyak tanah mahal. 

"Saat minyak tanah murah, tidak masalah memasak dengan menggunakan kompor. Akan tetapi setelah mitan mahal, kami terpaksa kembali menggunakan kayu bakar," katanya. 

Selain Asmo, masyarakat di Kelumpang Hulu, Kelumpang Hilir, dan Hampang akhir-akhir ini juga banyak yang kembali menggunakan kayu bakar untuk memasak. 

Hal itu disebabkan oleh menurunnya penghasilan mereka dan mahalnya harga minyak tanah di tingkat pengecer. 

"Meskipun minyak tanah mahal, tetapi usaha masih lancar tidak seberapa kalau dulu usaha masih lancar, 

Seorang pedagang arang di Komplek Pasar Kemakmuran, Kotabaru, menjelaskan, akhir-ahir ini omzet penjualan arang dan kayu meningkat dari hari-hari biasa. 

"Kalau penghasilan masih lumayan, mahalnya harga minyak tanah tidak terasa berat, tetapi saat ini pendapatan kami menurun sehingga lebih baik mencari kayu bakar daripada membeli mitan," kata Masrofah. 

Sebelumnya, Gufron, salah seorang pedagang arang di Kotabaru, mengatakan, akhir-akhir ini omzet penjualan arangnya meningkat. 

"Kalau dahulu kami hanya mampu menjual arang kisaran 7-9 karung, namun setelah harga BBM naik penjualan arang menjadi 10-20 zak per hari," kata Gufron. 

Selain harganya murah, menurut warga mendapatkan bahan bakar arang jauh lebih mudah daripada mencari minyak tanah. Sehingga mereka lebih memilih beralih ke bahan bakar arang dan kayu bakar, karena selalu tersedia di pojok-pojok pasar dan sudut jalan. 

Sebelumnya, harga arang berkisar Rp15.000, setelah BBM naik harga arang juga ikut naik menjadi sekitar Rp20.000-Rp22.000 per zak. 

Naiknya harga arang bukan hanya dinikmati oleh para pedagang, namun kenaikan harga arang terjadi mulai dari perajin arang di desa dan daerah-daerah. 

Harga arang yang dibuat dari kayu laban Rp21.000 per zak, arang kayu mirih Rp22.000-Rp25.000 per zak, dan arang dari kayu campuran/gunung Rp20.000 per zak.
 
PEMPROV ALOKASIKAN DANA JAMINAN KESEHATAN RP529 MILIAR
 
Banda Aceh, 9/1 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mengajukan alokasi dana untuk program jaminan kesehatan kepada sekitar 4,3 juta penduduk senilai Rp529 miliar. 

"Kita sudah mengajukan dana Rp529 miliar program jaminan kesehatan pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (RAPBA) 2009," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NAD dr TM Thaib, di Banda Aceh, Jumat. 

Jika usulan anggaran tersebut disetujui pihak legislatif (DPR Aceh) maka akan membantu meringankan seluruh masyarakat yang bermasalah dengan kesehatan, tidak terkecuali orang kaya, tambahnya. 

Selama ini, ujar Thaib, program bantuan kesehatan kesehatan itu mungkin sasarannya hanya kalangan penduduk kurang mampu yang disebut jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas). 

"Jika jaminan kesehatan itu disetujui semua orang akan mendapat bantuan tersebut. Kita juga mempertimbangkan bahwa serangan penyakit terkadang bisa membuat orang kaya jatuh miskin," jelas dia. 

Program Jamkesmas dari Pemerintah pusat itu hanya teralokasi dana senilai Rp5.000/orang miskin. 

"Artinya, program jaminan kesehatan dari Pemerintah Aceh kita gabungkan dengan Jamkesmas pusat. Dalam program ini Pemerintah Aceh mengajukan tambahan Rp12.000/orang," kata Thaib. 

"Program yang kita ajukan dengan anggaran sebesar Rp529 miliar itu merupakan gabungan dana dari pemerintah pusat dengan Pemerintah Aceh melalui APBA," tambah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NAD. 

Dia juga menjelaskan, program pemberian jaminan kesehatan kepada seluruh penduduk itu juga sebagai upaya pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dari tingkat Puskesmas sampai ke rumah sakit yang ada di daerah ini. 


RS DAN BIDAN SWASTA JARANG LAPORKAN DATA IMUNISASI
 
Bandung, 9/1 (ANTARA) - Dari 31 rumah sakit (RS) dan 852 bidan di Kota Bandung, hanya 10 persennya yang melaporkan angka tingkat imunisasi bayi dan anak kepada Dinas Kesehatan Kota Bandung. 

Demikian dikatakan Fetty Sugiharti, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, usai melakukan diskusi dengan para wartawan, di Sekertariat Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB), di Gedung Sabuga ITB, Jumat. 

Menurutnya, dari 31 Rumah Sakit dan 852 Bidan di Kota Bandung, yang jarang melaporkan angka tingkat imunisasi bayi dan anak ke Dinkes ialah dari rumah sakit dan bidan swasta. 

"Data tentang angka tingkat imunisasi sangat sulit kami dapatkan dari rumah sakit atau bidan swasta," katanya. 

Oleh karena itu, supaya pihak rumah sakit dan bidan swasta mau menyerahkan laporan tentang data tingkat imunisasi anak di Kota Bandung, pihaknya telah menyiapakn Perda tentang Sistem Kesehatan Kota Bandung (SKKB). 

Dikatakannya, dengan adanya Perda SKKB ini, bagi setiap rumah sakit atau bidan swasta yang tidak mengirimkan laporan tentang tingkat imunisasi anak dan bayi, maka akan diberi sanksi berupa teguran hingga pencabutan izin praktiknya. 

Ia mengatakan, dengan adanya data tingkat imunisasi, maka pihaknya dapat mengetahui dan melakukan monitoring terhadap kesehetan anak dan bayi di Kota Bandung. 

Meskipun demikian, Fetty menyatakan, tingkat imunisasi bayi dan anak di Kota Bandung, keadaaanya sangat baik. Sebagai contohnya, jumlah anak yang telah menjalani imunisasi jenis BSC di Kota Bandung sudah mencapai 78,2 persen dari target 98 persen, katanya.
 
SEBANYAK 797 ANJING LIAR DIMUSNAHKAN
 
Denpasar, 9/1 (ANTARA) - Sekitar 797 anjing liar yang diduga berpotensi menyebarkan penyakit rabies di Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Bangli dan Karangasem, Provinsi Bali dimusnahkan oleh tim khusus yang diterjunkan ke empat daerah tersebut. 

"Pemusnahan paling banyak terjadi di Kabupaten Badung yakni sebanyak 468 ekor, menyusul Kabupaten Karangasem 243 ekor, Bangli 55 ekor dan Denpasar 31 ekor," kata kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali Ida Bagus Alit di Denpasar, Jumat. 

Ia mengatakan, selain pemusnahan anjing liar, pihaknya juga dilakukan vaksinasi terhadap 6.006 anjing piaraan masyarakat, yang meliputi Kabupaten Badung 4.278 ekor dan Kota Denpasar 1.728 ekor. 

Vaksinasi hanya dilakukan di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar karena di dua daerah itu positif ditemukan kasus rabies. 

Pemusnahan dan pemberian vaksinasi dilakukan secara terpadu sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit rabies yang pertama kali muncul di Unggasan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. 

Ia menambahkan, upaya pencegahan penyebaran virus rabies dilakukan secara serentak dengan melakukan vaksinasi terhadap 90 persen populasi anjing dan sepuluh persen lagi dimusnahkan. 

Sementara itu, dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana Dr I Gusti Ngurah K. Mahardika, yang juga anggota tim penanggulangan rabies di Bali mengatakan upaya penanggulangan rabies memerlukan usaha dan kerja keras semua pihak serta dukungan dan peran masyarakat. 

Meskipun belum ada data akurat tentang populasi anjing di Bali, namun diperkirakan mencapai 530.000 ekor atau 6,5 persen dari jumlah penduduk Bali sebanyak 3,5 juta jiwa. 

"Dari setiap 6,5 penduduk Bali diperkirakan ada satu anjing," kata Ngurah Mahardika.***3*** 
 
JANUARI DAN FEBRUARI PUNCAK PENYAKIT DBD
 
Bandung, 9/1 (ANTARA) - Awal Bulan Januari 2009 hingga akhir bulan Februari 2009, diprediksi menjadi puncak dari wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD). 

Demikian dikatakan Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Fetty Sugiharti Ok MKm, usai melakukan dialog tentang Imunisasi bersama Forum Diskusi Wartawan bandung (FDWB), di Gedung Sabuga ITB, Jum`at. 

Menurut dia, puncak dari wabah DBD sendiri, biasanya akan terjadi pada bulan ini (Januari) dan Februari. 

Dikatakannya, berdasarkan riset yang dilakukan oleh pihaknya, pada bulan Januari dan Februari sedang terjadi peralihan musim. 

"Kalau menurut riset lima tahunan yang kami lakukan, pada bulan tersebut memang sedang terjadi perubahan musim atau cuaca," katanya. 

Untuk Kota Bandung sendiri, katanya, jika dibandingkan tahun lalu, angka kasus DBD pada tahun 2008 kemarin, jauh lebih menurun jika dibandingkan dengan tahun 2007. 

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kota Bandung, pada tahun 2008, jumlah kasus DBD di Kota Bandung hanya 160 kasus. Sedangkan pada tahun 2007, jumlahnya dua kali lipat pada tahun 2008, yaitu 350 kasus, kata dr Fetty. 

Ia menyebutkan, sebagai upaya pencegahan penyakit DBD, pihaknya beserta kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) melakukan upaya sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) ditingkat sekolah dan ibu-ibu rumah tangga. 

"Mudah-mudahan dengan sosialisasi di tingkat anak sekolah, upaya PSN ini dapat lebih efektif lagi," ucapnya.
 
STOK DARAH DI LEBAK MENIPIS
 
Lebak, 9/1 (ANTARA) - Stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia(PMI) Kabupaten Lebak, saat ini menipis sehingga banyak permintaan darah tidak dapat dilayani. 

"Kami hanya bisa melayani untuk pasien emergency sebanyak tiga kantong," kata Yayu seorang petugas UTD-PMI Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jumat. 

Yayu mengatakan, selama ini pendonor darah yang suka rela dari berbagai komponen masyarakat sangat kurang, sehingga persediaan darah menjadi minim. 

Saat ini, pihaknya hanya mampu melayani untuk keperluan pasien darurat saja karena menipisnya stok darah tersebut. 

Oleh karena itu, pihaknya hanya bisa melayani jika keluarga pasien bersedia untuk mendonorkan darahnya. 

"Jika tidak ada stok darah, kami hanya memberikan rekomendasi keluarga pasien agar mencari darah ke UTD-PMI Serang, Bogor atau Jakarta," katanya. 

Menurut dia, menipisnya persediaan darah ini tentu sangat memprihatinkan karena saat ini banyak permintaan darah. 

Apalagi, saat ini musim hujan dan banyak warga yang terserang penderita demam berdarah dengue (DBD). 

"Kami berharap masyarakat mau mendonorkan darahnya, sehingga permintaan bisa terlayani," katanya. 

Dia menyebutkan, setiap hari permintaan darah di Kabupaten Lebak antara 30 sampai 40 kantong, namun pihaknya tidak dapat mencukupi kebutuhan sebanyak itu. 

Karena itu, untuk mencukupi persediaan darah pihaknya sudah mendatangi organisasi masyarakat maupun lembaga keagamaan yang suka rela mendonorkan darahnya. 

Akan tetapi, hingga saat ini hanya beberapa orang saja yang mendonorkan darahnya. 

"Kami khawatir permintaan darah akan mengalami lonjakan," ujarnya. 

Sementara itu, Ade Rahayu (45) keluarga pasien mengaku dirinya terpaksa mendonorkan darah di UTD-PMI Rangkasbitung untuk orangtuanya yang kini di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo Rangkasbitung karena persediaan darah di PMI terbatas. ***3*** PK-MSR/C/Z003 



PEMKOT DAN INSTANSI TERKAIT LAKUKAN VAKSINASI ANJING
 
Denpasar, 9/1 (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar dan instansi terkait di Provinsi Bali akan melakukan vaksinasi terhadap anjing dan kucing peliharaan masyarakat dengan menyasar 83 banjar (Dusun) pada delapan desa/kelurahan di kecamatan Denpasar Selatan. 

"Vaksinasi terhadap anjing dan kucing sebagai upaya pencegahan rabies akan dilakukan secara setentak pada hari Sabtu (10/1)," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali, Ida Bagus Alit di Denpasar, Jumat. 

Ia mengatakan, vaksinasi pada 83 banjar di kecamatan Denpasar selatan itu sudah dibagi sedemikian rupa antara Dinas Peternakan Provinsi Bali, Pemkot Denpasar, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dan Balai Besar Veteriner Denpasar. 

"Kami mendapat tanggung jawab untuk melakukan vaksinasi pada 25 banjar dan 58 banjar sisanya terbagi habis oleh instansi terkait lainnya," ujar Ida Bagus Alit. 

Vaksinasi secara serentak itu diharapkan mendapat dukungan peranserta dari seluruh warga, terutama yang memiliki binatang peliharaan berupa anjing dan kucing dengan kesadarannya membawa ke banjar untuk mendapat kekebalan. 

Tim terpadu, selain memberikan vaksinasi terhadap anjing dan kucing peliharaan masyarakat, juga akan melakukan eliminasi terhadap anjing-anjing liar yang dikhawatirkan berpotensi menyebarkan virus rabies. 

Vaksinasi terhadap anjing dan kucing di Denpasar akan dilanjutkan ke Denpasar barat pada hari Minggu, 11 Januari 2009. 

Ia mengingatkan, peranserta masyarakat sangat menentukan keberhasilan dalam mengendalikan penyakit rabies di Pulau Dewata. 

Dalam mengendalikan penyakit rabies telah mempunyai prosedur tetap (Protap) terhadap tahapan dan langkah-langkah yang harus dilakukan. 

Provinsi Bali sebelum munculnya kasus rabies di Unggasan, Kabupaten Badung pertengahan Nopember 2008, merupakan salah satu dari tujuh propinsi di Indonesia yang bebas rabies. 

"Mudah-mudahan secepatnya penyakit yang cukup berbahaya bagi kesehatan manusia itu dapat diatasi, sekaligus mengembalikan status sebagai daerah bebas rabies," harap Ida Bagus Alit. ***3*** 
 
MENKES: BANTUAN UNTUK PALESTINA SEBAIKNYA BERUPA UANG
 
Jakarta, 9/1 (ANTARA) - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyarankan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina sebaiknya berupa uang tunai. 

Kepada wartawan di Jakarta, Jumat, Menkes mengatakan pihak Mesir yang berbatasan langsung dengan Palestina tidak menerima bantuan dalam bentuk barang karena merepotkan. 

"Pihak Mesir menginginkan barang-barang yang dibutuhkan dibeli di negara itu lalu dibawa ke perbatasan Palestina," katanya. 

Menkes juga menginformasikan bantuan dari pemerintah Indonesia telah diterima oleh rakyat Palestina pada Jumat dinihari di Rafah, wilayah perbatasan Mesir dan Palestina. 

Menkes menyebutkan bantuan dari Indonesia sementara ini berjumlah Rp2,1 miliar terdiri atas bantuan dari pemerintah sebesar Rp700 juta, organisasi MER-C Rp900 juta, dan Bulan Sabit Merah Indonesia Rp500 juta. 

Selain itu, katanya, sempat pula dikirimkan sejumlah ambulans dan obat-obatan. 

Pada Jumat itu, Menkes juga menerima bantuan uang sebesar Rp125 juta dari Asosiasi Pemeriksa Kesehatan TKI Khusus Timur Tengah (GAMCA) untuk rakyat Palestina. 

Siti Fadilah mengatakan Departemen Kesehatan membuka pos yang menerima bantuan dari masyarakat untuk Palestina. 

Ia mengatakan sampai saat ini ada 10-15 orang dari tim medis Indonesia yang telah berada di Palestina. 
 
BANTUAN KEMANUSIAAN INDONESIA DISERAHKAN DI RAFAH PALESTINA
 
Rafah, Perbatasan Mesir-Palestina, 9/1 (ANTARA) - Perjalanan panjang dan menyita energi yang dilalui tim aju awal kemanusiaan Indonesia akhirnya "terbayar" setelah pada Kamis (8/1) malam pukul 21.00 waktu setempat atau Jumat dini hari pukul 02.00 WIB tiba di Rafah, perbatasan Mesir-Palestina. 

Wartawan ANTARA Andi Jauhari melaporkan, bantuan itu disampaikan langsung hanya dua meter dari wilayah Rafah, Palestina kepada warga Jalur Gaza, yang secara khusus baru tiba dari Gaza untuk menerima bantuan pemerintah dan rakyat Indonesia itu. 

Perwakilan warga Palestina di wilayah Rafah yang saat ini dikuasai pejuang HAMAS, dan masih terus diserang bom oleh Israel itu adalah Faiz Hasunah (25), yang langsung terharu atas solidaritas pemerintah dan rakyat Indonesia itu. 

Keharuan sesaat terjadi ketika pemimpin tim kemanusiaan Indonesia yakni Kepala Pusat Pengendalian Krisis Depkes dr Rustam S Pakaya, MPH berangkulan dengan Faiz Hasunah, disaksikan Wakil Dubes Indonesia untuk Mesir Agil Salim Alatas dan Direktur Timteng Deplu Aidil Chandra Salim dan anggota delegasi lainnya.. 

Disaksikan aparat keamanan pintu perbatasan Mesir dan pada jarak dua meter dengan pagar barikade kawat berduri dimana terlihat dua petugas keamanan Palestina, pekik takbir "Allahu Akbar" langsung bergema di area itu. 

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan pemerintah dan rakyat Indonesia ini. Mari kita berdoa kepada Allah SWT agar Israel hancur!" kata Faiz Hasunah, 

Sementara itu Rustam S Pakaya menyatakan bahwa setelah melalui jalan panjang dan berliku akhirnya amanah pemerintah dan rakyat Indonesia yakni bantuan kemanusiaan kepada bangsa dan rakyat Palestina telah diserahkan langsung kepada warga Gaza meski hanya di perbatasan. 

"Syukur Alhamdulillah, amanah bantuan kemanusiaan ini sudah kita sampaikan, dan hanya dua meter dari Palestina." katanya. 

Total bantuan yang diserahkan sebesar Rp2,1 miliar, yakni dari pemerintah Rp700 juta, MER-C Rp900 juta dan BSMI Rp500 juta, berupa obat-obatan dan ambulan. 

Tim aju kemanusiaan Indonesia yang sampai hingga perbatasan itu adalah Rustam S Pakaya, Aidil Chandra Salim, dr Lucky Tjahjono (PPK Depkes), dr Jose Rizal Jurnalis SpOT, dr Basuki Supartono dan dr Agus Kooshartoro dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), M Mursalim (MER-C) dan dr Arif Rahman (Muhammadiyah). 

Belakangan juga bergabung tiga relawan MER-C lainnya yakni dr Sarbini, dr Indragiri dan Ir Faried Thalib. 

Selain itu juga ikut serta wartawan peliput yakni Sahlan Basir (TVRI), Ismail Fahmi (TV One), Firtra Ratory (TV One), Hanibal Widada Yudya Wijayanta (ANTV), Mahendro Wisnu Wardono (Metro TV) dan Nirzam Fahmi (Trans TV). 

Pesawat intai Israel 

Kondisi di perbatasan Rafah yang dipisahkan gerbang antara Mesir-Palestina dan 8 Km ke arah kanan adalah perbatasan Jalur Gaza-Israel sendiri tetap mencekam. 

Saat tim kemanusiaan sedang memroses bantuan itu, sekurangnya terdengar tiga kali bunyi sirine, yang menurut pihak keamanan Mesir adalah tanda bahaya. 

Bunyi itu sebagai tanda peringatan kepada warga agar menjauh dari perbatasan karena pesawat intai Israel sedang melakukan penginderaan sebagai data awal untuk menyerang wilayah Palestina, 

"Kalau dalam istilah medis seperti USG sebagai data untuk mengetahui lebih jelas posisi janin bayi, itulah analoginya dengan pesawat intai itu." kata dr Jose Rizal Jurnalis SpOT dari MER-C Indonesia yang sering bertugas dalam misi kemanusiaan di berbagai negara yang dilanda konflik bersenjata itu. 

Akibat bunyi sirine itu. penjaga perbatasan Mesir segera mengingatkan tim kemanusiaan Indonesia menjauh dan keluar dari pintu gerbang tempat pengumpulan bantuan kemanusiaan. 

"Kalau tiba di Rafah sore atau petang hari dampak serangan Israel ke Gaza terdengar jelas di Rafah ini, bahkan kelihatan jelas asap bak cendawan raksasa akibat bom-bom yang dijatuhkan." kata dr Sarbini, relawan MER-C lainnya yang sudah berada di Rafah selama tiga hari. 

Pemeriksaan ketat 

Sebelum sampai di Rafah, tim kemanusiaan harus melalui jalan berliku akibat pemeriksaan sangat ketat di belasan pos pemeriksaan pihak berwenang Mesir. 

Meski sudah mengantongi surat izin dari Kementerian Luar Negeri dan "Amnu El Daulah" (State Security") dan dilengkapi rekomendasi Bulan Sabit Merah Mesir, namun prosedur pemeriksaan tetap berlaku. 

"Selain karena saat ini sedang ada konflik Palestina-Israel, di Mesir sendiri sejak tahun 1981 hingga kini masih ditetapkan dalam keadaan darurat militer," kata Aidil Chandra Salim, 

Karena itu, meski dirasakan berbelit-belit dan menghambat perjalanan, kata dia, semua prosedur itu harus dilalui siapapun juga, terlebih warga asing. 

"Jadi, mau tak mau semua prosedurnya harus kita lalui," katanya. ***4*** 

TIM BANTUAN KEMANUSIAAN TIBA DI GERBANG RAFAH
 
Rafah, Mesir, 8/1 (ANTARA) - Tim Aju Bantuan Kemanusiaan RI telah tiba di Pintu Gerbang Rafah pukul 08.00 waktu setempat atau pukul 00.00 WIB, perbatasan Mesir - Palestina setelah sebelumnya melakukan perjalanan hampir sembilan jam dari Kairo, Ibukota Mesir. 

Wartawan ANTARA melaporkan, Kamis, iring-iringan kendaraan Tim yang membawa bantuan obat-obatan yang nilainya Rp2,1 miliar harus mengalami belasan pemeriksaan di titik-titik pemeriksaan (check point) menuju perbatasan. 

Setibanya di Pintu Gerbang tim masih menunggu izin untuk memasuki wilayah Rafah. 

Sebelum memasuki pintu gerbang Rafah, Tim yang dipimpin Kepala Pusat Pengendalian Krisis, dr. Rustam S. Pakaya harus melalui Kota El- Arish, kota terdekat sebelum menuju pintu gerbang Rafah. 

Dilaporkan juga menjelang gerbang Rafah, tim harus melalui lima pemeriksaan lagi, mendekati titik pemeriksaan ke lima semakin ketat saat ini tiga mobil yang membawa bantuan tersebut masih menunggu perwakilan dari Rumah Sakit Gaza di Palestina dan rombongan Bulan Sabit Merah Mesir. 

Mereka nantinya akan melakukan perundingan agar tim dapat masuk ke Gaza. Saat ini perundingan masih dilakukan mengingat kondisi terakhir dimana di perbatasan pesawat-pesawat Israel dilaporkan masih melakukan serangan bom 

Delegasi Indonesia juga diberi tahu bahwa dokter tidak diizinkan untuk masuk ke Jalur Gaza. Namun, obat-obatan, peralatan medis, dan makanan diizinkan untuk disalurkan kepada korban di Gaza. 

Sampai saat ini ada 3.000 orang korban luka, 300 orang di antaranya menderita luka yang sangat parah. Sebagian korban ditangani di tiga rumah sakit di Gaza. 

"Dengan jumlah korban yang sangat banyak, kapasitas rumah sakit yang ada tidak memadai. Sekitar 90 pasien berhasil dibawa keluar Jalur Gaza melalui Rafah. Mereka lalu ditampung di Rumah Sakit Al Arish, RS Kaior, dan ada delapan orang diangkut ke Yordania," kata Basuki.***5*** (L.A035*G001) 

DITEMUKAN LIMA ANAK GIZI BURUK DI LEBONG
 
Bengkulu, 8/1 (ANTARA) - Di Kecamatan pemekaran Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Bengkulu atau sekitar 190 Km dari Kota Bengkulu saat ini terdapat lima orang anak menderita gizi buruk yang rata-rata berumur di bawah sepuluh tahun. Diketahuinya anak kurang gizi itu setelah, mendapat laporan dari salah seorang bidan desa pada rapat masalah kesehatan beberapa hari lalu, kata Camat Pinang Belapis Dalmuji Santuso kepada ANTARA di Bengkulu, Kamis. Menurut dia, ke lima anak kurang gizi itu sekarang sudah dirawat secara intensif di Puskesmas setempat, sehingga ada di antaranya terlihat mulai bergairah untuk tertawa dan tersenyum. Anak kurang gizi itu adalah putra warga di pedesaan yang selama ini sangat terisolir, para orang tua mereka belum mengerti kalau anaknya kekurangan gizi, pertumbuhan seperti itu dianggap biasa secara turun temurun. Kecamatan Pinang Belapis baru dimekarkan sekitar empat bulan silam, terdapat delapan desa, tiga di antara desa baru didefinitifkan, dengan penduduk sekitar 4.500 jiwa. Sebelumnya warga di wilayah itu masih sangat terbelakang dan terbiasa berobat secara alam yakni menggunakan cara tradisional. Sejak menjadi kecamatan baru, katanya, instansi terkait di daerah itu, sangat aktif turun ke lapangan, terutama petugas kesehatan selalu turun ke desa-desa yang masih terpencil. Dari hasil kunjungan para tenaga medis itu, maka ditemukan ada lima orang anak dinyatakan kurang gizi. Kelima anak itu langsung dibawa ke Puskesmas terdekat dan dilakukan perawatan intensif, katanya. Dia menjelaskan, program kesehatan dan pendidikan di wilayah itu menjadi prioritas utama, karena sebagai daerah baru mekar, masih banyak terdapat masyarakat terbelakang yang perlu dukungan pendidikan dan kesehatan. Untuk itu Pemda Kabupaten Lebong melalui perangkat di wilayah kecamatan pemekaran itu, bahu membahu bekerja ekstra keras turun ke lapangan, mencari masukan dan keluhan masyarakat setempat sekaligus melakukan kegiatan sosial sesuai tugas serta disiplin ilmu masing-masing. Dia menambahkan, dengan ditemukannya lima anak kekurangan gizi itu, merupakan fakta nyata bahwa wilayah Kecamatan Pinang Belapis selama ini salah satu daerah tertinggal. Bupati Lebong Drs Dalhadi Umar secara terpisah mengatakan, pihaknya lebih memprioritaskan sektor kesehatan dan pendidikan, karena bila masyarakat sudah sehat, otomatis akan memiliki gairah tinggi, baik untuk melakukan kegiatan sehari-hari sebagai petani, juga bercita-cita ingin hidupnya setara dengan warga yang sudah lebih maju. Bila pola pikir masyarakat ingin meniru kehidupan lebih baik, maka akan tumbuh rasa peduli terhadap lingkungan, terutama dalam hal melestarikan kawasan hutan disekitarnya. Kabupaten Lebong sebagian besar dikelilingi oleh kawasan hutan lindung dan konservasi, warga disekitar kawasan hutan itu secara turun temurun terbiasa merusak hutan untuk mencari makan. Pola tersebut sudah mulai berangsur dirubah sejak empat tahun silam, terkait Kabupaten Lebong salah satu daerah dari tujuh kabupaten yang daftar menjadi kabupaten konservasi di tanah air. Untuk mendukung program itu, maka pembinaan terhadap masyarakat, terutama di sekitar hutan lebih diintensifkan, sedangkan Pemda setempat sudah berangsur mencarikan mata pencarian masyarakat di luar menjual kayu dari hasil hutan. "Kita setiap tahun sudah menganggarkan dana pembinaan ekonomi masyarakat di sekitar hutan, dengan harapan agar mereka meninggalkan kebiasaan mencari nafkah melalui hasil hutan," katanya.***3*** 

PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUD JOMBANG MENINGKAT
 
Jombang, 8/1 (ANTARA) - Jumlah pasien demam berdarah (DB) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jawa Timur terus meningkat selama dua pekan terakhir. 

"Sejak sepekan terakhir rata-rata jumlah pasien demam berdarah yang berobat ke rumah sakit ini antara dua hingga empat orang per hari," kata Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD Jombang Denok Eko Yulistiowati di Jombang, Kamis. 

Ia mengatakan dalam sepekan terakhir jumlah pasien demam berdarah mengalami peningkatan dari bulan-bulan sebelumnya. "Jika pada bulan sebelumnya kami menerima pasien rata-rata dua orang setiap pekan, sekarang ini kami menerima dua hingga empat orang per hari," katanya. 

Sementara itu, selama tiga bulan terakhir tercatat tiga orang meninggal dunia akibat terjangkit penyakit tersebut. "Dari total 26 pasien yang dirawat sejak tiga bulan terakhir, tiga orang penderita meninggal dunia. Pasien yang meninggal berasal dari Kertosono dan Jombang," katanya. 

Dia mengatakan saat ini masih terdapat dua orang penderita demam berdarah yang masih dirawat di ruang Intensif Care Unit (ICU). "Dua orang itu terpaksa dirawat di ruang ICU karena sudah masuk stadium III," katanya. 

Akibat membludaknya jumlah pasien demam berdarah, pihak rumah sakit terpaksa harus memberlakukan sistem bergilir untuk perawatan di ICU. 

"Karena ruangan itu kapasitasnya terbatas, terpaksa pasien yang kondisinya sudah lebih baik ditempatkan di ruang perawatan umum," katanya. 

Ia meminta masyarakat untuk selalu mewaspadai demam berdarah, terutama pada saat musim hujan. "Meningkatnya jumlah pasien demam berdarah selalu terjadi pada musim hujan, dan ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya. 

Dia juga mengatakan penyebaran penyakit demam berdarah di Kabupaten Jombang cukup merata. "Pasien yang datang ke rumah sakit ini berasal dari 21 kecamatan di Kabupaten Jombang. Selain itu, juga berasal dari luar daerah seperti Kertosono dan Pare (Kabupaten Kediri)," kata Denok.***3***
 
 
EMPAT GURU HONOR DIBERHENTIKAN TERKAIT MOGOK SISWA
 
Tolitoli, 8/1 (ANTARA) - Empat guru honor di SMK Swakarya Tolitoli, Sulawesi Tengah diberhentikan dari sekolah itu karena dituding berada di balik aksi mogok siswa yang menuntut penurunan BP3 dan pengembalian biaya praktik kerja industri (prakerin). 

Menurut empat guru honor itu, Kamis, pemberhentian terhadap mereka dianggap sebagai bentuk pelecehan, karena tidak melalui prosedur misalnya melalui teguran lisan ataupun tertulis. 

"Kami menerima surat pemberhentian tanpa mencantumkan alasannya, sehingga kami tidak tahu apa masalahnya," kata mereka yaitu Sri Hindarto SE, Tri Iswandy, Yuniarsih SKom dan Hanafiah ST. 

Mereka memperoleh surat pemberhentian tertanggal 31 Desember 2008 yang ditandatangani Kepala Sekolah SMK Swakarya Drs Hairudin. 

Keempat guru honor tersebut menduga mereka diberhentikan karena dituding berada di balik aksi mogok siswa, 27-28 November lalu. 

Aksi mogok tersebut dilakukan siswa karena mereka menuntut agar pihak sekolah transparan dalam pengelolaan dana yang dipungut dari siswa, antara lain biaya prakerin kelas III yang dipungut dengan jumlah yang beragam untuk setiap siswa. 

Sementara, pihak sekolah sudah memperoleh bantuan sebesar Rp100 juta lebih. 

Menurut empat guru honor itu, pada saat siswa melakukan aksi mogok, mereka hanya mengawal dan memberi pengarahan karena khawatir siswa melakukan aksi anarkis dan merusak fasilitas sekolah. 

"Tetapi kami justru dituduh mengompori siswa. Padahal kami hanya mengawal agar mereka tidak melakukan tindakan anarkis," kata Sri Hindarto. 

Pemecatan terhadap guru honor tersebut sangat disayangkan oleh Zainal Alidullah SPd yang juga pemerhati pendidikan di Tolitoli. 

Mantan Ketua Forum Guru Kontrak itu mengatakan pemberhentikan guru secara sepihak tersebut merupakan pelecehan terhadap profesi guru yang selama ini telah mengabdikan ilmunya bagi dunia pendidikan. 

"Kejadian ini tidak bisa dibiarkan. Kalau misalnya mereka dinilai melanggar, harus diberi teguran, baik lisan maupun tertulis. Jangan langsung main pecat," kata Zainal yang juga mantan anggota DPRD Tolitoli ini. 

Ia mengatakan kejaksaan harus turun tangan mengusut kasus dugaan penyalahgunaan uang yang dipungut dari siswa maupun bantuan dari pemerintah agar masalahnya jelas, sehingga tidak menimbulkan fitnah serta merusak citra pendidikan. 

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Swakarya Tolitoli Hairuddin mengatakan pemberhentian terhadap empat guru honor tersebut karena dinilai telah melanggar etika guru. 

"Ini sudah melalui proses musyawarah dengan melibatkan wakil kepala sekolah. Jadi ini bukan keinginan pribadi saya," katanya. 

Hairudin mengatakan sampai sekarang belum ada laporan dari panitia pelaksana terkait dengan penggunaan uang bantuan pemerintah dan pungutan sekolah. 

"Kalau misalnya panitia terbukti bersalah, akan kami proses sesuai prosedur yang berlaku," katanya. 

Dia mengakui ada item yang tidak ada dalam usulan, tetapi panitia membelanjakannya. Misalnya plakat sebagai kenang-kenangan, tetapi dalam perencanaan tidak ada, dan panitia melakukan pengadaan plakat tersebut.
 
PENOLAKAN ATAS PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN HARUS DIHORMATI
 
Semarang, 8/1 (ANTARA) - Penolakan sebagian elemen masyarakat terhadap rencana PT. Semen Gresik membangun pabrik baru di Sukolilo Kabupaten Pati, Jateng, harus dihormati, meskipun rencana itu sudah dikaji dari berbagai aspek. 

Selain itu, adanya sebagian elemen masyarakat yang mencoba menarik masalah tersebut ke ranah agama melalui pengeluaran fatwa hukum Islam (fiqh), juga perlu disikapi secara bijak, kata Abu Rokhmad, MA, pengajar IAIN Walisongo Semarang, Kamis. 

"Jika problem utamanya adalah dampak negatif, maka solusinya tentu bukan menolak pembangunan pabrik tersebut. Tapi mengurangi risiko menjadi seminimal mungkin dari berbagai dampak lingkungan akibat pembangunan tersebut," katanya. 

Oleh karena itu, kata Abu, harus dibedakan antara pembangunan (jalbul mashalih=mendatangkan kemaslahatan) dan dampak negatif terhadap lingkungan (da-ul mafasid=menghindari kerusakan). 

Dalam perspektif hukum Islam, menciptakan kesejahteraan (maslahah) masyarakat, bangsa dan negara merupakan hal yang wajib dilakukan. 

"Kesejahteraan tidak akan terwujud tanpa adanya pembangunan. Maka membangun dalam rangka menyejahterakan masyarakat, bangsa dan negara juga hukumnya wajib pula. Hal ini sesuai dengan kaidah dalam teori hukum Islam "ma la yatimmul wajib illa bihi fahuwa wajib" (kesejahteraan itu wajib, maka sarana untuk sampai kepada kesejahteraan (pembangunan) juga wajib dilaksanakan pula)," katanya. 

Menurut dia, terkait dengan dampak (madharat) lingkungan akibat pembangunan yang mungkin terjadi, hukum Islam juga memberikan penjelasan yang bijak. 

Kaedah hukum Islam menjelaskan "tidak boleh membuat kemudharatan pada diri sendiri dan juga kepada orang lain (la darara wa la dirara). Tetapi bagaimana kalau dalam satu hal itu (katakanlah pembangunan pabrik Semen Gresik), berkumpul dua hal, yaitu selain memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat juga menimbulkan dampak negatif yang tidak kecil. 

Jika dampak positif lebih kecil daripada dampak negatifnya, teori hukum Islam yang tepat adalah menghindari kerusakan lebih diutamakan. 

Tetapi sebaliknya, bila dampak positifnya lebih besar, dan dampak negatifnya lebih kecil--apalagi bila dampak ini dapat dikurangi secara signifikan dengan penanganan yang tepat--berarti pembangunan pabrik semen itu bisa diteruskan (diperbolehkan) dengan syarat mengurangi dampak negatif tadi, katanya menjelaskan. 

Ia menambahkan, dari aspek legalitas, pemerintah sudah mengeluarkan izin eksplorasi sumber daya alam tersebut. Sedangkan dari aspek dampak lingkungan yang selama ini menjadi hambatan terbesar bagi Semen Gresik untuk mewujudkan pabrik baru itu, juga sudah terjawab. 

Berdasarkan kajian akademis, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Diponegoro telah mengeluarkan rekomendasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang berkategori layak bersyarat. 

Bahkan, Amdal rencana pembangunan pabrik PT Semen Gresik di Pati tersebut sudah ditandatangani oleh Gubernur Jateng Bibit Waluyo. 

Pada kesempatan ini Abu Rokhmad mengingatkan kepada semua pihak bahwa setiap pembangunan pasti menimbulkan dampak pada lingkungan, tapi dengan penanganan sesuai prosedur dampak tersebut akan dapat dikurangi secara signifikan. 

Beberapa rekomendasi dari PPLH Undip, antara lain untuk kegiatan penambangan batu kapur tetap harus mempertahankan daerah tangkapan dan resapan air, sehingga buffer zone tetap ada. 

"Bahkan, komitmen untuk menjalankan semua prosedur yang akan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan juga sudah disanggupi oleh perusahaan," katanya. ***3***
 
 PENGANGGUR DI BANTEN 656 RIBU ORANG
Serang, 8/1 (ANTARA) - Angka pengangguran di Provinsi Banten pada periode Agustus tahun 2007 sampai Agustus 2008 bertambah sebesar 23.798 orang dari tahun sebelumnya, sehingga menjadi 656.560 orang. 

Kepala Seksi Statistik Kependudukan BPS Banten, Husin Maulana, di Serang, Kamis, mengatakan, jumlah penduduk di Banten yang menganggur hingga Agustus 2008 bertambah menjadi 656.560 orang, sedangkan sebelumnya hanya 632.762 orang. 

Jumlah tersebut kemungkinan besar akan terus bertambah seiring dengan terjadinya krisis keuangan global pada akhir 2008 yang berimbas pada industri sehingga banyak karyawan yang di-PHK. 

"Data tersebut belum termasuk korban PHK dan yang dirumahkan pada akhir 2008. Sebab, data BPS ini diperoleh sebelum adanya laporan dari Dinas Tenaga Kerja kabupaten/kota, terkait dengan PHK akibat dampak krisis global," katanya. 

Dengan demikian, kata dia, korban PHK dan yang dirumahkan tersebut akan semakin menambah jumlah angka pengangguran di Banten, meskipun sebagian karyawan banyak yang datang dari luar Banten. 

Akan tetapi, kata Husin, meskipun jumlah pengangguran di Provinsi Banten hingga Agustus 2008 bertambah, namun secara persentase angka tersebut mengalamai penurunan dari 15,8 menjadi 15,2 persen dari sekitar 9,2 juta penduduk di Banten. 

Hal tersebut disebabkan jumlah angkatan kerja atau orang yang bekerja hingga periode tersebut bertambah menjadi 4.325.455 orang atau naik sebesar 309.032 orang dari tahun 2007. 

Menurut Husin, sektor perdagangan menduduki urutan pertama penyerapan tenaga kerja di daerah ini, yakni sebesar 979.925 orang atau 26,7 persen, selanjutnya sektor pertanian menyerap 813.003 orang atau 22,2 persen dan sektor industri menyerap 705.831 orang atau 19,2 persen. 

"Jumlah pengangguran terbuka di Provisni Banten paling banyak terdapat di Kota Tangerang dan Kota Cilegon," katanya. 

Menurut Kasi Hubungan Industrial dan Jamsostek Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, Ridwan Efendi, jumlah karyawan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan selama 2008 di Banten akibat krisis keuangan global hingga saat ini sudah mencapai 13.152 orang, 12.715 di antaranya terdapat di Kabupaten Tangerang.
 
 
RATUSAN BURUH TIRTA MAHAKAM TERANCAM PHK MASSAL
 
Gresik, 8/1 (ANTARA) - Sedikitnya 237 buruh PT Tirta Mahakam Resource, Gresik, Jawa Timur terancam PHK massal setelah tuntutannya diangkat sebagai karyawan tak dipenuhi pihak manajemen. 

"Pilihan yang ditawarkan pihak manajemen sangat merugikan para pekerja, bahkan bisa mengancam karyawan kehilangan pekerjaan," kata Ketua DPC Perkayuan dan kehutanan Indonesia (Kahutindo), Agus Saleh usai perundingan dengan pihak perusahaan dan perwakilan Dinas Ketenagakerjaan di Mapolres Gresik, Kamis. 

Menurut dia, perusahaan mengajukan tiga opsi, yakni perusahaan memberikan tali asih dengan besaran nilai sesuai masa kerja, perusahaan meminta perundingan dilanjutkan Selasa (13/1) mendatang sambil menunggu komisaris perusahaan dari Singapura, dan perusahaan meminta agar diperbolehkan kembali berproduksi seperti sedia kala. 

Para buruh tak bisa menerima ketiga opsi itu. Untuk masalah tali asih yang bakal diberikan secara otomatis itu dianggap sebagai bentuk ancaman terhadap para buruh. 

"Kami tidak menghalangi perusahaan mempekerjakan kembali beberapa karyawan tetap yang sempat dirumahkan karena adanya aksi demo ratusan pekerja kontrak dengan menduduki perusahaan. Namun kami tegaskan akan tetap bertahan menduduki kantor Tirta Mahakam sampai perundingan final," katanya. 

Sementara dari pihak Dinas Tenaga Kerja tak bersedia memberikan komentar.***4*** 
 
10 BAYI MENINGGAL AKIBAT KEKURANGAN GIZI
Kediri, 8/1 (ANTARA) - Sebanyak 10 bayi di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meninggal dunia akibat mengalami gizi buruk selama tahun 2008. 

"Mereka rata-rata mempunyai penyakit bawaan sejak lahir sehingga mengakibatkan gizi buruk," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Kediri, dr. Adi Laksono, di Kediri, Kamis. 

Ia mengatakan, beberapa penyakit bawaan tersebut di antaranya paru-paru, jantung, kegagalan fungsi organ, dan gangguan mental. 

Menurut Adi, pada tahun 2007, sebanyak 175 bayi di Kabupaten Kediri terdeteksi berada di bawah `garis merah`. Selain itu, 26 bayi lainnya terdeteksi menderita kekurangan energi protein (KEP). Sedang pada 2008, sebanyak 158 bayi terdeteksi berada di bawah `garis merah` dan 22 bayi KEP. 

"Bayi yang berat badannya di bawah `garis merah` harus selalu dipantau, sebab jika dibiarkan bisa mengarah pada kondisi KEP, bahkan gizi buruk akut seperti marasmus dan kwashiorkor," katanya menjelaskan. 

Upaya perbaikan gizi, terutama bagi mereka yang berada di bawah `garis merah`, dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna. 

"Kami sudah mengadakan kegiatan penambahan gizi dengan adanya program makanan tambahan (PMT) seperti bubur dan makanan sehat lainnya," katanya. 

Sementara itu, menyinggung Semi Ramadhani, penderita KEP, Adi berharap, anggota keluarga segera mengurusnya. 

"Seharusnya kedua orang tua datang ke perangkat desa untuk meminta surat keterangan tidak mampu, baru nanti ke Dinas Kesehatan," kata Adi. 

Anggota DPRD Kabupaten Kediri, Lutfi Mahmudiono, menyesalkan masih ada warga miskin yang belum mendapatkan kartu masyarakat miskin. 

Ia mengatakan, dalam anggaran tahun 2009 ini, alokasi untuk kesehatan terutama untuk keluarga miskin cukup besar, hingga Rp5 miliar. Dana itu masih ditambah dengan anggaran dari pemerintah pusat. 

"Seharusnya perangkat desa bisa lebih tanggap agar segera dibuatkan kartu keluarga miskin," katanya.***3*** 
 
 
TIM KEMANUSIAAN RI MENUJU PERBATASAN RAFAH
 
Jembatan Mubarak, Mesir, 8/1 (ANTARA) - Tim aju kemanusiaan RI saat ini sedang menuju Kota Rafah, perbatasan Mesir-Palestina yang menjadi pintu masuk ke Jalur Gaza. 

Wartawan ANTARA Andi Jauhari dari Jembatan Mubarak saat menunggu pemeriksaan, Kamis melaporkan, perjalanan menuju Rafah membutuhkan waktu delapan jam sejak berangkat dari Kairo pukul 11.00 waktu setempat. 

Jembatan Mubarak adalah tempat yang tepat melintas di atas Terusan Suez. Perjalanan menuju Kota El-Arish hingga jembatan tersebut diwarnai pemeriksaan belasan kali. 

Setelah tiba di El-Arish , tim masih harus menempuh 40 menit perjalanan menuju Rafah untuk menyerahkan bantuan pemerintah dan masyarakat RI ke Jalur Gaza senilai Rp2,1 miliar. 

Sejumlah bantuan yang dibawa dari Indonesia telah diterima Kedutaan Palestina di Amman,Jordania . 

Bantuan barupa dua ton obat-obatan dan uang 200.000 dollar AS dibawa ke Jalur Gaza oleh pihak swasta, yaitu Yordania Hashemite Charity, sebuah yayasan milik Raja Yordania Abdullah II. 

"Menurut Kedubes RI, yayasan ini sudah terbukti dapat mengantar bantuan langsung ke Jalur Gaza," kata Direktur Bulan Sabit Merah Indonesia, dr Basuki Supartono yang ikut dalam tim pendahulu kemanusiaan itu. 

Delegasi Indonesia juga diberi tahu bahwa dokter tidak diizinkan untuk masuk ke Jalur Gaza. Namun, obat-obatan, peralatan medis, dan makanan diizinkan untuk disalurkan kepada korban di Gaza. 

Sampai saat ini ada 3.000 orang korban luka, 300 orang di antaranya menderita luka yang sangat parah. Sebagian korban ditangani di tiga rumah sakit di Gaza. 

"Dengan jumlah korban yang sangat banyak, kapasitas rumah sakit yang ada tidak memadai. Sekitar 90 pasien berhasil dibawa keluar Jalur Gaza melalui Rafah. Mereka lalu ditampung di Rumah Sakit Al Arish, RS Kaior, dan ada delapan orang diangkut ke Yordania," kata Basuki
 
 PERAWAT RS TAKALAR BANTAH GUNAKAN IJAZAH PALSU
 
Takalar, Sulsel, 8/1 (ANTARA) - Kas, perawat Rumah Sakit Daerah (RSD) Pajongan Daeng Ngalle (PDN) Kabupaten Takalar yang dituding telah menggunakan ijazah palsu STIK Tamalatea Makassar membantah tudingan tersebut, Kamis. 

Dirinya dituding menggunakan ijazah palsu STIK Tamalatea Makassar untuk penyesuaian jabatannya dari perawat terampil ke perawat ahli membantah pernyataan tersebut 

"Mengenai penggunaan Ijazah palsu itu tidak benar saya memang memilik Ijazah dari STIK Tamalatea Makassar," ujarnya menambahkan belum sempat menggunakan untuk penyesuaian kepangkatannya di RSD PDN. 

Kas, menantang pihak yang melaporkan dirinya kepolisi mengenai penggunaan Ijazah palsu tersebut. Pihak pelapor harus bertanggungjawab apabila hasil pemeriksaan dikemudian hari dirinya murni tidak terlibat. 

Menurutnya, ijazah tersebut diperoleh dari salah satu dosen yang bergelar Professor di Makassar. Mengenai asli atau palsu dirinya tidak mengetahuinya. 

Pihak RSD yang sebelumnya diinfokan mempromosikan berkas Kas, ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Takalar, Kepala Tata Usaha RSD PDN, dr Idayati Sanusi, mengatakan pihak RSD tidak bertanggungjawab mengenai ijazah yang dimasukkan dalam berkas perawatnya itu. 

Menurutnya, dirinya hanya sebatas menerima berkas perawat tersebut dan mengantarkan ke BKD. Mengenai asli atau palsunya, yang bersangkutanlah yang lebih mengetahui. 

Karena apabila ada pegawai di RSD PDN yang mengajukan berkas untuk kenaikan pangkat dan sudah tiba waktunya tidak ada hak RSD menahan berkas pegawai tersebut. 

"Kami tidak mengetahui ijazah yang digunakannya itu palsu atau tidak karena itu bukan tugas kami. Yang harusnya mengetahui palsu atau tidaknya itu BKD karena kapasitas mereka untuk mengecek keaslian dari ijazah tersebut," terangnya. ***5*** 

RATUSAN GURU UNJUKRASA DI FKIP UNS
 
Solo, 8/1 (ANTARA) - Ratusan guru yang dinyatakan gagal menempuh pendidikan latihan profesi guru (PLPG) rayon 13 kembali berunjukrasa mendatangi kampus II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) di Surakarta, Kamis. 

Mereka mendatangi gedung FKIP UNS Surakarta menuntut kelulusan penuh bagi seluruh peserta yang gagal mengikuti ujian praktik. 

Salah seorang perwakilan guru, Sudiyono yang mengajar di SMP Negeri 1 Jogonalan Klaten mengatakan seluruh guru yang dinyatakan gagal menempuh PLPG sudah sepakat tidak akan berhenti berjuang sampai tuntutannya dipenuhi. 

Selain itu, mereka juga sepakat siap mengadu ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah. Mereka akan mengirim dua orang perwakilan dari setiap kabupaten/kota untuk mengadu ke PGRI. 

"Kami akan terus berjuang agar terpenuhi tuntutan untuk meluluskan semua peserta yang gagal ujian praktik," katanya. 

Menurut dia, seharusnya yang namanya diklat tidak ada ketentuan lulus atau tidak, tetapi yang ada hanya peringkat. "Oleh karena itu, pelaksanaan PLPG harus ditinjau kembali," katanya. 

Selain itu, mereka juga akan meminta klarifikasi tentang temuan sejumlah kasus yang terjadi selama PLPG berlangsung. 

Beberapa perwakialan guru tersebut sempat bertemu Pembantu Dekan II FKIP Sugiyanto dan Pembantu Dekan III Amir Fuady di FKIP UNS, Ngoresan, Jebres atau tempat berlangsungnya ujian praktik, tetapi tidak ada jawaban yang pasti. 

Ketua Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 Furqon Hidayatullah mengatakan meskipun unjukrasa terus berlangsung, tetapi ujian praktik ulang tetap berjalan lancar. 

Kata dia, ujian praktik tersebut sudah sesuai dengan rapat denga tim monev Dikti dan rekomendasi dari Dikti, sehingga bisa dipertanggungjawabkan. 

Namun, jika ada kesalahan dalam pendataan nilai, maka bisa dilakukan klarifikasi melalui surat pengantar dari dinas pendidikan. 

"Bagi peserta yang dipanggil untuk mengikuti ujian praktik tetapi tidak hadir mulai tanggal 7 hingga 10 Januari ini dianggap mengundurkan diri," katanya.***1***
 
RSU PIRNGADI MULAI BERLAKUKAN KARTU MEDAN SEHAT
 
Medan, 8/1 (ANTARA) - RSU Dr. Pirngadi Medan mulai menerima pasien tidak mampu untuk berobat secara gratis dengan menggunakan kartu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPK-MS). 

"Setiap pasien yang berobat harus lebih dulu mendaftarkan diri dengan melengkapi sejumlah persyaratan seperti fotokopi kartu keluarga, pas foto dan KTP masing-masing dua lembar," kata Humas RSU Dr. Pirngadi Medan, Susyanto, di Medan, Kamis. 

Pemko Medan membuat program JPK-MS untuk meng-cover warga berpenghasilan rendah dan tidak masuk dalam program Jamkesmas dengan anggaran sebesar Rp10 miliar. 

Menurut dia, warga yang sudah mendaftarkan diri akan mendapatkan kartu Medan Sehat (JPK-MS). 

Hingga saat ini jumlah warga yang telah mengajukan berkas ke RSU Dr. Pirngadi tercatat lebih dari 100 ribu orang dan dalam beberapa hari ke depan diyakini bakal bertambah lagi. 

Dari jumlah itu, sebanyak 350 orang diantaranya sudah dirawat di RSU Dr. Pirngadi, yang pada umumnya menderita penyakit dalam kronis. 

"Rata-rata penyakit yang diderita adalah penyakit dalam yang sudah kronis, seperti tuberklosis (TB) paru, infeksi kulit, infeksi saluran pernafasan akut dan lainnya. Bahkan 10 orang diantaranya sudah menjalani operasi," katanya. ***3*** 
 
 
PENGEMBANGAN KASUS ALKES HASILKAN TERSANGKA BARU
 
Mataram, 8/1 (ANTARA) - Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengembangkan kasus suap dalam pelaksanaan proyek pengadaan alat kesehatan (alkes) dan nonkesehatan tahun anggaran 2005 di Dinas Kesehatan NTB hingga menghasilkan tersangka baru. 

"Ada tersangka baru dalam pengembangan kasus alkes itu namun identitasnya belum bisa saya umumkan ke publik agar yang bersangkutan tidak melarikan diri," kata Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTB, HM Amari di Mataram, Kamis. 

Ia mengaku telah memerintahkan tim khusus (timsus) penanganan tindak pidana korupsi (tipikor) Kejati NTB untuk mencari dan menahan orang yang disangkakan terlibat dalam kasus penyuapan itu. 

Bahkan, timsus tipikor Kejati NTB sempat mengejar hingga tempat persembunyian tersangka baru itu di Jakarta. 

"Saya pun telah berkoordinasi dengan Kajati DKI Jakarta untuk membantu menangkap orang itu, mudah-mudahan berhasil," ujar Amari yang ditemui di Bandara Selaparang Mataram ketika hendak berangkat ke Jakarta. 

Kasus suap dalam pelaksanaan proyek pengadaan alkes dan nonkesehatan tahun anggaran 2005 di Dinas Kesehatan NTB yang ditangani penyidik Kejati NTB itu sudah menghasilkan dua tersangka dan perkaranya sedang disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Mataram. 

Kedua terdakwa itu masing-masing mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) NTB, dr Baiq Magdalena, dan rekanannya, Ahmad Dahlan (Direktur PT Andiarta Matra Utama). 

Dalam proses penyidikan sejak Oktober 2008, keduanya sempat menjalani penahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mataram dan sejak 21 November 2008 keduanya berstatus terdakwa. Perkaranya saat ini telah memasuki tahapan pemeriksaan saksi-saksi. 

Dalam proses persidangan di PN Mataram, Magdalena didakwa menerima suap sebesar Rp3,5 miliar dari rekanan pelaksana proyek pengadaan alkes dan nonkesehatan. 

Dalam dakwaannya, JPU Kejari Mataram mengungkapkan pada 12 Januari 2006, dua orang saksi yakni Zulfah dan suaminya Husein, membawa koper berisi uang sejumlah dua miliar rupiah menuju rumah dinas terdakwa di jalan Langko Nomor 31 Mataram dengan menumpang mobil yang dikemudikan saksi lainnya yakni Asik Hidayat SE. 

Mereka bertiga masuk ke ruang tamu rumah dinas terdakwa dan selanjutnya saksi Zulfah dan saksi Husein menyerahkan uang sejumlah dua miliar rupiah tersebut beserta kopernya kepada terdakwa dengan cara meletakan koper di hadapan terdakwa. Koper tersebut diterima terdakwa dan dimasukkan ke kamar. 

Keesokan harinya, saksi Zulfah dan saksi Husein kembali membawa koper berisi uang sejumlah Rp1,5 miliar menuju rumah dinas terdakwa dengan menumpangi mobil yang dikemudikan saksi Ir Bangsawan. 

Ketiga saksi itu masuk ke rumah dinas terdakwa untuk selanjutnya menyerahkan koper berisi uang kepada terdakwa yang diterima kemudian dimasukkan dalam salah satu kamar rumah dinas itu. Saksi Zulfah dan Husein pamit setelah berbincang-bincang sejenak. 

Penyuapan itu diskenariokan oleh terdakwa Ahmad Dahlan (Direktur PT Andiarta Matra Utama) dan manager proyeknya M Shodik Lubis yang sebelumnya mendatangi Magdalena di rumah dinas hingga terjadi pembicaraan. Keduanya menjanjikan akan memberikan "fee" kepada terdakwa sebesar Rp3,5 miliar. 

Dana yang dipergunakan untuk penyuapan itu diduga kuat merupakan bagian dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dinas Kesehatan NTB yang dialokasikan untuk program Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yaitu pekerjaan pengadaan alat kesehatan dan nonkesehatan RS/RSU se-Provinsi NTB tahun 2005 sebesar Rp29,81 miliar lebih. 

Anggaran tersebut merupakan bagian dari total DIPA Satuan Kerja Peningkatan Pelayanan Kesehatan tahun anggaran 2005 untuk Provinsi NTB yang mencapai Rp72,33 miliar lebih. 

Jaksa memandang perbuatan terdakwa itu diatur dan diancam pidana pasal 11 junto pasal 18 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang Undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. ***4*** 

PRESIDEN KEMBALI KIRIM BANTUAN KE MANOKWARI
 
Jakarta, 8/1 (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa bahan pokok, sebanyak 11 ton bagi para korban bencana gempa bumi di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. 

Bantuan tambahan Presiden itu diberangkatkan dengan pesawat C-130 Hercules nomor penerbangan A-1312 milik Skadron Udara 32 Pangkalan Udara (Lanud) Abdurahman Saleh, dari Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta, Kamis. 

Hingga saat ini, telah empat kali pengiriman bantuan kemanusiaan ke Manokwari, yang berasal dari berbagai instansi seperti Departemen Sosial dan Departemen Pekerjaan Umum seberat 6,8 ton berupa lauk pauk, famili kit, tenda keluarga, tenda regu, alat penjernih air serta mobil SAR. 

Sementara bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa tenda, tikar, makanan dan alat dapur. 

Pada kesempatan terpisah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo mengemukakan, gempa berskala 7,6 SR yang mengguncang Manokwari pada Minggu (4/1) juga telah mengakibatkan beberapa fasilitas, sarana serta prasarana TNI AD rusak. 

"Kebetulan ada sebagian prajurit AD yang kena musibah. Beberapa rumah dan kantor kena. Jadi, kami akan berikan bantuan kesana, saat ini sedang dalam hitungan Jadi sedang dihitung bantuan yang akan dikirim," katanya
 
RS WANGAYA SIAP BERI PELAYANAN TERBAIK
 
Denpasar, 8/1 (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Wangaya Kota Denpasar, kini berubah status menjadi badan layanan umum (BLU) siap memberikan pelayanan kesehatan yang lebih profesional kepada masyarakat. 

"Dengan berubahnya status rumah sakit ini dituntut lebih profesional dan mampu bersaing dengan rumah sakit swasta dalam memberi pelayanan kepada warga masyarakat," kata Dirut RS Wangaya Denpasar, Dr. dr. I Gde Raka Widiana, SpPD, KGH di Denpasar, Kamis. 

Usai bertemu dengan Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, dia mengatakan, dengan status itu juga akan memberikan keleluasaan dalam mengembangkan potensi bidang pelayanan kesehatan. 

"Visi kami adalah mengembangkan diri untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara profesional. Dengan mengedepankan etika profesi serta dedikasi," katanya. 

Guna mendukung gagasan tersebut, pihaknya akan menerapkan sistem "reward dan punishment" secara transparan. Sistem itu kata Widiana, akan dapat memacu kinerja dan semangat para pegawai di rumah sakit . 

"Sebagai salah satu rumah sakit tertua di Pulau Dewata, kami ingin semua dokter, paramedis dan para pegawainya dapat bersatu padu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," ucapnya. 

Mengenai keberadaan ruang perawatan "VIP Praja Amerta" yang selama ini kurang mendapat respon dari masyarakat, Raka Widiana menyatakan, akan segera melakukan pembenahan baik terhadap sistem pelayanan maupun perlengkapan peralatan medis. 

"Kami optimalkan pelayanan dengan melengkapi peralatan medis dan mengadopsi kepentingan pasien. Dengan peralatan medis yang memadai khusus untuk `VIP Praja Amertha` kami ingin menyasar pasien kalangan menengah atas," ujarnya. 

Dia mengatakan, kondisi ini diharapkan menjadi subsidi silang antara pasien yang mampu dengan pasien yang kurang mampu. Dalam hal ini pihaknya akan mengadakan kerja sama dengan pihak rumah sakit lain terutama dengan para dokter spesialis sehingga pelayanan yang diberikan dapat lebih lengkap. 

"Kami akan bekerjasama dengan dokter spesialis dari rumah sakit lain, termasuk dari luar Bali," kata dokter Widiana.
 PEMKOT BOGOR HITUNG DANA BOS SEKOLAH GRATIS
Bogor, 8/1 (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Bogor tengah menghitung besarnya anggaran untuk bantuan operasional sekolah (BOS) dari Pemerintah Kota (Pemkot) yang bisa direalisasikan untuk sekolah gratis, setelah adanya penambahan anggaran BOS dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 

"Kalau memungkinkan digratiskan untuk seluruh siswa, tapi kalau tidak mungkin digratiskan untuk siswa tidak mampu saja," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Bambang Gunawan, di Bogor, Kamis. 

Pengertian gratis, kata dia, seluruhnya gratis, tidak ada biaya sama sekali. 

Pemerintah Kota Bogor mengupayakan agar sekolah gratis untuk SD/MI serta SMP/MTs, baik negeri maupun swasta di Kota Bogor bisa dilaksanakan pada tahun ajaran 2009-2010. 

Dijelaskannya, saat ini Dinas Pendidikan Kota Bogor sedang menghitung, berapa jumlah siswa SD/MI dan SMP/MTs serta berapa kebutuhan per siswa per tahun untuk menggratiskan biaya sekolah. 

Berdasarkan kebutuhan total siswa per tahun, kata dia, kemudian disamakan dengan total nilai dana BOS, baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun Pemerintah Kota Bogor. 

"Apakah dana BOS tersebut cukup membiayai seluruhnya atau hanya bisa membiayai berapa persen dari total siswa SD/MI serta SMP/Mts," katanya. 

Ia mencontohkan, bila membiayai sekitar 60 persen siswa, maka siswa yang digratiskan sebanyak 60 persen dihitung mulai dari yang paling tidak mampu. 

Dikatakannya, meskipun pemerintah pusat sudah menganggarkan dana BOS pada tahun anggaran 2009, yang berarti bisa dicairkan pada awal tahun, namun Pemkot Bogor baru akan menerapkan sekolah gratis mulai tahun ajaran 2009-2010, yakni mulai Juli 2009. 

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada 2009 akan mengalokasikan anggaran pendidikan untuk BOS sebesar Rp635 miliar. 

Anggaran tersebut digunakan untuk menggratiskan biaya pendidikan tingkat SD/MI dan SMP/MTs serta membantu meringankan biaya pendidikan di tingkat SMA. 

Dikatakannya, saat ini sudah ada dana BOS dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah kabupaten/kota di Jawa barat. 

Berdasarkan kajian yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata dia, kalkulasi dana BOS dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota, ditambah dana BOS dari pemerintah provinsi, maka sudah cukup untuk menyelenggarakan sekolah gratis di SD/MI serta SMP/MTs. 

"Dari kajian tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menganggarkan Rp635 miliar untuk melaksanakan sekolah gratis di SD/MI dan SMP/MTs," katanya. 

Menurut Heryawan, dengan anggaran tersebut sudah bisa mencetak buku paket untuk 10 mata pelajaran yang diujikan pada ujian nasional (UN) tahun ajaran 2009-2010 untuk diberikan kepada siswa dari SD hingga SMA secara gratis. 

Dengan dilaksanakannya sekolah gratis pada 2009, katanya, maka bisa dilakukan percepatan pembangunan guna mewujudkan target pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM) Jawa Barat 80 pada akhir tahun 2009. 
 EMPAT PSK DI MUARA TEWEH TERINFEKSI AIDS
Muara Teweh, 8/1 (ANTARA)-Sebanyak empat dari 103 orang pekerja seks komersial (PSK) penghuni lokalisasi `Merong? di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah positif terinfeksi virus HIV/AIDS. "Empat orang PSK ini diketahui tertular HIV/AIDS setelah sampel darahnya diperiksa pekan lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan Barut H Bambang Edhy Prayitno di Muara Teweh, Kamis. PSK di lokalisasi satu-satunya dan terbesar di kabupaten pedalaman Sungai Barito ini terletak di kilometer 3,5 Jalan Negara Muara Teweh, Puruk Cahu berasal dari berbagai daerah seperti Kalimantan Selatan, serta Pulau Jawa . 

Pada lokalisasi yang memiliki 22 wisma pada 16 Desember 2008 telah dilakukan kegiatan sero survei (SS) atau pengembilan sampel darah sebanyak 103 orang PSK guna mendeteksi penularan virus yang menghilangkan kekebalan tubuh penderitanya. Menurut Bambang, pihaknya hanya berkewajiban mengambil dan memeriksa sampel darah untuk mengetahui siapa yang mungkin terdeteksi OHDA (orang dengan HIV/ADIS).Sedangkan siapa yang tertular AIDS tersebut tidak tahu orangnya. "Jadi pemeriksaan ini hanya untuk mengetahui jumlah penderita, bukan untuk mencari siapa orangnya," jelas dia didampingi Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2M) H Siswandoyo . Sedangkan yang berhak untuk mengetahui dan melakukan penanggulangan terhadap penderita hanya dilakukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) melalui Dinas Kesehatan Kalteng. Ia menyatakan, penderita AIDS ini juga tidak diketahui apakah orang lama atau baru karena pada tahun 2004, 2005 dan 2006 lalu ditemukan PSK tertular HIV sebanyak enam orang. "Kami kesulitan mengetahui orang yang tertular HIV, karena wanita penghuni lokalisasi ini silih berganti baik masuk maupun pindah ke tempat lain," jelasnya. Dia mengimbau para pengunjung tempat prostitusi tersebut agar kalau mau berhubungan dengan PSK untuk memakai alat kontrasepsi khususnya kondom. "Karena risiko besar tertular bagi mereka yang sering berganti-ganti pasangan," tandasnya
 
JEPANG KUCURKAN DANA BAGI PENGANGGURAN DAN GELANDANGAN

Tokyo, 8/1 (ANTARA) - Pemerintah Jepang menyatakan akan menyediakan pinjaman bagi para pengangguran dan warga kota Tokyo, khususnya karyawan yang tidak memilik tempat tinggal lagi alias gelandangan, menyusul krisis ekonomi yang melanda negeri tersebut. 

Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja, Kesejehteraan Rakyat Jepang , seperti dikutip The Japan Times di Tokyo, Kamis, menyebutkan bantuan tersebut diberikan hingga pekan depan guna membantu warga Tokyo memperoleh tempat tinggal. 

Sebanyak 500 warga kota Tokyo yang kehilangan pekerjaannya akibat krisis tinggal di tenda-tenda tempat penampungan sementara di Hibiya Park hingga malam tahun baru lalu. 

Sekitar 300 orang kemudian direlokasi ke sejumlah tempat lainnya oleh departemen tersebut. 

Disebutkan, di luar 300 orang tersebut, yaitu warga yang sudah mengisi formulir tunjangan kesejahteraan sosial dapat memperoleh uang pinjaman sebesar 10.000 yen (sekitar Rp1 juta) hingga 50.000 (Rp5juta) bagi yang belum mengisi pendaftaran. 

Pemerintah juga akan menyediakan loket-loket khusus untuk pengambilan formulir tersebut, sedangkan dananya baru bisa dicairkan pada hari Rabu mendatang. kata pejabat tersebut. 

"Untuk menentukan kelayakan penerimaan akan ditentukan secepatnya pada Jumat (besok,red)," kata pejabat kementrian tersebut. 

Bagi mereka yang sudah dinyatakan layak menerimanya paling tidak akan meneriam pinjaman sebesar 78.000 yen sebulan nya sebagai bentuk `bantuan kehidupan". 

Di tempat terpisah, departemen ini juga merencanakan membagi-bagikan perlengkapan mandi dan juga pakaian dalam kepada 300 warga yang tinggal di tempat-tempat penampungan sementara tersebut. 

Sektor manufaktur merupakan yang paling banyak melakukan pengurangan karyawannya sejak Oktober 2008. Sektor itu juga yang paling banyak menyediakan rumah tinggal bagi karyawan tidak tetapnya. 

Para penganggur dan gelandangan yang membanjiri tempat-tempat penampungan memang didominasi oleh karyawan tidak tetap. 

Pemerintah juga telah mengantisipasi sejak Oktober lalu hingga Maret 2009 akan terjadi pemutusan hubunga kerja terhadap 85.012 pekerja tidak tetap. 

Industri Jepang sendiri sudah banyak yang merumahkan karyawannya, bahkan hingga ribuan orang. Beberapa tahun belakangan ini perusahaan-perusahaan Jepang cenderung memperkerjakan karyawan tidak tetap, yang tidak memiliki perlindungan hukum yang memadai.
 
 GIZI BURUK DI SUMTIM RENGGUT DUA BALITA
Kupang, 8/1 (ANTARA) - Dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat gizi buruk dengan kelainan klinus di Kabupaten Sumba Timur, NTT, selama sepekan terakhir ini. 

Dua korban yang meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Imanuel Matawai, Waingapu, Sumba Timur itu adalah Yustina Ina dan Yayan, balita asal Anakalang, Sumba Tengah. 

Bupati Sumba Timur, Gidion Bilijora yang dihubungi melalui telepon genggam dari Kupang, Kamis, membenarkan adanya dua balita yang menjadi korban akibat gizi buruk. 

"Saya baru saja menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Sumba Timur. Kalau balita yang bernama Yayan itu berasal dari Sumba Tengah, hanya menjalani perawatan di RSU Waingapu, Sumba Timur," katanya. 

Menurut dia, selama sepekan terakhir ini ada enam pasien gizi buruk yang menjalani perawatan di RSU Waingapu. Dua meninggal karena pada saat dibawah ke rumah sakit sudah dalam keadaan kritis. 

Saat ini tinggal satu balita yang masih dirawat, sementara lainnya sudah kembali ke rumah karena kondisi mereka sudah kembali pulih, kata Bupati Sumba Timur. 

Pasien gizi buruk yang saat ini masih bertahan di RSU Imanuel, yakni Arga Setiawan, balita usia sembilan bulan asal Kambaniru. Putra keenam pasangan Marta Wolo dan Ruben Rohi ini, beratnya hanya empat kg. 

Dari penjelasan Direktur RSU Imanuel Matawai, Waingapu, kata dia, korban yang meninggal dunia itu saat dibawa ke RSU sudah dalam kondisi kritis. "Ketika dibawa ke RSU, pasien sudah dalam kondisi kritis karena dehidrasi berat," katanya. 

Bahkan berat badan korban hanya tiga kilogram. Petugas sudah berupaya menolong, namun kondisinya sudah sangat berat. Bahkan korban sampai mengeluarkan feses (kotoran) melalui saluran pencernaan," katanya mengutip Direktur RSUD Matawai, dr. Dani. 

Dia mengatakan, telah meminta instansi terkait untuk memberikan perhatian serius kepada para penderita gizi buruk, guna menghindari jatuhnya korban jiwa di kalangan anak-anak. 

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT menunjukkan, pada tahun 2008, tercatat lima balita meninggal dunia akibat gizi buruk dengan kelainan klinis. 

Sementara itu, terdapat 552 dari 23.352 balita mengalami kurang gizi, 41 balita mengalami guzu buruk tanpa kelainan klinis dan empat balita gizi buruk dengan kelainan klinis. 
 
SISWA SDN ALUE KEUJREUN BELAJAR DI GEDUNG RUSAK BERAT
 
Tapaktuan, 8/1 (ANTARA) - Aktifitas belajar-mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Alue Keujreun, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, terus berlangsung walaupun gedung sekolah itu belum diperbaiki sejak rusak berat semasa Aceh didera konflik. 

"Gedung sekolah permanen itu rusak di masa konflik dan hingga kini belum diperbaiki, padahal proses belajar-mengajar memerlukan suasana kondusif," kata seorang guru Ali Hanafiah di Tapaktuan, Kamis. 

Meski minim sarana dan prasarana, namun minat belajar puluhan siswa di sekolah yang berada sekitar 65 kilometer dari ibukota Kabupaten Aceh Selatan, Tapaktuan, itu tetap tinggi. 

Ruang belajar berkonstruksi papan dan berlantai pasir hanya tersedia tiga kelas, dua di antaranya disekat menjadi tiga bagian. Banyak ruangan yang digabung dan menjadi beberapa kelas. 

Sementara satu ruangan berukuran sekitar 3x4 meter, yang berdampingan dengan ruang kelas dijadikan ruang kepala sekolah dan tenaga pengajar. 

Operasional sekolah juga terkendala akibat terbatasnya tenaga pengajar. Saat ini guru yang mengajar hanya delapan orang terdiri atas lima pegawai negeri sipil dan tiga guru tidak tetap. 

"Kami berharap Pemerintah atau lembaga donor untuk membangun kembali gedung permanen dan melengkapi sarana dan prasarana, sehingga anak-anak dapat belajar seperti teman-teman mereka di sekolah lain," katanya 

Alue Keujruen merupakan salah satu desa terpencil yang berada di hulu Sungai Kluet berpenduduk sekitar 130 Kepala Keluarga (KK), berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara. 

Mayoritas masyarakat berprofesi petani nilam dan mereka harus menggunakan perahu (robin) untuk memasarkan hasil produk pertaniannya, dengan jarak tempuh sekitar tiga jam ke ibukota kecamatan Kluet Tengah.
 
 
 
 
 TIM INDONESIA SEHAT GANDENG FAKULTAS KEDOKTERAN
 
Jakarta, 8/1 (ANTARA) - Tim Indonesia sehat, yang merupakan unit kegiatan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (Sikib), pada 2009 akan meneruskan kegiatannya dengan menggandeng fakultas kedokteran di berbagai universitas di Indonesia. 

Koordinator Indonesia Sehat Dani Hendarman Supanji, setelah bertemu dengan Ibu Ani Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Kamis, mengatakan, kegiatan yang akan dilakukan bersama dengan perguruan tinggi itu antara lain pengoperasian mobil sehat. 

"Operasi mobil sehat yang sudah dilaksanakan selama 2008 akan dilanjutkan dengan kerjasama dengan fakultas-fakultas kedokteran," katanya menjelaskan. 

Selain itu, Dani menuturkan, Indonesia Sehat pada 2009 juga akan membentuk desa binaan yang akan menjadi proyek percontohan untuk meningkatkan gizi anak. 

Sesuai arahan Ibu Ani, Dani mengatakan, kegiatan Indoneia Sehat pada 2009 akan lebih diintegrasikan dengan unit kegiatan Sikib lain seperti Indonesia Pintar, Indonesia Hijau dan Indonesia Kreatif. 

"Ini akan menjadi program terintegrasi. Akan ada acara mobil sehat bersama-sama dengan mobil pintar dan yang lainnya," ujarnya. 

Dani mencontohkan, pada 10 Januari 2009 akan digelar acara Indonesia Sehat bersama dengan Rumah Pintar di Ciwidey, Jawa Barat, untuk memberikan layanan pengobatan gigi dan kesehatan umum kepada warga setempat. 

Dani menjelaskan, kegiatan Indonesia Sehat pada 2009 yang dilaporkan kepada Ibu Ani antara lain kerjasama penyuluhan kesehatan ibu dan anak di posyandu serta pembuatan buku saku kesehatan. 

Kegiatan lain yang dilakukan tim Indonesia Sehat adalah seminar HIV/AIDS yang akan dibuka oleh Ibu Ani pada 15 Januari 2009. 

Menurut Dani, Ibu Ani menyampaikan pesan agar penderita HIV/AIDS tidak didiskriminasi dan agar mereka mendapatkan pertolongan untuk menjalani kehidupan normal. 
 
DISENTRI JARANG DITEMUKAN DI BANTUL
 
Yogyakarta, 8/1 (ANTARA) - Penyakit Disentri, atau peradangan pada usus besar yang mengakibatkan diare dengan suhu badan tinggi, serta feses berlendir dan berdarah jarang ditemukan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

"Penyakit disentri sangat jarang ditemukan di Kabupaten Bantul. Pada 2008 hanya 10 persen dari jumlah kasus penyakit diare biasa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Siti Noor Zaenab, Kamis. 

Perbedaan diare dengan disentri adalah diare tidak selalu disebabkan oleh kuman dan bakteri, serta pengobatannyan lebih sederhana dibanding disentri. 

"Kalau diare biasa, cukup minum oralit sudah sembuh, sedangkan disentri harus diobati dengan antibiotik. Antibiotiknya pun harus diminum hingga lima hari lamanya," katanya. 

Siti mengatakan penularan penyakit disentri terjadi melalui makanan yang tidak bersih dan kurang matang. Perantaranya adalah lalat atau piring dan gelas yang dicuci kurang bersih. 

"Harus diperhatikan betul makanan yang kita makan, misalnya sayuran lalapan, yang biasanya dimakan dalam kondisi mentah, harus dicuci dulu dengan air matang, bukan air mentah," katanya. 

Selain itu, makanan yang sudah dingin harus segera dipanaskan jika sudah lebih dari empat jam. "Namun jangan terlalu sering memanaskan makanan, karena bisa mengurangi kandungan gizi di dalamnya," katanya. 

Siti menambahkan seseorang yang terserang disentri harus makan makanan yang lembut. "Karena yang diserang oleh kuman dan bakteri adalah usus besar, jadi harus makan makanan yang lembut untuk mempermudah kerja usus saat mencerna makanan yang masuk ke perut," katanya. 

Siti menganjurkan masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat dan bersih. "Biasakan hidup sehat dan bersih, seperti cuci tangan menggunakan sabun sebelum makan, makan makanan yang matang dan bersih, jauhi makanan yang dihinggapi lalat, perhatikan pola hidup, Insya Allah jika hal-hal tersebut dilakukan akan terjauh dari penyakit," katanya.***3*** 

PAPUA BERLAKUKAN SEKOLAH GRATIS 2009
 
Biak,8/1 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua, pada tahun anggaran 2009 memberlakukan program sekolah gratis bagi anak-anak asli Papua yang kurang mampu. 

Gubernur Papua, Barnabas Suebu SH di Biak, Kamis, mengatakan, pemerintah provinsi Papua sudah menyediakan anggaran bagi pendidikan gratis bagi anak-anak asli yang akan berlaku 2009. 

"Rincian seberapa besar anggaran yang dialokasikan membiayai program pendidikan gratis masih dilakukan perhitungan instansi terkait," kata Gubernur Suebu setelah melantik Bupati Biak Yusuf Melianus Maryen, Rabu (7/1) siang. 

Ia mengatakan, dengan pendidikan gratis bagi anak-anak asli Papua diharapkan dapat meringankan beban para orang tua dalam membiayai sekolah putra putri mereka. 

Dengan pendidikan gratis, lanjut Gubernur, akan memberikan kesempatan luas bagi putra putri asli Papua untuk bersekolah dari pendidikan dasar hingga pendidikan menengah. 

Gubernur mengatakan, untuk menyiapkan program pendidikan gratis di Provinsi Papua pihak pemerintah juga sedang menyiapkan regulasinya berupa peraturan daerah yang akan membuat ketentuan pelaksanaannya. 

"Peraturan tentang program pendidikan gratis yang akan diberlakukan mulai Tahun Ajaran 2009 ini sedang dibahas dengan DPR Papua dan Majelis Rakyat Papua," ungkap Gubernur Suebu. 

Dia mengatakan, kedepan dengan program sekolah gratis akan mampu meningkatkan mutu kualitas sumber daya manusia maupun pemerataan pendidikasn di Provinsi Papua. 

Kepada pemerintah kabupaten/kota di Papua, lanjut Suebu, diharapkan harus mampu melaksanakan program sekolah gratis bagi anak-anak asli Papua. 

Selain pendidikan pada tahun 2009 Pemerintah Provinsi Papua juga memberlakukan program kesehatan gratis bagi masyarakat di daerah ini. 

Pemerintah Provnsi Papua, menjadikan bidang pendidikan sebagai salah satu program prioritas, selain sektor kesehatan,insfrasruktur, pemberdayaan ekonomi serta berbagai bidang pembangunan strategis lainnya
PAPUA BARAT DIGUNCANG LIMA GEMPA SUSULAN
 
Jakarta, 8/1 (ANTARA) - Provinsi Papua Barat sepanjang hari Rabu (7/1) diguncang lima gempa susulan berkekuatan rata-rata 5 Skala Richter (SR) setelah gempa berkekuatan 7,6 SR melanda wilayah itu pada Minggu (4/1). 

Data dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) di Jakarta, sepanjang hari Rabu Indonesia diguncang tujuh gempa bumi yang rata-rata berkekuatan 5 SR. dari tujuh gempa itu, lima di antaranya terjadi di wilayah Papua Barat. 

Gempa terjadi di Papua Barat pada pukul 22:02:45 WIB berlokasi di 0.2 Lintang Selatan (LS) - 132.98 Bujur Timur (BT) dengan kekuatan 5,4 SR dan kedalaman 25 Km serta berjarak 141 Km Barat Laut Manokwari. 

Pukul 11:44:03 WIB terjadi gempa di lokasi 9.28 LS - 123.56 BT dengan kekuatan 5,1 SR dan berkedalaman 79 Km serta berlokasi di 98 km Barat Laut Kupang (NTT). 

Pukul 10:43:09 WIB juga terjadi gempa lokasi 1.88 LU - 127.15 BT berkekuatan 5,3 SR dan berkedalaman 88 Km serta berjarak 124 km Barat Laut Ternate (Maluku Utara) 

Gempa terjadi di Papua Barat pukul 09:54:36 WIB berlokasi di 0.63 LS - 133.24 BT dengan kekuatan 5,4 SR dan berkedalaman 10 Km serta berjarak 95 Km Barat Laut Manokwari. 

Pukul 05:47:33 WIB gempa terjadi pada lokasi 0.48 LS - 132.53 BT dengan kekuatan 5,0 SR dan pada kedalaman 10 Km serta berada di 143 Km Timur Laut Sorong. 

Sebelumnya, pukul 03:12:13 WIB gempa terjadi di lokasi 0.82 LS - 133.20 BT dengan kekuatan 5,6 SR dan pada kedalaman 20 Km serta berada di 96 km Barat Laut Manokwari. 

Sedangkan pukul 02:56:26 WIB gempa terjadi di 0.52 LS - 132.97 BT dengan kekuatan 5,5 SR dan pada kedalaman 10 Km yang berjarak 127 km Barat Laut Manokwari. ***3*** 
 
LEBIH 17 RIBU KORBAN GEMPA MASIH MENGUNGSI
 
Jakarta, 7/1 (ANTARA) - Sebanyak 17.499 jiwa yang seluruhnya penduduk Kabupaten Manokwari (Papua Barat) masih mengungsi akibat rumah mereka rusak dan sebagian masih trauma akibat gempa bumi berkekuatan 7,2 dan 7,6 Skala Richter (SR) pada Minggu (4/1). 

Data yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB) di Jakarta, Rabu malam menyebutkan, pengungsi dikonsentrasikan di 11 lokasi, termasuk di Kodim, gedung olahraga dan gedung-gedung lainnya. 

Pemda Provinsi Papua Barat bersama jajaran TNI dan Polri serta masyarakat yang dipimpin Gubernur Abraham Atururi telah mengambil langkah darurat dengan mengutamakan evakuasi dan penyelamatan korban yang terkubur di reruntuhan bangunan, pendirian posko, penyiapan lokasi pengungsian serta menyerahkan bantuan kesehatan dan bantuan pangan. 

PNPB juga melakukan koordinasi bersama departemen terkait serta TNI dan Polri untuk menyalurkan bantuan. Sempat terjadi sedikit kericuhan ketika dilakukan pembagian bantuan karena masyarakat yang tidak menjadi korban ikut tinggal di tenda pengungsian dan meminta bantuan. 

Bantuan disalurkan melalui mekanisme yang berlaku, yaitu permintaan bantuan diajukan kepada Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak), kemudian bantuan didistribusikan melalui Pemda kabupaten, RW dan RT. 

Namun PNPB menyatakan, bantuan kemanusiaan ke Sorong tidak mungkin dilakukan melalui jalan darat sehingga harus dikirim melalui laut yang membutuhkan waktu sekitar 16 jam. 

Pada Kamis (8/1), akan dikirim bantuan dari Rumah Tangga Kepresidenan berupa sembako sebanyak 12 ton untuk korban bencana di Kabupaten Sorong dan Kota Sorong menggunakan pesawat Hercules. ***3*** 



KORBAN TEWAS AKIBAT GEMPA BERTAMBAH TIGA ORANG
 
Jakarta, 7/1 (ANTARA) - Korban tewas akibat gempa bumi di Provinsi Papua Barat pada Minggu (4/1) berkekuatan 7,6 skala Richter bertambah tiga orang sehingga jumlahnya menjadi empat orang meninggal dunia. 

Data yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB) kepada ANTARA di Jakarta, Rabu malam menyebutkan, ketiga korban meninggal adalah penduduk Kabupaten Sorong, yaitu Dominggus Yakwa (36 tahun), Avit Yasnet (9) dan Novelina Mofu berusia tiga minggu. 

Satu korban meninggal dunia pada hari Minggu, yaitu penduduk Kabupaten Manokwari bernama Yolanda Mandosi berusia 10 tahun. 

Jumlah korban gempa bumi yang mengalami luka berat sebanyak 31 orang. Mereka adalah penduduk Kabupaten Manokwari (9 orang), Kota Sorong (13) dan penduduk Kabupaten Sorong (9 orang). 

Sedangkan korban luka ringan sebanyak 476 orang, tersebar di Kabupaten Manokwari 462 orang dan 14 penduduk Kota Sorong. 

Rumah penduduk yang mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat 1.769, terdiri atas 1.500 rumah di Kabupaten Manokwari, 217 di Kota Sorong dan 52 di Kabupaten Sorong. 

Rumah penduduk yang rusak ringan sebanyak 3.728, tersebar di Kabupaten Manokwari 2.906, Kota Sorong (61) dan di Kabupaten Sorong sebanyak 763 rumah. 

Tempa ibadah yang mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat 73, tersebar di Kabupaten Manokwari (62) dan di Kota Sorong sebanyak 11 buah. Sedangkan jumlah rumah ibadah yang rusak ringan sebanyak 94, tersebar di Kabupaten Manokwari sebanyak 87 buah, Kota Sorong (5) dan di Kabupaten Sorong (2). 

Untuk gedung sekolah yang mengalami kerusakan berat sebanyak 33 buah dan 30 rusak ringan yang seluruhnya berada di Kabupaten Manokwari. 

Data PNPB juga menyebutkan, di Kabupaten Manokwari sebanyak 11 hotel mengalami kerusakan (4 rusak berat dan 7 rusak ringan), 31 rumah sakit mengalami kerusakan (12 rusak berat dan 19 rusak ringan), tujuh ruas jalan mengalami kerusakan (1 rusak berat dan 6 rusak ringa). 

Selain itu, 17 jembatan mengalami kerusakan, 8 di antaranya rusak berat dan 9 rusak ringan. 

Di Kota Sorong, satu rumah sakit mengalami kerusakan ringan, enam jembatan rusak ringan serta delapan fasilitas lain mengalami kerusakan ringan. ***3*** 

PENGEMBANGAN KASUS ALKES HASILKAN TERSANGKA BARU
 
Mataram, 8/1 (ANTARA) - Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengembangkan kasus suap dalam pelaksanaan proyek pengadaan alat kesehatan (alkes) dan nonkesehatan tahun anggaran 2005 di Dinas Kesehatan NTB hingga menghasilkan tersangka baru. 

"Ada tersangka baru dalam pengembangan kasus alkes itu namun identitasnya belum bisa saya umumkan ke publik agar yang bersangkutan tidak melarikan diri," kata Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTB, HM Amari di Mataram, Kamis. 

Ia mengaku telah memerintahkan tim khusus (timsus) penanganan tindak pidana korupsi (tipikor) Kejati NTB untuk mencari dan menahan orang yang disangkakan terlibat dalam kasus penyuapan itu. 

Bahkan, timsus tipikor Kejati NTB sempat mengejar hingga tempat persembunyian tersangka baru itu di Jakarta. 

"Saya pun telah berkoordinasi dengan Kajati DKI Jakarta untuk membantu menangkap orang itu, mudah-mudahan berhasil," ujar Amari yang ditemui di Bandara Selaparang Mataram ketika hendak berangkat ke Jakarta. 

Kasus suap dalam pelaksanaan proyek pengadaan alkes dan nonkesehatan tahun anggaran 2005 di Dinas Kesehatan NTB yang ditangani penyidik Kejati NTB itu sudah menghasilkan dua tersangka dan perkaranya sedang disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Mataram. 

Kedua terdakwa itu masing-masing mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) NTB, dr Baiq Magdalena, dan rekanannya, Ahmad Dahlan (Direktur PT Andiarta Matra Utama). 

Dalam proses penyidikan sejak Oktober 2008, keduanya sempat menjalani penahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mataram dan sejak 21 November 2008 keduanya berstatus terdakwa. Perkaranya saat ini telah memasuki tahapan pemeriksaan saksi-saksi. 

Dalam proses persidangan di PN Mataram, Magdalena didakwa menerima suap sebesar Rp3,5 miliar dari rekanan pelaksana proyek pengadaan alkes dan nonkesehatan. 

Dalam dakwaannya, JPU Kejari Mataram mengungkapkan pada 12 Januari 2006, dua orang saksi yakni Zulfah dan suaminya Husein, membawa koper berisi uang sejumlah dua miliar rupiah menuju rumah dinas terdakwa di jalan Langko Nomor 31 Mataram dengan menumpang mobil yang dikemudikan saksi lainnya yakni Asik Hidayat SE. 

Mereka bertiga masuk ke ruang tamu rumah dinas terdakwa dan selanjutnya saksi Zulfah dan saksi Husein menyerahkan uang sejumlah dua miliar rupiah tersebut beserta kopernya kepada terdakwa dengan cara meletakan koper di hadapan terdakwa. Koper tersebut diterima terdakwa dan dimasukkan ke kamar. 

Keesokan harinya, saksi Zulfah dan saksi Husein kembali membawa koper berisi uang sejumlah Rp1,5 miliar menuju rumah dinas terdakwa dengan menumpangi mobil yang dikemudikan saksi Ir Bangsawan. 

Ketiga saksi itu masuk ke rumah dinas terdakwa untuk selanjutnya menyerahkan koper berisi uang kepada terdakwa yang diterima kemudian dimasukkan dalam salah satu kamar rumah dinas itu. Saksi Zulfah dan Husein pamit setelah berbincang-bincang sejenak. 

Penyuapan itu diskenariokan oleh terdakwa Ahmad Dahlan (Direktur PT Andiarta Matra Utama) dan manager proyeknya M Shodik Lubis yang sebelumnya mendatangi Magdalena di rumah dinas hingga terjadi pembicaraan. Keduanya menjanjikan akan memberikan "fee" kepada terdakwa sebesar Rp3,5 miliar. 

Dana yang dipergunakan untuk penyuapan itu diduga kuat merupakan bagian dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dinas Kesehatan NTB yang dialokasikan untuk program Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yaitu pekerjaan pengadaan alat kesehatan dan nonkesehatan RS/RSU se-Provinsi NTB tahun 2005 sebesar Rp29,81 miliar lebih. 

Anggaran tersebut merupakan bagian dari total DIPA Satuan Kerja Peningkatan Pelayanan Kesehatan tahun anggaran 2005 untuk Provinsi NTB yang mencapai Rp72,33 miliar lebih. 

Jaksa memandang perbuatan terdakwa itu diatur dan diancam pidana pasal 11 junto pasal 18 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang Undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. ***4*** 

RSU PIRNGADI MULAI BERLAKUKAN KARTU MEDAN SEHAT
 
Medan, 8/1 (ANTARA) - RSU Dr. Pirngadi Medan mulai menerima pasien tidak mampu untuk berobat secara gratis dengan menggunakan kartu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPK-MS). 

"Setiap pasien yang berobat harus lebih dulu mendaftarkan diri dengan melengkapi sejumlah persyaratan seperti fotokopi kartu keluarga, pas foto dan KTP masing-masing dua lembar," kata Humas RSU Dr. Pirngadi Medan, Susyanto, di Medan, Kamis. 

Pemko Medan membuat program JPK-MS untuk meng-cover warga berpenghasilan rendah dan tidak masuk dalam program Jamkesmas dengan anggaran sebesar Rp10 miliar. 

Menurut dia, warga yang sudah mendaftarkan diri akan mendapatkan kartu Medan Sehat (JPK-MS). 

Hingga saat ini jumlah warga yang telah mengajukan berkas ke RSU Dr. Pirngadi tercatat lebih dari 100 ribu orang dan dalam beberapa hari ke depan diyakini bakal bertambah lagi. 

Dari jumlah itu, sebanyak 350 orang diantaranya sudah dirawat di RSU Dr. Pirngadi, yang pada umumnya menderita penyakit dalam kronis. 

"Rata-rata penyakit yang diderita adalah penyakit dalam yang sudah kronis, seperti tuberklosis (TB) paru, infeksi kulit, infeksi saluran pernafasan akut dan lainnya. Bahkan 10 orang diantaranya sudah menjalani operasi," katanya. 
  
BEBERAPA WARGA KEMBALI KE KAMPUNG NIAS
 
Batam, 7/1 (ANTARA) - Beberapa warga Rabu malam kembali ke Kampung Nias setelah siang hari aparat Poltabes Barelang dan Direktorat Pengamanan Otorita Batam mengusir mereka dan memagari jalan masuk dengan kawat berduri. 

"Untuk apa takut. Saya tidak bersalah," kata Derisan Sihotang, 40, di balik pagar berduri pada pinggir jalan raya yang biasa merupakan celah jalan setapak menuju perkampungan 63 kepala keluarga peternak babi, ayam dan peladang tersebut. 

Beberapa warga masih keluar-masuk dengan menerobos ujung pagar yang di bawahnya terdapat parit. 

Di antara kegelapan hutan, Sihotang, bertelanjang dada, berdiri di atas gundukan tanah merah yang dibuat aparat dengan mengeruk dan memindahkan material jalan setapak di sekitarnya ke dekat pagar. 

Sihotang menyatakan sudah sejak 1999 berada di Kampung Nias dan kini harus kembali untuk menjaga 60 ekor babi dari 107 ekor babi yang bisa ditangkap dan dikandangkan setelah pada awal Desember berkeliaran sebab kandangnya diratakan petugas. 

Perkampungan tanpa izin pemerintah itu diobrak-abrik aparat pada 3 Desember dan 18 Desember 2008. 

Setelah sampai 5 Desember menginap di Gedung DPRD Batam, sebagian warga kembali bermukim meski di bawah tenda-tenda, hingga pada Rabu pekan ini aparat bertindak lagi dengan dipimpin Kasat Samapta Poltabes Barelang Kompol Guruh Arif. 

Meski ditentang warga, bahkan beberapa ibu membuka pakaian sebagai bentuk protes, kepolisian dengan jumlah personel setingkat kompi bersama personel Ditpam OB, menyambung pagar yang semula terkuak dan menjadi jalan ke luar-masuk warga. 

Tindakan represif pertama kali dilakukan aparat pada 3 Desember tahun lalu setelah memberi beberapa peringatan dengan alasan selain Kampung Nias berada dekat Bandara Hang Nadim dan peternakan babi dilarang di Pulau Batam. 

"Kami bukan tidak mau dipindahkan, melainkan mengharapkan pemerintah memberi tanah pengganti untuk beternak dan berladang karena nafkah lain kami tidak punya," kata TH Lase, 70, yang bersama istrinya, R Siahaan, 71, sudah delapan tahun menghuni Kampung Nias. 

Lase yang mengungsi ke rumah anaknya di Batam Kota, minta pemerintah memberi waktu bagi peternak untuk menangkap babi yang berkeliaran di hutan setelah pada 3 dan 18 Desember kandang-kandangnya bersama bangunan warga diratakan aparat dengan beko. 

Bagaimana pun, katanya, 63 KK di Kampung Nias yang bermata pencarian peternak dan peladang, sereh, ubi, nangka, telah mengurangi angka pengangguran, katanya. 

"Kami orang miskin dan lemah, tidak akan melawan aparat. Tetapi pemerintah bertindaklah manusiawi," kata Lase yang bersama warga ditawari lahan berupa kavling 6 meter x 10 meter di Punggur, atau mendapat uang Rp3 juta. 

Erika, 30, menyatakan mengharapkan keikhlasan pemerintah untuk membantu nafkah dan pendidikan dua anaknya yang masih di sekolah dasar dan seorang di taman-kanak-kanak. 
 
 
WNA TERDAMPAR DIISOLASI DI LANAL SABANG
 
Banda Aceh, 7/1 (ANTARA) - Sebanyak 192 Warga Negara Asing (WNA) yang terdampar di perairan Indonesia, Rabu, sekitar pukul 09.00 WIB, kini berada di kompleks Pangkalan TNI AL (Lanal) Sabang, Pulau Weh. 

"Untuk sementara mereka kita tempatkan di kompleks Lanal dan semuanya dibawah pengawasan kita. Masalah ini sudah kita laporkan ke Jakarta sambil menunggu petunjuk lebih lanjut," kata Komandan Lanal Sabang, Kolonel Laut (P) Yanuwar H di Sabang, Rabu malam. 

Isolasi di karantina kesehatan kompleks Lanal Sabang itu dimaksudkan untuk pemeriksaan kondisi penyakit mereka masing-masing. 

Ia menyebutkan, hasil penyelidikan sementara, sebanyak 192 yang terdampar di perairan laut Sabang itu mengaku ada yang dari Banglades dan Myanmar. 

Identitas mereka belum jelas karena seluruh korban terdampar tersebut tidak memiliki dokumen apapun. "Mereka kita temukan terapung-apung di laut dalam sebuah perahu tanpa mesin," katanya. 

"Kita juga belum tahu apakah mereka sebagai pengungsi atau bukan. Yang jelas, kita kesulitan berkomunikasi karena mereka tidak bisa bahasa Inggris," tambah Dan Lanal. 

Yanuwar menambahkan, sebagian besar dari korban terdampar tersebut mengaku beragama Islam. 

Ia juga menjelaskan, dari total WNA korban terdampar di perairan laut itu tercatat 45 orang dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Sabang dan 36 jiwa di RS Angkatan Laut. 

"Kondisi kesehatan mereka mengalami dehidrasi (kekurangan cairan) termasuk kelaparan, karena terkatung-katung selama 28 hari di laut. Sebelum terdampar ke Indonesia, mereka juga mengaku sempat berada selama dua di Thailand. Mereka juga mengaku tujuan utama ke Malaysia," ujar dia. 

Dan Lanal menjelaskan kronologis WNA korban terdampar tersebut pada awalnya dari informasi yang diperoleh Lanal Sabang dari pos satuan radar TNI AL yang menyebutkan adanya sebuah perahu terombang ambing dengan posisi sekitar 3,5 mil dari Pulau Rondo. 

Pulau Rondo merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berada di ujung paling barat Provinsi NAD. 

"Informasi tersebut kita tanggapi dengan mengerahkan satu kapal patroli TNI AL yakni KAL Pulau Simeulue," jelas dia. 

Kemudian, KAL Pulau Simeulue menggiring perahu layar yang dipadati korban yang semuanya berjenis kelamin laki-laki dengan usia berkisar 30 sampai 50 tahun. ***3*** (
 
 
WARGA KAMPUNG TENGAH DESA PANGKE TRAUMA
 
Karimun, Kepri 7/1 (ANTARA) - Warga Kampung Tengah RT 03/RW 01, Desa Pangke, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, merasa trauma setelah pecahan batu granit yang berasal dari lokasi peledakan PT Pacifik Granitama menghantam tiga rumah warga, Senin (5/1). 

"Kami ingin perusahaan mengganti rugi lahan milik kami, sehingga kami bisa pindah dari sini," ucap Mus, warga Desa Pangke, Rabu. 

Mus mengatakan, saat pecahan batu granit menghantam dinding kanan rumahnya, dirinya berada tidak jauh dari batu yang melayang tersebut. 

"Sekitar dua meter saja jaraknya. Saat itu saya lagi melayani pembeli di warung, tiba-tiba rumah bergetar hebat. Nyali saya seketika langsung ciut, setelah mengetahui penyebabnya, karena dihantam oleh bongkahan pecahan granit," katanya 

Akibatnya, dinding kanan rumahnya jebol dengan diameter sekitar 50 cm. 

"Memang tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, tapi kami trauma setiap kali peledakan dilakukan," ucapnya 

Mus mengatakan sejak dirinya berdomisili di desa tersebut sudah sekitar 17 tahun, memang baru kali ini terjadi kasus seperti itu. 

"Meski lebih dulu tinggal di sini dari perusahaan, kami siap mengalah asal perusahaan membebaskan lahan milik kami," ujarnya. 

Kejadian yang sama juga dialami Kater, warga lainnya. Dinding kanan rumahnya juga jebol nyaris dengan ukuran lubang yang sama dengan lubang dinding rumah, milik suami istri Sukaryo dan Mus. 

Sementara warga lainnya, Suhari, rumahnya mengalami kerusakan yang paling parah akibat kejadian tersebut. Seluruh bagian dapur rumahnya hancur. 

Suhari mengatakan saat kejadian dirinya beserta keluarga sedang berada di ruangan depan rumahnya 

"Kalau tidak, apalah jadinya," katanya 

Menurut saksi mata, Toni, saudara dari Suhari, saat kejadian dirinya sedang berada di teras dan melihat langsung ada tiga bongkahan batu yang melayang di udara. Dua di antaranya langsung menghantam dapur. Akibatnya dapur rumahnya hancur seketika. 

"Satunya lagi melayang ke arah kebun," katanya. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun satu hari setelah kejadian, Selasa (6/1) bertempat di ruang rapat perusahaan dilaksanakan musyawarah untuk mencari solusi atas kejadian tersebut. 

Musyarawah itu dihadiri oleh Asisten Manajer PT Pacific Granitama, Bugi Windoe, Kapolsek Meral AKP Arif Budi Purnomo Sik, Plh Kepala Desa Pangke, Efendi, Ketua RW 01 Abdul Thalib dan Ketua RT 03 Karim serta perwakilan dari masyarakat Kampung Tengah yang terkena dampak. 

Dalam pertemuan masyarakat antara lain menuntut agar pihak perusahaan mengganti rugi rumah yang hancur terkena pecahan batu granit, membebaskan lahan milik masyarakat yang berdekatan dengan lokasi peledakan. 

Pihak perusahaan melalui musyawarah tersebut bersedia memberi ganti rugi atas rumah warga yang rusak, namun mereka menolak membebaskan lahan milik masyarakat yang berada di dekat lokasi peledakan.***2*** 
 
BAYI 2,5 TAHUN DERITA GIZI BURUK
 
Kediri, 7/1 (ANTARA) - Bayi berusia 2,5 tahun, Semi Ramadhani, asal Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, diduga menderita gizi buruk. 

Berat badan bayi perempuan hasil pernihakan pasangan Anang Mutolib (35) dan Miyarti (30) itu hanya 7,5 kilogram. "Biasanya anak-anak seusai itu, berat badannya mencapai 12 kilogram," kata Miyarti, saat ditemui di rumahnya, Rabu. 

Menurut dia, sejak kecil putri ketiganya itu sering sakit-sakitan. Bahkan, sejak umur tujuh bulan sudah sering menjalani perawatan di rumah sakit. 

Miyarti mengaku, sejak hamil tidak pernah mendapatkan masalah pada kandungannya, kendati kondisi ekonomi keluarganya pas-pasan. 

"Sebenarnya dia lahir normal, berat badannya sampai 3 kilogram. Tapi, setelah umurnya menginjak tujuh bulan, berat badannya terus menurun," katanya mengungkapkan. 

"Bahkan, sekarang ini dia tidak mampu duduk sendiri dan harus dibopong," katanya dengan mata merah. 

Ia mengatakan sudah berupaya untuk mengobatkan putrinya itu, di antaranya dengan membawa ke rumah sakit. Tapi, Anang, ayah Semi, terkendala faktor biaya. 

"Sebenarnya kami sudah meminta kartu berobat ke rumah sakit. Tapi, sampai sekarang ternyata juga tidak diberi. Jangankan untuk berobat, ongkos transportasi kami sangat berat," kata penjual bakso keliling yang penghasilannya tak lebih dari Rp15 ribu sehari itu. 

Setiap berobat ke rumah sakit atau puskesmas, anaknya selalu mendapatkan susu Entrasol. Tapi hanya sesekali susu tersebut dikonsumsi. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Adi Laksono mengatakan, kasus yang dialami oleh Semi belum termasuk gizi buruk. "Dia masih bisa disembuhkan, tapi harus segera dibawa ke rumah sakit untuk pemulihan," katanya. 

Selain pengobatan di rumah sakit, anak tersebut juga harus mendapat gizi mencukupi, di antaranya dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna, termasuk mengkonsumsi telur dan susu. 

Menurut dia, Semi termasuk anak yang menderita Kekurangan Energi Protein (KEP), sehingga berat badannya tidak proporsional. Tapi, hal itu dapat segera dipulihkan asalkan mendapat perawatan yang baik, terutama dengan makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna. 

Di Kabupaten Kediri, sejak bulan Januari-Maret 2008, terdapat sekitar 27 anak terdeteksi KEP atau dapat dikategorikan gizi buruk ringan. 

Jumlah tersebut lebih tinggi daripada tahun sebelumnya, 2007 yang hanya 10 kasus gizi buruk, sebanyak empat orang di antaranya meninggal dunia. 

Dari total jumlah balita di Kabupaten Kediri yang mencapai sekitar 112.548 anak, hanya 80.698 anak yang dibawa ke pos pelayanan terpadu (Posyandu). Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 54.857 anak atau 67,98 persen yang mengalami kenaikan berat badan. Selebihnya masih di bawah garis merah.
 
BOCAH ALAMI KELAINAN ALAT KELAMIN
 
Bogor, 7/1 (ANTARA) - Noval Akram Ramadhan, bocah berusia limabelas bulan, warga Gang Mantri Guru Rw02/Rt01 Kelurahan Cimanggu, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jabar, diduga memiliki alat kelamin ganda yakni penis dan vagina. 

Ibu Noval, Ernasari mengatakan, ketika baru lahir pada 25 September 2007, alat kelamin putra ketiganya seperti alat kelamin anak perempuan, tapi hanya berupa lubang kecil. 

"Setelah beberapa hari di rumah, mulai tampak ada testis, tapi tidak terlihat penis. Kalau kencing, air keluar dari lubang kecil di tengah testis," kata Ernasari, di rumah mertuanya di Cimanggu, Bogor, Rabu. 

Erna pernah bertanya pada bidan yang membantu proses kelahiran putra ketiganya itu di Desa Citayam, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Namun, ia mendapat jawaban bahwa kelainan tersebut bisa dioperasi setelah Noval agak besar. 

Beberapa orang tetangga Erna yang melihat kondisi alat kelamin Noval beranggapan, Noval memiliki alat kelamin ganda, yakni penis dan vagina. 

Namun, jika disimak lebih teliti, Noval tidak memiliki kelamin ganda. Noval adalah anak laki-laki normal yang memiliki testis dan penis. Hanya penisnya mengalami kelainan, yakni terjepit di tengah testis, sehingga hanya kepala penis yang tampak. 

Karena mengalami kelainan bawaan sejak lahir, lubang urine tidak melalui penis tapi berada di bawah penis, yang dianggap seperti vagina. 

Erna berharap, putranya bisa dioperasi agar alat kelaminnya bisa tumbuh normal, tapi ia tidak memiliki biaya. 

Ibu tiga orang anak ini mengaku hanya sebagai ibu rumah tangga, sedangkan suaminya Wahyu Nur Kalam hanya bekerja sebagai buruh bangunan, yang penghasilannya minim dan tidak pasti. 

"Apalagi saat ini ibu mertua saya sekarang sakit-sakitan dan minta ditemani. Karena itu, saya tinggal sementara di rumah mertua di Cimanggu," katanya. 

Sebelumnya, Erna tinggal bersama orang tuanya di Desa Citayam, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. 

Rumah mertuanya yang berukuran empat kali enam meter dihuni oleh 12 orang, yakni ibu mertua, bapak mertua, adik-adik ipar, suami, dan ketiga anaknya. 



MENAG AKUI SEMPAT TERIMA TUNJANGAN DAU
 
Jakarta, 7/1 (ANTARA) - Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni mengaku sempat menerima tunjangan sebesar Rp15 juta per bulan selaku Ketua Badan Pengelola Dana Abadi Umat (DAU) pada November dan Desember 2004 sesuai Keputusan Menteri Agama (KMA) No 88 tahun 2003. 

"Program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu menjadi fokus perhatian Menteri saat itu, sehingga belum melakukan pembenahan secara menyeluruh pada bidang dan program-program lain," kata Kepala Pusat Informasi Keagamaan dan Kehumasan, Depag, Masyruri AM di Jakarta, Rabu. 

Namun kata Masyruri, Menag Basyuni yang dilantik pada Oktober 2004 itu segera menilai bahwa tunjangan tersebut terlalu besar, sehingga pada Januari 2005, Menteri Agama merevisi KMA tersebut dengan KMA No 23 Tahun 2005. 

KMA berisi pengurangan besaran tunjangan untuk Ketua Badan Pengelola DAU dari Rp 15 juta menjadi Rp 5 juta per bulan, tunjangan untuk Dewan Pengawas dan Dewan Pelaksana juga diturunkan, begitu pula dengan biaya perjalanan dinas dari 7.500 dolar AS menjadi 5.000 dolar AS. 

Bahkan setelah mendalami laporan Inspektorat Jenderal Depag, pada Mei 2005, Menag memutuskan dua langkah pembenahan pengelolaan DAU, yaitu membekukan pengelolaan dan penggunaan DAU terhitung sejak Mei 2005. 

Selain itu, juga menyusun konsep penyempurnaan Keppres No. 22 tahun 2001 dengan tujuan agar pengelolaan DAU memiliki payung hukum yang lebih akuntabel. 

Hingga Mei 2005, ujar Masyruri, Menag diakui melakukan lima kali perjalanan dinas ke luar negeri, dan mendapatkan tunjangan biaya perjalanan dari DAU. 

Namun tujangan tersebut diterima dengan pertimbangan perjalanan dinas dilakukan untuk mewakili Pemerintah RI, dan perjalanan dinas tersebut tidak direncanakan sebelumnya sehingga tidak tercantum pada anggaran Depag (APBN). 

Perjalanan itu yaitu perjalanan dinas ke Abu Dhabi pada 4 Nopember 2004 untuk menghadiri pemakaman Kepala Negara Uni Emirat Arab Syekh Zaid Al Nahyar, perjalanan dinas ke Mesir pada tanggal 11 Nopember 2004 mendampingi Presiden melayat mendiang Yasser Arafat, 

Perjalanan dinas ke Vatikan/Roma pada 5 April 2005 menghadiri pemakaman Paus Johanes Paulus II, dan perjalanan dinas ke Arab Saudi dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji. 

"Masing-masing pada tanggal 28 Pebruari 2005 untuk pengecekan terakhir penyelenggaraan haji 2005/1426H, dan pada tanggal 6 Mei 2005 dalam rangka pembahasan MoU dengan pihak terkait di Arab Saudi," katanya. 

Namun, lanjut dia, sejak pembekuan DAU pada bulan Mei 2005, seluruh tunjangan dan pengeluaran lain bagi Badan Pengelola DAU serta bantuan sebagaimana dimaksud Pasal 2 dan 19 Keppres No 22 Tahun 2001 dihentikan sampai saat ini. 

Penggunaan DAU sejak bulan Mei 2005 hanya dibatasi pada hal-hal mendesak, seperti pinjaman dana untuk penyelenggaraan haji sebelum terbitnya Keppres tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) karena Depag sudah harus mengeluarkan dana, di antaranya untuk uang muka pemondokan dan katering di Arab Saudi, serta pengadaan paspor dan buku manasik haji. 

"Dana pinjaman tersebut juga segera dikembalikan setelah Keppres BPIH ditandatangani oleh Presiden. Dan lagi pemanfaatan DAU untuk dana talangan penyelenggaraan haji tersebut atas persetujuan DPR," katanya. 

Menag, ujarnya, menyatakan yakin sepenuhnya bahwa kebijakan dan langkah-langkah yang telah ditempuh dalam pengelolaan DAU dapat dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. 
 
 Berita depkes.go.id
Program Jamkesmas Berhasil Hemat Uang Negara 1,4 Trilyun Rupiah 
  14 Jan 2009 
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat ( Jamkesmas ) tahun 2008 yang dilakukan antara lain dengan mengirimkan tagihan (klaim) langsung dari kas negara ke rumah sakit ternyata berhasil menghemat (mengefisienkan) uang negara sebesar 1,464 trilyun rupiah. Oleh karena itu program jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu dengan sasaran 76,4 juta jiwa ini akan dilanjutkan pada tahun 2009 dengan menggunakan manajemen yang sama seperti manajemen tahun 2008. Jamkesmas tahun 2009 dianggarkan dari APBN dengan jumlah yang sama tahun 2008.
Hal itu disampaikan Menkes Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) yang didampingi para pejabat eselon I dan II saat jumpa pers awal tahun di Jakarta pada tanggal 12 Januari 2009.
Dana Jamkesmas yang dikirim Depkes ke rumah-rumah sakit daerah yang melayani masyarakat miskin dan tidak mampu adalah dana bantuan sosial (Bansos), bukan pendapatan rumah sakit. Seharusnya dana Bansos itu digunakan langsung oleh rumah sakit untuk melayani masyarakat miskin dan tidak mampu. Jadi tidak benar bila Bansos dianggap sebagai pendapatan asli daerah (PAD), ujar Dr. Siti Fadilah Supari. 
Masyarakat miskin di daerah yang tidak mempunyai Kartu Jamkesmas (di luar kuota Nasional) menjadi tanggungan pemerintah daerah. Masyarakat miskin tersebut mempunyai hak yang sama dalam pelayanan kesehatan dengan masyarakat miskin yang memiliki Kartu Jamkesmas. Namun dengan pembiayaan dari pemerintah daerah melalui APBD, tutur Menkes. 
Obat Bersubsidi
Selain melanjutkan Jamkesmas, menurut Menkes, untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan pemerataan obat selama tahun 2009, pemerintah akan memberikan subsidi Rp 280 milyar. Dana itu akan digunakan untuk pembelian bahan baku obat, karena obat merupakan komponen yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan yang harus diantisipasi dalam situasi apa pun, ujar Menkes.
Pengadaan bahan baku obat bersubsidi akan dilakukan oleh ”badan hukum” sesuai Peraturan Presiden No. 94 Tahun 2007. Penunjukan badan hukum sebagai pelaksana pengadaan bahan baku obat bersubsidi dilakukan Menteri Kesehatan. Industri farmasi yang akan membeli bahan baku obat bersubsidi, harus mendapat persetujuan Menkes berdasarkan rekomendasi Badan POM, ujar Dr. Siti Fadilah Supari.
Ditambahkan, industri farmasi yang memproduksi obat generik menggunakan bahan baku yang disubsidi pemerintah, harganya ditentukan oleh Menkes. Program ini disebut program obat generik bersubsidi (OGS) dan obat generik bersubsidi bermerk (OGSM). Harga obat OGSM, kata Menkes, maksimum 3 kali harga OGS. Selain itu, obat generik bersubsidi dan obat generik bersubsidi bermerk harus mencantumkan label OGS/OGSM, papar Menkes.
Menurut Menkes, tujuan program OGS/OGSM adalah menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan pemerataan obat di seluruh wilayah nusantara sebagai antisipasi bila terjadi resesi ekonomi. Menstabilkan harga obat generik maupun obat generik bermerek meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar dolar di tahun 2009. Selain itu, program ini juga untuk merevitalisasi/empowering kemampuan industri farmasi menengah kebawah dalam memenuhi kebutuhan obat dalam negeri.
Obat-obatan yang dilindungi untuk menjaga kestabilan harga, ketersediaan dan keterjangkauannya adalah obat fast moving (paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat), obat-obatan life saving ( yang sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa/emergency), obat-obatan yang termasuk obat esensial, obat program kesehatan dan obat yang tidak bernilai ekonomis namun sangat dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan masyarakat, kata Menkes.
Agar seluruh masyarakat dapat menikmati obat bersubsidi, apotik diwajibkan menyediakan OGS dan OGSM. Apabila apotik tidak menyediakan obat-obat tersebut, akan dilakukan penegakan hukum secara tegas sesuai peraturan perundangan yang berlaku, ujar Menkes. 
Selain obat bersubsidi, pemerintah juga akan melanjutkan Apotik Rakyat. Selama tahun 2008, Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) telah memberikan sertifikasi sebanyak 18.000 apoteker untuk persiapan menjalankan program apotek rakyat yang sudah dicanangkan Depkes satu tahun lalu. Pada tahun 2009 akan diresmikan 100 buah apotik rakyat dengan dukungan KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari BRI di 5 provinsi (Jakarta, Bali, Yogyakarta, Jatim dan Sumatra Utara). Diharapkan dengan adanya apotik rakyat ini akan meningkatkan keterjangkauan obat pada masyarakat lebih luas lagi, tandas Menkes.
Revitalisasi UKS
Terobosan lain yang akan dilakukan pada tahun 2009 adalah perbaikan gizi anak sekolah melalui revitalisasi usaha kesehatan sekolah (UKS) di Indonesia bagian timur. Hal ini dilakukan, karena menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, kekurangan gizi kronis lebih banyak terjadi di Papua, Papua Barat, NTT, Maluku Utara, Maluku dan Sulawesi Barat, daripada Indonesia bagian barat. Untuk itu, pemerintah akan melakukan intervensi gizi terhadap 2 juta anak sekolah dasar umur 6-12 tahun berupa pemberian susu 150 CC yang akan diberikan 3 kali dalam seminggu selama tahun 2009. Dana untuk program ini dianggarkan dari APBN Tahun 2009 sebesar Rp. 200 Milyar. Intervensi ini akan dimulai pada bulan Maret 2009. Selain pemberian makanan tambahan, akan diintensifkan juga penanggulangan kecacingan di sekolah dasar, kata Menkes.
Dokter spesialis
Untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis di Indonesia, kata Menkes, pada tahun 2009 Depkes akan memberikan bea siswa kepada 1.040 dokter untuk mengikuti program pendidikan dokter spesialis berbasis kompetensi (PPDS-BK). Melalui Keputusan Menkes No. 591 tahun 2007, Depkes membentuk Tim pembuat modul PPDS-BK sesuai dengan keahliannya bekerja sama dengan Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia. Tim telah menghasilkan 25 modul PPDS-BK dan pada tahun 2009 ini akan dirampungkan 10 modul baru lagi. Modul-modul tersebut telah disiap diserahkan ke 13 Fakultas Kedokteran di Indonesia, ujar Menkes. 
Sistem pelayanan transfusi darah nasional.
Lebih lanjut ditegaskan, dalam rangka meningkatkan pelayanan dan akses transfusi darah kepada masyarakat, Menkes menyatakan pelayanan transfusi darah merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Karena itu, pelayanan darah akan diintegrasikan dengan Sistem Kesehatan Nasional maupun Sistem Kesehatan Daerah, ujar Menkes.
Sampai tahun 2007, pelayanan transfusi darah menjadi tanggung jawab PMI. Saat itu baru 188 kabupaten yang memiliki pelayanan transfusi darah dari 457 kabupaten yang ada. Oleh karena itu sejak tahun 2008 telah dibangun 258 pelayanan transfusi darah. Sedangkan pada tahun 2009 ini akan dibangun 199 unit transfusi darah di kabupaten/kota. Dengan demikian pada tahun 2009 seluruh kabupaten/kota telah memiliki unit transfusi darah. Dana dianggarkan dari APBN melalui dana alokasi khusus (DAK), jelas Dr. Siti Fadilah.
Program lainnya yang menjadi prioritas pada tahun 2008 tetap diteruskan dan lebih diintensifkan yaitu Save Papua, dibentuk suatu organisasi yang memantau program kesehatan di masyarakat yaitu Dewan Kesehatan Rakyat (DKR), penurunan angka kematian ibu dan anak, pendistribusian tenaga kesehatan termasuk bidan dan perawat, Pelayanan kesehatan di daerah perbatasan, Desa Siaga, Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), kesehatan lingkungan dan program air bersih. Sedangkan terobosan yang akan dilakukan pada tahun 2009 yaitu akan dibentuk Pusat Surveilans Nasional untuk pencegahan penyakit menular secara dini, Perbaikan gizi anak sekolah melalui program UKS yang juga akan membantu eradikasi frambusia dan kecacingan dan akan dibangun Pusat Penelitian dan Rumah Sakit Research di UNAIR, tambah Menkes. 
Berita ini disiarkan oleh pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jendral Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Telepon/Fax: 021-5223002 atau e-mail puskom.depkes@gmail .com.